Chap-03

13.5K 1.1K 211
                                    

Sudah berbulan-bulan sejak kejadian malam itu. Hogwarts sudah berdiri dengan kokoh. Para murid sudah mulai berdatangan. Disaat seperti ini, Seharusnya kami berada di Aula. Tapi menurutku merayakan Hogwarts lebih menyenangkan di Lapangan Quditch. Karena aku banyak membantu belakangan hari ini, Profesor menyetujui Ideku. Alhasil, Disinilah kami.

"Selamat datang semua..Kali ini kami mengundang kalian untuk merayakan kemenangan Hogwarts di Lapangan Quiditch atas usul Hermione Granger."

Semua menoleh kepadaku, Ah sial. Pipiku memanas menjadi pusat perhatian. Menggelikan.

"Mione, Ini idemu? Bagaimana bisa!?" Ginny menyenggolku. Jujur sebenarnya aku belum bercerita masalah bantuan perbaikan Hogwarts. Bahkan Ron dan Harrypun masih belum tau.

"Baiklah, Berikut sambutan dari Profesor sekaligus Kepala Sekolah Hogwarts, Profesor Mc.Gonagall."

Aku mendengarkan dengan seksama. Pidato seperti ini, Mengingatkanku akan seorang Dumbledore. Kalau saja Profesor Snape tidak membunuhnya, Mungkin Dumbledore masih hidup sekarang.

"Hei Mione, Kenapa kau hanya diam disini? Tidak ingin ke Aula?" Harry menepuk pundakku. Aku menoleh kaget.

"Huh, Aku tidak lapar Harry."

"Yea, Kami duluan." Ron menarik tangan Harry dan berlari meninggalkanku. Akupun beranjak dan memutuskan untuk pergi ke Danau Hitam.

Sudah lama rasanya aku tidak melihat Draco. Apakah dia pergi atau apa!?Entah apa yang kupikirkan.

"Rasanya, Sudah seabad aku tidak kesini." Aku meregangkan tanganku dan bersenam sebentar.

"Aku juga."

"Astaga." Aku menoleh spontan. Draco memandangku bingung lalu berjalan dengan santai kearahku.

"Sekaget itu? Aku biasa saja."

"Kau Gila, Apakah ada sesuatu yang bisa membantuku untuk membunuh pria ini" Ujarku kesal. Draco tertawa kencang setelah ucapanku. Sial, Apanya yang Lucu Ferret!

Aku menggeram kesal dan memutuskan untuk duduk di rerumputan. Susana damai dengan pemandangan Indah ini, Membuatku ingin selalu berlama-lama disini.

"Granger, Kau tidak ke Aula." Dia duduk disampingku, Namun kini, Lebih dekat.

"Kau juga." Jawabku santai. Err aku malas makan saat ini, Rasanya aku Harus diet sekarang, Lipatan diperutku semakin membesar.

"Aku bertanya, Kau malah balik bertanya, Idiot!"

"Err..Lupakan masalah makan itu, Aku muak membicarakan Makanan, Apa kau tidak liat bagaimana membesarnya lipatan di perut ku ini!?"

Oh astaga! Apa yang telah kukatakan. Spontan kututup perutku dengan tanganku dan memalingkan wajahku dari wajah Draco, Yang kutau sekarang. Draco mati-matian menahan tawanya.

"Oke..Lihat aku Granger."

"Tidak mau."

"Lihat aku!"

Dan entah sihir apa yang meliputi diriku, Tanpa sengaja aku menoleh dengan cepat. Disanalah,Hidung kami bersentuhan. Pipiku memanas, Matanya dan Nafas Mintnya membuat Jantungku rasanya ingin copot sekarang juga. Sudut bibirnya tertarik, Ia tersenyum. Pipiku semakin panas rasanya.

Perlahan, ia memajukan Bibirnya sedikit. Aku mencoba sebisa mungkin menahan gejolak ini. Bibirnya menempel dengan bibirku. Aku memejamkan mataku. Sesuatu yang kenyal dan basah menghisap bibirku. Ia Menciumku!

Dengan santainya ia menggigit sedikit bibirku. Membuat mulutku spontan terbuka,Ia memasukkan lidahnya dan memainkannya disana. Aku semakin menikmatinya. Entah kenapa, Rasanya aku tidak ingin melepas ciuman ini. Lama kelamaan ia melahapku seolah sedang kelaparan. Aku membalasnya dengan cepat.

Dramione-Love Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang