Chap-09

8.7K 843 18
                                    

Author Pov...
Harry berhasil mengutas senyum. Ternyata Gilderoy juga takut terhadap Dementor. "Pantas tidak mempan dengan Expecto." Ginny bergumam. Harry menghela napas perlahan. Dilihatnya Draco dan Hermione yang mulai terbang perlahan. Ia seperti memberi Kode agar Harry pergi lebih dulu. Setelah Harry pergi, Draco dan Hermione masih diam, Larut dengan pemikirannya masing-masing.

"Em, Mione.." Draco memecah keheningan. Dia terbang perlahan, Pemandangan Kota dari atas terlihat sangat Indah. Ditambah gemerlap Malam, Membuat mereka merasa Tenang. Terutama, Hermione, Disandra lama bersama orang itu, Membuatnya merindukan Udara segar serta cahaya.

"Mione--" Draco melanjutkan. Hermione tersentak lalu bergumam menjawab panggilan draco. "Soal Pesta itu, Aku--" "Lupakan"

Draco tertegun, Tak lama mereka mendarat disebuah gang kecil yang pengap. Hermione bahkan bingung, Mengapa mereka tidak mendarat di Hogwarts? "Mione, Aku ada perlu di Malfoy manor malam ini, Kumohon menginaplah sebentar." Draco menggandeng Mione. Hermione hanya terpaku. Ia masih mengingat saat dimana Lengannya terluka dan Dilengkapi dengan tulisan Mudblood yang terbentuk dari Darah. Bahkan lukanya belum terlalu menghilang.

"Aku tau, Itu Trauma bagimu, Juga bagiku, Kumohon, Mione malam ini saja." Draco menggenggam Mione dan mengelus punggung tangannya lembut. Kehangatan jelas dirasakan seorang Hermione sekarang. Tak lama, Hermione mengangguk dan berjalan Bersama Draco menuju Malfoy Manor yang benar-benar Mengerikan Bagi Seorang Hermione.

Pintu terbuka, Para Auror yang menjaga Malfoy manor terkejut ketika melihat Seorang Draco kembali kerumahnya. Seperti biasanya, Mereka mengawal Draco layaknya mengasuh bayi yang sangat kecil dan Lincah, Kemanapun Mereka pergi, Para Auror pasti menjaga mereka, Kecuali Toilet dan Kamar tentunya.

Kali ini mereka berhenti dedapan sebuah Pintu. Pintu tua yang sudah sangat rapuh.Pintu itu terlalu tua, Bahkan Decitan dari pintu itu, Terdengar sangat keras. Para Auror mengintip sebentar, Lalu berdiri tegap disamping Tembok. Sedangkan sisanya, Berpatroli dalam Malfoy Manor. Draco berdehem sebentar, Seseorang dibalik selimut itu, Meringkuk. Perlahan berbalik. Dia, Narcissa.

"Oh Draco, Kau kemari, Aku senang." Ia beranjak dari kasurnya dan memeluk Putra satu-satunya itu. Nampaknya kehadiran Hermione masih belum ia ketahui. Wajahnya pucat  Matanya berkantung bahkan Nampak seperti manusia kekurangan Makan. Tubuhnya amat teramat kurus.

"Mom, Ayolah Istirahatlah, Akan kubuatkan Bubur, Kau terlihat Tua.  Wanita yang dipanggil Mom itu terkekeh lalu berbalik. "Oh astaga." Dia terkejut, Terkejut melihat Seorang Hermione ada dihadapannya. Draco dengan sigap menjelaskan kenapa ia kemari bersama Hermione secara Singkat. Narcissa terkekeh pelan lalu menyikut perlahan lengan Draco. Hermione masih tidak mengerti dengan apa yang dilakukan Anak Dan Ibunya itu. Namun seperti biasa, Hermione tetaplah Hermione, Sedari tadi ia sudah menyiapkan Tongkatnya, Kalau-kalau ada yang berniat Jahat kepadanya.

Draco menuju Dapur, Hermione terus mengekorinya. Ia tidak tau harus apa, Lagipula ini bukan rumahnya, Ia tidak bisa leluasa berkehendak. "Mione, Mandilah Dulu, Pakaian? Ada beberapa pakaian perempuan di kamar tamu. Kau tau kan kamar tamu kami." Draco menyalakan Kompor. Sedangkan Hermione, Dia malah langsung menuju kamar tamu yang Draco bilang. Ia sangat lelah, Berbaring diatas Ranjang hangat akan melemaskan tulang dan otot-ototnya yang menegang dua hari belakangan ini.

"Ahh, Segarnya." Kata-kata itu terdengar sangat bersemangat dari seorang Hermione. Ia melangkah mendekati ranjang itu. Direbahkannya dirinya. Saat matanya mulai menuntut untuk dipejamkan,

TOK... TOK... TOK...
Hermione terlihat kesal, Ia membuka pintu dengan wajah Kesal serta bibirnya yang sudah maju beberapa centi. Hal ini membuat, Draco, Tertawa ketika melihatnya.

Dramione-Love Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang