Chap-21

6.6K 585 30
                                    

Semenjak kejadian hari itu. Banyak murid Pria yang sangat bersemangat disetiap pelajaran Hermione. Yap…Karena Hermione sekarang berubah menjadi Guru yang Manis, Ideal dan terkesan Menggoda.

Tak jarang, Banyak anak yang rela dipanggil menghadap Hermione karena tingkah lakunya selama jam pelajaran. Sama Seperti sekarang, Draco berulah lagi. Dan Akhirnya berakhir didalam ruangan Hermione.

"Ini sudah ke-20 kali nya kau kesini" Hermione mendesah kesal. Ia melihat Draco yang sedang sangat senangnya berhadapan dengan Hermione yang 360° berubah menjadi Wanita yang sangat Menggairahkan.

"Ehm, Ada apa kau memanggilku?" Ucapan Draco berubah Sarkastik ketika melihat Hermione memutar bola matanya searah jarum jam.

"Baiklah, Kau akan kuberi tugas lebih berat sekarang." Hermione menghirpu nafas dalam-dalam, Sungguh ia sangat tersiksa mengajar anak satu ini. Selain susah di didik, Hermione kerap menangkap basah bahwa Draco sedang memandanginya Intens. Hal itu membuatnya bertambah Kikuk selama jam pelajaran.

Hermione mengeluarkan setumpuk buku tebal dari perpustakaan kecil dalam ruangannya. Ia menaruh sebuah Perkamen dan pena diatasnya.

"Untuk apa ini?" Draco bertanya dengan nada bingung. Hermione tersenyum licik. "Kau harus merangkum keseluruhan buku ini dalam Perkamen Elektronik ini, Dan mengirimkan rangkumanmu kepadaku. Malam ini Kutunggu."

Draco menatap Hermione tak percaya, Kadang, Wanita ini memang bisa berubah menjadi menakutkan sekali. Setelah mendengar Intruksi merangkum dari Hermione, Draco pergi meninggalkan ruangannya dengan langkah gontai.

"Selanjutnya…"

Hermione terduduk sambil menunggu pria selanjutnya, Hampir semua Pria dikelasnya kali ini yang berulah. Ia bahkan harus menanganinya satu persatu. Hal itu membuatnya hampir menyerahkan surat pengunduran diri, Kalau saja Ginny tidak mencegahnya.

"."
Draco tengah disibukkan dengan lembaran perkamennya. Ia menggerutu sembari merangkum bertumpuk-tumpuk buku tebal pemberian Guru biadab-seksi itu

Sementara itu, Diruangannya, Hermione sedang menganalisa mantra-mantranya dengan sangat teliti. Beberapa sudah ia praktekkan untuk materi mengajarnya besok. Alhasil, Ruangannya berantakkan sekali.

Setelah selesai menguji mantra Ke-10nya. Ia meraih perkamen elektroniknya dan berbaring diatas ranjang hangatnya. Tak Lama sebuah Goresan ia buat dilaman Perkamen itu.

-mengapa draco belum mengiriminya Tugas?-

Sembari menunggu, Ia mulai berkirim pesan kepada Sahabatnya itu. Ginny mengeluh karena tugas pemberian Hermione yang begitu sulit. Sedangkan tugas itu harus dikumpulkan besok. Karena Ke-Profesionalannya, Ia tidak mau memberitahu Clue apapaun mengenai tugasnya. Ia takut akan dibilang pilih Kasih.

Hermione mulai berhenti menulis ketika terlihat pesan dari Draco Malfoy. Ia segera membukanya dan membaca pesan itu dengan sangat teliti. Tak dibiarkan sedikit saja kata yang terlewat dari pandangannya.

Bagus, Lengkap. Hanya kata itu yang ia torehkan sebagai balasan setelah satu jam membaca. Draco tersenyum puas melihat ia mampu mengerjakan tugasnya dengan baik. Selepas itu, Ia mulai sibuk dengan tugasnya yang lain. Mungkin malam ini, Hanya akan dihabiskan dengan Tugas, tugas dan Tugas lagi.

Setelah mengistirahatkan tubuhnya beberapa menit. Hermione memutuskan untuk merapihkan ruangan yang sangat berantakkan itu. Tidak nyaman baginya, Untuk tertidur dalam situasi yang sangat berantakkan seperti ini.

Mulai dari buku-buku, Kotoran dan debu ia rapihkan. Hampir lama sekali ia merapihkan ruangannya yang dua kali lipat lebih besar dari kamarnya diasrama dulu. Kehidupannya menjadi Guru kini, Lebih sulit daripada menjadi murid teladan.

Dramione-Love Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang