Aula Benar-benar terasa sesak. Hampir berpuluh-puluh orang tua murid ikut sarapan pagi hari ini. Hasil Newt dan pengumuman kelulusan sudah dibagikan. Para orang tua terisak melihat hasil nilai anak mereka yang memuaskan semua. Seperti Pasangan Granger yang tengah memeluk anaknya erat itu. Mereka berulang kali mengucap syukur teramat sangat, Karena anaknya memperoleh nilai tertinggi dari seluruh sekolah sihir didunia.
"Aku tidak menyangka kau sepintar ini!?" Mrs.Granger tersenyum senang dan mengacak asal rambut Hermione.
"Kau memang pintar Mione, Tidak sia-sia kami menyekolahkanmu disini, Bekerjalan dengan layak." Mr.Granger menepuk bahu anaknya senang.
Hermione memanas, Dia malu dimanjakan dan terlalu dibanggakan orang tuanya di tengah kerumunan temannya dan para orang tua lainnya.
Ginny dan Ron dihukum karena nilainya menurun. Mr dan Mrs Weasley mengira mereka sibuk berpacaran diluar dan tidak fokus dengan ujian mereka. Hermione hanya tertawa melihat temannya di nasihati habis-habisan. Berbanding terbalik dengan Harry, Ia justru mendapat nilai lebih Bagus dari biasanya. Entahlah, Hermione tidak ambil pusing dengan masalah itu.
"."
Hermione mengemas seluruh pakaian dan peralatan sekolahnya. Ia sedikit terisak ketika mengetahui dirinya akan meninggalkan Hogwarts untuk waktu yang sangat lama. Atau bisa dibilang, Selamanya."Mione…" Hermione menoleh kesumber suara. Disana, Ginny, Harry dan Ron sedang memandangnya intens. "Kau ingin pergi kemana?" Ginny bertanya, Hermione mendelik ketika mendengarnya. Ia berjalan perlahan dan menuntun Ginny menuju ranjangnya.
"Ginny?? Apa maksudmu? Bukankah kita sudah selesai mengenyam pelajaran disini, Huh?" Hermione berkata. Ginny merunduk sedih.
"Aku…Harus belajar disini satu tahun lagi Mione." Hermione mengaga lebar. Ia menatap Harry dan Ron untuk beberapa saat.
"Apa? Apa maksudnya?"
Ginny mulai terisak, Harry dan Ron memberikan tatapan sayu kepada Hermione. Hermione hanya tersenyum lebar dan berfikir bahwa ini hanya akal-akalan mereka untuk mengerjainya lagi.
"Kenapa kau Tersenyum disaat aku sengsara?" Ucap Ginny. Hermione berhenti tersenyum, Ia mulai melihat wajah Ginny yang sembab dengan air matanya.
"Aku, Harry dan Ron diharuskan mengulang karena nilai yang jelek hampir disemua pelajaran."
Hermione menganga lebar. Ia menatap Harry dan Ron tidak mengerti. Bukankah Harry sempat mendapat nilai lebih Bagus? Banyak siswa yang lulus, Dan kenapa masih ada saja yang tidak lulus. Ginny memeluk Hermione erat.
"Kumohon, Jaga dirimu. Aku akan mengirim surat dari Hogwarts." Ginny melepaskan pelukannya dan pergi bersama Harry dan Ron. Sebuah pertanyaan besar muncul dalam benaknya. Apa yang sebenarnya menimpa sahabatnya kali ini?
Dan bagaimana dengan Ferret itu?
Hermione mengacak asal rambutnya. Apa yang baru saja ia fikirkan. Dia mengangkut kopernya dan pergi meninggalkan asrama Putri. Dengan elusan sedikit haru, Ia resmi pergi meninggalkan Hogwarts.
"."
Pagi itu, Hermione sibuk menyesap teh madunya. Ia sibuk dengan beberapa perkamen-perkamen lamaran pekerjaan. Meja makannyapun bahkan sesak dengan beberapa lamaran pekerjaan yang telah dibuatnya. Padahal, tidak usah dibuatpun, Pasti banyak lembaga sihir yang mendatanginya.Bel pintu berbunyi berkali-kali.
Hermione melotot kaget dan mengambil beberapa surat didepan rumahnya. Ia mengamitnya dan membawanya menuju meja makan. Mr Granger tampak kebingungan melihat anaknya tersenyum lebar ketika membuka surat pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione-Love Story [COMPLETED]
Fanfic[Completed] Hermione J Granger. Draco L Malfoy. Mereka berdua dipertemukan oleh waktu,Waktu yang kadang baik dan kadang buruk.Hanya sekedar Love Story untuk mengingatkan kalian,Seberapa Besar Cinta Draco kepada Hermione. Read And Leave A Vomment...