Pagi itu, Hermione terbangun dengan suara ribut dari luar ruangannya. Diraihnya jam weker disampingnya. Pukul 07.30, Hermione kaget bukan main. Pasti para murid sudah dibawah selama 30 menit, Dan ia belum mulai mengajar. Dengan tergesa-gesa ia meraih handuk tebalnya dan berlari kearah kamar mandinya.
Tak lama kemudian, Pintu ruangan itu terbuka, Seseorang keluar dari sana dengan Wangi buah Apel yang benar-benar memabukkan. Hermione turun melalu tangga dengan tergesa-gesa. Ketika dilihatnya para murid yang memandangnya dengan kesal, Sebuah Pidato darinyapun sudah siap diluncurkan. Draco nampaknya sudah siap dengan hal itu, Ia menyumpal Kupingnya menggunkan Kain Jubahnya.
Hermione mulai berpidato tentang keterlambatannya. Ia membuat alasan bahwa closetnya macet dan menyebabkan ia harus memperbaiki Closetnya secara Manual. Setelah beberapa kata keluar dari mulutnya untuk bagian penutup, Draco melepas kain jubahnya dan berusaha mendengarkan.
"Maafkan untuk ketidak Profesional diriku." Hermione menghembuskan nafas berat dan bersiap membuka bukunya.
"Ternyata, Itu bukan sekedar Rumor." Seorang pria diujung kelas berbicara. Kaca mata tebalnya terlihat agak miring. Ia sedikit memusatkan pandangannya kepada Draco dan Hermione.
"Ya, Kau tau, Berciuman bisa membuatmu terlambat untuk segala hal bukan?"
Semua murid tertawa, Kecuali Harry, Ron, Ginny dan Draco. Mereka tidak mengerti hal apa yang sedang dibicarakan. Namun, Hermione mendadak diam dan menundukkan wajahnya. Ia malu bukan kepalang, Pastinya hal ini karena bocah tengik yang semalam menfoto dirinya tengah berciuman didekat Danau Hitam belakang sekolah.
"Sampai tidak kedinginan ya, Padahal Danau hitam kan Dingin bukan main." Ucap salah seorang murid. Draco lalu mengerti dan melihat kearah Hermione. Tindakannya malam tadi memang tergolong gegabah. Bodohnya dia karena tidak menyadari hal itu.
Hermione berusah bersikap Profesional, Ia membagikan beberapa buku dan memulai kelasnya kali ini, Dengan agak Canggung.
Draco Pov…
Setelah pelajaran Hermione selesai, Banyak murid yang mulai berbisik ketika melihatku lewat. Aku tidak mengerti, Bagaimana bisa Rumor ini tersebar begitu cepat.Aku masih bertanya-tanya dalam benakku, Namun bungkam ketika melihat sebuah Foto besar hampir memenuhi satu mading memuat Fotoku dengan Hermione tengah berciuman. Banyak Murid yang berkerumun di depan Mading itu.
Aku merasa malu bukan main. Kuraih asal kertas tersebut dan kurobek menjadi bagian yang paling terkecil. Lalu mengucapkan mantra dan membakar Foto itu.
"Ckck, Dibakar? Percuma, Karena kami semua sudah melihat Foto mesum itu Drac!?" Seorang pria datang menepuk pundakku yang baru saja selesai membuang sampah Foto tersebut. Tak lama, Aku sadar, Dia adalah Pria yang sama dengan Pria yang memotretku dan Hermione semalam.
"Kau!?--" Kata-kata itu belum sempat aku lanjutkan. Namun sebuah tonjokkan keras sukses dilancarkan tepat menghunus pipi pria brengsek dihadapanku.
Pria itu tertawa dan mengelap sedikit darah disudut bibirnya. Ia mengucapkan selamat tinggal dan meningggalkanku untuk menanggung malu sendiri. Semua ini akan semakin dipersulit.
Sial!?
"."
Hermione tidak memanggil Draco meski berulang kali membuatnya kesal. Mungkin menjaga jarak untuk saat ini adalah pilihan yang benar benar tepat sekali.
Issue itu hampir membuatnya mati kutu didepan murid-muridnya. Untung saja Para Profesor belum mengetahui tentang rumor ini. Hermione bersyukur sekali bahwa murid-muridnya masih memiliki hati nurani.
Siang itu, Makan siang sudah selesai, Seperti biasa. Hermione akan melanjutkan kegiatannya mengajar. Hermione berjalan gontai menuju ruangannya. Saat ia memasuki ruangannya, Saat itu juga ia terksejut bukan main. Pasalnya, Draco masih duduk disudut ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione-Love Story [COMPLETED]
Fanfiction[Completed] Hermione J Granger. Draco L Malfoy. Mereka berdua dipertemukan oleh waktu,Waktu yang kadang baik dan kadang buruk.Hanya sekedar Love Story untuk mengingatkan kalian,Seberapa Besar Cinta Draco kepada Hermione. Read And Leave A Vomment...