Draco tersenyum senang ketika mendengar respon baik dari Hermione. Iapun beranjak bangun dan pergi meninggalkan Danau Hitam bersama Hermione.
Malam itu, Mereka memutuskan untuk kembali ke RS dan memberitahukan rencana mereka untuk menikah. Hermione meringis ketika melihat Draco menaiki sapu terbangnya.
"Ayo naik." Draco mengulurkan tangannya. Namun, Hermione masih diam dan tidak mau mengikutinya naik keatas sapu terbang itu. Seingatnya, Ia selalu mual setelah menaiki sapu terbang terkutuk itu.
"Oh, Ayolah, Aku janji tak akan membuatmu mual."
Ucapan Draco tampaknya berhasil meyakinkan Hermione. Iapun menaiki sapu terbang itu dengan perlahan. Sedikit oleng, Sapu terbang itupun terbang keudara. Draco tampak mengurangi kecepatannya.
"Whoaa.." Hermione mendelik kaget ketika melihat pemandangan Indah dibawahnya. Ternyata, Menaiki sapu terbang, Bisa sangat mengasyikan.
Draco merasa Memiliki kesempatan besar, Iapun mendadak menambah kecepatan.
"Aaa." Hermione sontak berpegangan erat dengan Draco. Hal itu membuat perut Draco menjadi geli luar biasa. Sapu terbang itupun menjadi oleng karena pengendaranya tidak berfokus dalam mengendarainya.
Sesaat kemudian, Merekapun mendarat dibelakang RS. Hermione bergegas turun dan segera memuntahkan seluruh isi perutnya.
"Hoeek..." Draco menekan tengkuk Hermione. Ia memberikan sedikit pijitan yang membuat keadaan Hermione semakin membaik.
"Ini." Ia menyerahkan sebuah Lap kecil kepada Hermione.
Setelah selesai dengan sesi Muntahnya, Hermione mulai memandang tajam kearah Draco.
"Kau…"
"O TIDAK!"
"Draaacoooo."
Hermione berlari mengejar Draco yang mulai lari tunggang langgang. Mereka terus saling mengejar sampai lelah satu sama lain.
"."
"Jadi, Kalian ingin menikah?"
Hermione dan Draco sontak mengangguk bersamaan.
"Mengapa terburu-buru?"
"A-aku tidak ingin Hermione berpindah tangan Mom." Jawab Draco. Hermione menyikutnya pelan dan memprotes jawaban bodohnya. "Aku bukan Boneka!"
Narcissa tertawa kencang, Iapun meraih tangan Hermione dan Draco. Dengan itu, Narcissa menyatukan tangan keduanya.
"Aku menyetujui pernikahan kalian."
Mereka berdua pun tersenyum dan memeluk Narcissa bergantian. Rasa senang setelah sulit memang terasa sangat Indah.
Setelah memenuhi persetujuan dari Mom dan Kedua Granger dewasa. Hermione serta Draco segera membuat rencana pernikahan.
Kini, Merekapun mulai sibuk dengan tugas tugas mereka masing-masing. Mulai dari Hermione yang asyik mengajak Draco Fitting baju pengantin, Sampai Draco yang sibuk menentukan tanggal dan tempat pernikahan nya.
Masalah Biaya? Mereka tidak usah bingung, Karena emas warisan Draco masih tersisa banyak, Ia bisa menukarkan dengan uang yang banyak untuk biaya pernikahan.
Sementara itu, Hermione kini tengah mencari-cari model gaun yang akan ia kenakan nanti. Begitu juga Draco.
"Mione, Kau pilih yang mana?" Ujar Draco. Hermione masih mengangkat bahunya. Sudah dua album rancangan ia buka, Tapi tetap saja, tidak ada satu rancanganpun yang ia sukai.
"Sudah kuputuskan." Hermione berdiri dan memanggil seseorang yang bernama Lisa Eliand
Setelah membisikkan rencananya kepada sang perancang. Hermionepun digiring masuk kedalam ruangan pribadi disebelah kamar ganti. Sementara itu, Dracopun meneruskan mencari pilihan.
Tak lama, Pintu ruangan itu terbuka. Hermione keluar dari ruangan itu dengan tuntunan sang perancang. Awalnya Draco tidak ingin melihat Hermione. Namun, Seseorang menepuk albumnya, Sehingga album itu terjatuh. Saat Draco baru saja akan memarahi orang yang menepuk album itu. Iapun mulai terperangah.
Hermione dihadapannya sangat berbeda dari Hermione biasanya. Ia mengenakan Gaun Putih bercorak bunga tetapi tidak terlalu banyak, Dan sangat Soft. Lipatan-lipatan kecil diberikan tepat dibagian pinggang, Sehingga memberikan kesan elegant yang mendalam. Draco mulai tidak fokus ketika melihat gundukan yang agak menonjol didada Hermione. Sementara Hermione, Ia asyik menunduk karena perasaan malu luar biasa ketika menyadari bahwa Draco mengaguminya secara tidak langsung.
