"Sebentar, Tiara, ada telepon masuk."
"Siapa?"
"Companion."
Tiara tersenyum. Dengan background London malam hari, wajah Darren berubah riang di layar ponsel Tiara. Lalu setelah beberapa menit bercakap dengan ponsel lainnya, Darren kembali memandang kamera, memandang Tiara.
"I gotta go! I love you!"
Video call ditutup.
"Enak banget dia ngomong I love you. Mana gue dikacangin disini," Satya berujar ketus sambil memandang lampu merah.
Kanan-kiri penuh dengan anak-anak bermotor yang sama seperti mereka, konvoi ramai-ramai merayakan kelulusan sambil berteriak heboh menunggu lampu berubah hijau.
"Yaudah, lo yang bilang I love you ke gue sekarang."
"I love you!"
"I love me too, Satya!"
"Bertepuk sebelah tangan, dong? Ah, nggak papa, deh, yang penting ada kata love-nya." Satya lantas terkekeh. "Gue nggak percaya, Ra, itu tadi temennya Darren."
Tiara tertawa. "Mungkin maksud Darren itu life's companion."
"Kayak kita, dong?"
"Iya, dong!" jawab Tiara mantap.
"Oh iya, ngomong ngomong." Satya menarik tangan Tiara melingkari pinggangnya. "Gini aja lebih enak."
Pipi Tiara bersemu merah, membuat Satya yang melihat dari spion tertawa. Bertepatan dengan itu lampu merah berubah hijau.
"Udah hijau, buru!"
Satya tertawa. "Burung?"
"Satya!"
Tiara mengeratkan pelukannya saat Satya melajukan motornya. Di bawah terik matahari, tawa dua sejoli turut mengimbui gagap gempita. Sorak-sorai menderu di tengah ramainya jalanan kota, merayakan yang telah dilalui serta meneguhkan hati untuk melaju ke gemilangnya hari.
Siang kini tak lagi menjajah, menjelma menjadientitas baru yang harus dihadapi. Dan tengah malam menjadi saksi bagaimanamereka melepaskan, memaafkan, mengendalikan, serta belajar menjadi lebih baikbagi esok. Pun menjadi akhir bagi seseorang menuntaskan serta mengawali detikdimana kesempatan baru hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Late Night Stuffs
Teen FictionBiar aku ceritakan. Tentang tengah malam yang terlalu bengis untuk membuat pudar, namun menghentikan keluhan dunia tentang siang dimana semua masalah seakan menjajah hari. Juga kisah tentang bintang terpecah yang terlalu redup bagi bulan, dan mataha...