"Aaaaaaaaaaaa."
Lampu kembali menyala, Diluar Dementor memenuhi ruangan, Luna memelukku erat. Kami sampai tak sanggup untuk mengambil tongkat. Para Dementor masih memandangi kami. Entah kesempatan atau Kesialan. Aku berlari kearah Meja belajar. Kumabil tongkatku, Namun belum sempat kukeluarkan mantra apapun. Salah satu Dementor Mengecupku. Pandanganku berputar, Dadaku sesak, Aku terjatuh.
Tapi bukan diatas lantai. Samar terdengar "Expecto Patronum"
"."
Aku memijat sedikit dahiku, Pusing. "Kau sudah sadar." Luna menggenggam tanganku. Aku mengangguk lemah, Ia menyuguhiku segelas coklat panas. Yang kutau, Dementor menyedot kenangan bahagiaku, Alhasil, Perasaanku Kacau sekarang. Sial.
"Percy, Temui aku didepan pintu kamar lelaki." Draco keluar dengan cepat, Diikuti Percy.
"Luna, Setelah aku dikecup dementor, Siapa yang menyelamatkanku?"
"Hmm, Kau yakin ingin dengar ini Mione?" Tanyanya. Aku mengangguk, Dia menggeleng.
"Ayolah, Aku memohon."
"Baiklah, Mione, Kau tau? Draco menyelamatkanmu."
"Apa? Bagaimana bisa!?"
Flashback
"Expecto Patronum."Cahaya itu menyebar kesegala arah. Para Dementor kabur dan hilang diatas langit. Pria itu memeluk seorang gadis yang jatuh kedalam pelukannya. Hermione namanya,Sedangkan Percy serta Luna, Mereka hanya mengamati, Bagai penonton Drama percintaan.
"Kalian liat apa huh!? Luna urus Mio...Granger." Draco dengan gugup meletakkan Hermione diatas Ranjang Hijau miliknya. Ia sibuk mundar-mandir disamping ranjang Hermione. Tak lama kemudian dia beranjak pergi, Sebuah sapu terbang Nimbus 2001 datang dengan kecepatan penuh. Draco menaikkinya terburu-buru.
"Mau kemana kau."
"Bukan urusanmu." Jawabnya sarkastik. Luna menggeleng lalu menggenggam tangan Hermione dan terus berusaha membangunkannya.
Beberapa menit kemudian, Draco kembali, Kali ini penampilannya tampak kacau. "Ini." "Apa?" "Coklat panas buatkan untuk Ny.Granger." Percy mengangguk dan menghilang dibalik tembok itu. Draco masih sibuk mundar-mandir sambil sesekali merapihkan pakaiannya.
"Kapan dia akan sadar." Ujar Draco. Luna menggeleng dan menatap Mione bergantian. Tak lama Percy datang, Ia membawa secangkir Coklat panas dengan beberapa Coklat batangan.
Tak lama Hermione bangun,Ia memijat Dahinya lalu bergumam tak jelas.
Flashback Off
"Kurang lebih, Itu Kronologinya Mione."
Aku mengangguk mengerti, Kulihat Luna memandangku dengan sedut bibirnya yang sedikit terangkat. Sial, Dia meledekku.
"Luna, Biarkan aku istirahat." Ujarku asal. Luna mengangguk, Ia memberikanku sepiring Coklat Batang dan menuntutku untuk menghabiskannya.
Draco Pov
"Ada apa?""Kita harus memperketat pengawasan terhadap Kamar Putri." Ujarku. Percy melongo tak percaya. "Idiot, Jangan memandangku seperti itu."
"Untuk apa?"
"Hermione sakit kau tau!?"
"Wow, Wow bung, Sabar sedikit, Ms.Granger akan baik baik saja setelah beberapa hari. Dan dengan hak apa kau memanggil nama depannya."