"Itu adalah rancangan antikku…Seleranya sangat bagus. Dia akan mengenakan gaun itu saat proses pernikahan."
Draco mulai menegak salivanya sendiri. Iapun mendadak berpura-pura tidak melihat Hermione dengan membuang mukanya dan mengambil Album itu. Namun, Aktingnya percuma saja. Album yang ia pegang terbalik, Hal itu sukses membuat Hermione tertawa kencang.
"Gaun untuk resepsinya, Akan dirahasiakan. Hal ini akan menjadi sangat special, Drake." Ujar Hermione. Draco hanya mengangguk dan membiarkan Hermione kembali mengganti pakaiannya.
Setelah selesai, Draco dan Hermione memberikan sejumlah uang untuk pakaiannya. Mereka sengaja tidak mengambil pakaiannya sekarang. Setelah itu, Merekapun pergi ke Gereja terbesar di London. Mereka akan menentukan hari pernikahan mereka dan menyewa Gereja itu.
Hari sudah menjelang siang. Tanpa mereka sadari, Mereka sama sekali belum makan apapun. Rencana menikah yang mendadak dan harus mereka rencanakan sendiri, Membuat mereka sibuk sekali.
"Mione, Kita makan saja ya?" Ujar Draco. Hermione mengangguk, Akhirnya Dracopun membanting strinya kearah restoran besar di Rest Area.
Merekapun memesan makanan. Tak perlu lama, Makanan itupun sudah tersedia dihadapan mereka. Lengkap dengan minuman dan makanan penutup.
"Aku lebih suka Nasi goreng dan kentang goreng buatanmu." Ujar Draco. Hal itu sukses membuat Hermione tersenyum senang. Draco baru saja memujinya, bukan.
Merekapun mulai makan dengan sangat lahap. Saat mereka selesai dengan makanan itu. Dracopun mengajak Hermione untuk segera pergi ke RS untuk melihat keadaan Narcissa. Karena, Kabarnya Narcissa sudah diperbolehkan untuk pulang.
"Mione…Masalah pernikahan yang akan kita adakan dua hari lagi. Jangan terlalu difikirkan, Jagalah kesehatanmu. Dan, Untuk masalah pekerjaan itu, Kau bisa Cuti dalam waktu yang lama bukan." Ujar Draco. Hermione mengangguk dan kembali menatap pemandangan disepanjang jalan.
"Ehm…Bolehkah aku bertanya?" Tanya Hermione.
"Ya."
"Kenapa kau sangat ingin aku berhenti bekerja?" Tanya Hermione lagi. Sebuah senyuman terukir diwajah Draco.
"Karena aku sangat ingin menggendong bayi setelah menikah nanti."
Hermione tersenyum senang mendengar perkataan Draco. Secepat itukah ia ingin menimang bayi?
Merekapun terdiam selama perjalanan. Hermione masih saja terlarut dalam fikirannya. Ia justru membayangkan Bayi yang akan ia timang bersama Draco nanti. Hal itu sukses membuat wajahnya memanas.
"."
Setelah semua urusan mereka tentang pernikahan itu selesai. Draco dan Hermione melaksanakan sebuah tradisi lama yang katanya sangat sakral bagi keluarga Pureblood. Yaitu, Calon pengantin tidak diperbolehkan bertemu satu sama lain sampai hari-h dilaksanakan. Hal ini membuat mereka merasa sangat Frustasi.
Hermione hanya bisa mempercantik diri untuk persiapan nanti. Bahkan, Ia sampai meminta Spa termahal datang untuk memanjakan dirinya dan juga tubuhnya.
Sementara Draco. Ia tidak mempersiapkan apapun, Yang ia lakukan adalah sibuk mengejar pekerjaan dan karir nya didunia muggle. Ia tidak mungkin mendapatkan banyak uang, Jika tidak berkerja di dunia Muggle.
Ujian edisi terbatas, Membuat ia Fustasi mengejar paket pembelajaran agar cepat mendapat pekerjaan. Nyatanya, ia bahkan lupa dengan rencana pernikahannya yang hanya tinggal satu hari lagi.
Biarkan mereka sibuk dengan aktivitas mereka sembari menunggu Hari-H nya. Asalkan mereka tidak lupa dengan kisah Cinta mereka yang telah mereka jalin selama ini.
Tbc...
😤 Semangat sama Ni Crta:3
Vote nya yakk 😘😳
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione-Love Story [COMPLETED]
Fanfiction[Completed] Hermione J Granger. Draco L Malfoy. Mereka berdua dipertemukan oleh waktu,Waktu yang kadang baik dan kadang buruk.Hanya sekedar Love Story untuk mengingatkan kalian,Seberapa Besar Cinta Draco kepada Hermione. Read And Leave A Vomment...