Sial, Aku salah menyebutkan namanya tadi. Dan kenapa juga aku jadi semarah ini kepada Percy. Gila, Tidak mungkin aku Khawatir kepada seorang mudblood
"Rapalkan mantra perlindungan." Ujarku tegas, Disusul acungan tongkatku dan Mantra Perlindungan untuk kamar Lelaki. Sementara Percy sibuk merapal mantra perlindungan berlapis untuk asrama perempuan. Aku tertawa, Rupanya perhatian juga dia.
"Jangan lihat aku dan bantu aku, Aku mau menjaga mereka dari para Dementor sialan itu." Ujarnya. Aku terkekeh geli lalu membantunya merapal Mantra Perlindungan.
"Kau gila, Ini sudah terlalu terlindung Draco, Dan kau masih melindungi Asrama Hogwarts!?" Percy menyikutku. Aku menggeram kesal. Ia membuat konsentrasiku hilang entah kemana. Sial.
"Jangan ganggu Percy." Jawabku singkat. Percy mulai membuka Perkamennya dan mengeluarkan satu set perlengkapan menulis. Kulihat Ia mulai sibuk dengan suratnya.
"Drac, Hermione baik-baik saja, Kau berlebihan!?" Luna menepuk sofa dan mendudukinya. Percy mendongak dan bergabung disamping Luna.
Dimana Hermione -eh-"Hermione dikamar Drac, Pikirannya kacau sekarang."
Aku terkejut, Apakah aku bergumam barusan? Kenapa Luna seolah bisa mendengarku, Semoga saja tidak. Tapi entah sihir apa yang menyihirku, Kakiku berjalan mengikuti arah menuju Asrama Putri.
Hermione terlihat sedang berusaha tidur. Tubuhnya yang kian bergerak kesana-kemari membuatnya terlihat sangat Kacau. Benar kata Luna, Kecupan Dementor itu membuatnya sangat kacau. Kasihan
"Argggh kenapa aku sulit sekali tertidur, Sial."
Aku tersenyum, Terbesit dibenakku sesuatu yang membuatku ingin melakukannya sekarang juga.
"."
Hermione Pov
Kuputar kembali tubuhku. Masih sulit untuk tertidur. Ah, Memangnya jam berapa ini? Aku sampai sulit sekali memejamkan mata dan mengistirahatkan tubuh ini.Terasa kasur kosong disebelahku seperti diisi, Aku spontan berbalik.
"Oh tuhan." Draco dihadapanku, Masih dengan wajah jahilnya.Ia menatapku genit, pangkal Hidungnya menyentuh pangkal hidungku. Kami sangat dekat, Dekat sekali.Aku sungguh gugup dan entah mengapa, Rasanya aku sangat ingin berteriak sekarang. Bantu aku tuhan.
"Kau lucu dengan pipi Apelmu itu Granger, Jangan lupakan. Aroma Vanillamu itu, Sangat memabukkan." Ia meniup ujung telingaku.Geli,Aku memegang tengkukku. Sialan Draco, Kenapa aku malah terpaku seperti ini ketika dihadapanmu.
Pangkal bibirnya tak sengaja menyentuh bibirku. Dengan cepat aku memejamkan mataku.
Tak lama terasa seseorang berdiri. Aku membuka mataku dan memijat Dahiku Frustasi.
"Kiss? Jangan Harap Hermione."
Ia meninggalkanku dengan cepat. Aku menggeram dalam diam. Sial kau draco.
Oh demi Janggut Merlin.
_______________________
Tbc.
Ngantuk banget 😱
Dan Wish you like yea
Aneh gaksih:v aneh yaTerima apa adanya ya kawan
Vote Vote Vote
![](https://img.wattpad.com/cover/83231782-288-k622077.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione-Love Story [COMPLETED]
Fanfiction[Completed] Hermione J Granger. Draco L Malfoy. Mereka berdua dipertemukan oleh waktu,Waktu yang kadang baik dan kadang buruk.Hanya sekedar Love Story untuk mengingatkan kalian,Seberapa Besar Cinta Draco kepada Hermione. Read And Leave A Vomment...