Wanita itu masih menunduk, Meremas pakaiannya yang bahkan sudah kusut semua. Ia duduk ditepi sel sembari menangis. Tidak seperti yang lain. Ia memilih menangis dan tidak ingin bertemu siapapun. Para Dementor pergi mundar-mandir sepanjang ruangan itu. Hermione tau, Ia tidak bersalah akan hal ini. Hanya saja, Ia mengutuk dirinya karena percaya kepada Ferret pirang jelek kucel bau dll itu.
"Expecto patronus"
Cahaya itu, mengusir para Dementor dari ruangan ini. Hermione tau, Itu bertanda bahwa akan ada seseorang yang masuk ke Sel 1 ini. Ia hanya diam dan terus memojok, Berusaha, membuat dirinya tidak terlihat. Selnya berada paling pojok di ruangan ini. Sedangkan Sel para Death eaters lainnya berada dekat pintu.Hermione bisa mendengan derap langkah kaki menuju kearah selnya. "Hai Blaise." Hermione tercekat, Tunggu dlu, Itu Suara? Draco!?Hermione masih diam ditempat, Ia menutupi telinganya dan memutuskan untuk tidak mendengar apapu yang Draco katakan.
Sementara itu, Draco dan Harry mengintrogasi Blaise terus menerus.N amun Blaise hanya memilih diam dipojok ruangan dan tidak berkata sepatah katapun. Harry dan Draco tau ini sia-sia. Tapi ia tidak menyerah, Ia mulai bertanya kepada Death Eaters lainnya. Namun sama, Nihil. Hanya beberapa pertanyaan yang dijawab oleh Teman satu sel Blaise.
"Kurasa kita bisa mendapatkan cukup bukti, Jika kita tanyakan pada orangnya langsung." Harry mulai lelah. Ia bahkan tidak berani melihat sel disebelahnya. Sel yang ditempati oleh Hermione.
Draco mengangguk, Namun saat akan pergi, Harry menoleh kearah sel itu. Spontan ia melangkah kedepan sel itu. Ia hanya ingin melihat sahabatnya.
"Hermione, Ini aku Harry."
Tidak ada jawaban. Bahkan Harry tidak bisa melihat dimana Hermione berada. "Hermione, Kumohon liatlah aku, Aku merindukanmu Mione."
Masih belum ada jawaban. Hermione memang sangat tertutup semenjak hari itu. "Hei Semak"
Seseorang didalam Sel itu terkejut, Ia mengenal suara itu. Suara yang selalu membuatnya bermimpi buruk setiap malam. Hermione menampakkan dirinya.Ia keluar dari kegelapan dengan baju Selnya. Tampak wajahnya yang kacau, Raut wajahnya menyatakan bahwa dia sedang tidak senang.
Harry tersenyum dan berusaha menggapai Hermione kedalam sel. Hermione tersenyum singkat ketika melihat Harry. Ia mendekati Harry. "Ha-Harry" Suaranya serak, Bagai tidak hidup. Harry menintikkan air matanya. Selama seminggu ia tidak melihat sahabatnya membuatnya sangat tersiksa.
"Mione, Maafkan aku, Aku tidak bisa Menyelamatkanmu maafkan aku, Mione kumohon aku minta maaf sekali"
"Stt, Tak apa Harry." Harry memeluk Hermione dengan perbatasan Sel ditengah mereka. Hermione menangis lama sekali. Harrypun sama. Hatinya terluka, Tersayat begitu dalam dan mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa membela Hermione disaat sidang berlangsung.
"."
Dua sapu terbang itu mendarat disebuah halaman Weasley Family's. Pintu rumah itu terbuka, Mrs.Weasley tersenyum hangat kepada Harry.Namun, Raut wajahnya berubah benci ketika melihat seseorang yang datang bersama Harry. "Untuk apa kau membawanya bersamamu Harry?"
"Kita perlu dia Mrs.Weasley, Kumohon jangan salah paham dulu." Harry langsung menelaah pemikiran Mrs.Weasley, Ia hanya mengkhawatirkan bahwa Kedatangan Draco ini membuat marah seisi rumah, Maka dari itu, Ia memutuskan membawa Draco langsung menaiki sapu terbangnya kearah Jendela kamar tamu. Kamar yang dulu pernah ditempati oleh Hermione sebelum ia dipenjara.
"Kesimpulanku, Pansy sengaja menyabotase semua ini. Kita memang tidak ada bukti, Hanya saja, Kau dengar penjelasan Death Eaters itu?Aku yakin ia ada benarnya"
Harry mangut-mangut dan memperhatikan gerak-gerik Draco. Ia hanya takut, Draco menyerang tiba-tiba, Bagaimanapun juga, Ia pernah menjadi musuhnya.
"Kau tau dimana Pansy berada sekarang?" Harry menatap Draco sungguh-sungguh. Ia tau akar dari permasalahan ini, Sesungguhnya ialah Pansy, Ia yakin akan hal itu.
"Aku tau, tapi kita tidak bisa menemuinya sekarang, Esok pagi akan lebih aman."
Harry mengangguk. Bagaimana tidak, Pansy adalah orang yang sangat berarti bagi Kementrian Sihir. Rumahnya akan dilindungi ratusan mantra sihir jika malam. Maka dari itu, Tindakkan Draco ada benarnya.
Harry tidak akan gegabah hari ini. Ia tidak ingin mendekam di Penjara bersama Hermione, Ia hanya menginginkan Hermione selamat dan kembali bersama mereka."."
"Pansy, Sekarang jelaskan padaku, Kenapa kau Menuduh Hermione adalah pemimpin Death Eaters!" Pria itu bertanya dengan Berapi-api. Ia tidak ingin situasinya menjadi semakin sulit."I-itu a-aku…"
"Jawab yang benar!"
"Aku hanya, H-hanya…"
"Kau Bisa Bicara Tidak Sih!" Harry semakin naik pitam. Kali ini Draco memutuskan untuk mengambil alih pembicaraan ini.
"Baiklah, Kalau kau tidak jujur, Pertunangan kita Batal!"
Wanita itu terkejut, Ia diam sesaat lalu tersenyum sinis. "Kau tidak akan melakukan itu Drac, Kau berhutang janji,Ayahm--"
"Lupakan Janji busuk itu! Yang berjanji Ayahku kan? Maka nikahi saja sana Lucius!"
Harry menoleh, Baru kali ini ia melihat Draco berani menyebut nama ayahnya. Selama ini, Draco selalu takut dengan ayahnya. Ada apa ini?
"Ta-tapi Ayah-ayah…"
"Diam Dan Jawablah!"
Pansy menunduk, Ia tau sekarang dirinya sudah dipojok dan tidak bisa kemana-mana. 'Liat Saja Hermione,Aku akan membalas atas ini'
"Hei Jawab!"
"Baiklah aku MENGAKU! Aku mencintaimu Drac, Dan karena itu, Aku, Blaise dan yang lainnya membentuk Death Eaters palsu. Kami membuat tongkat Voldemort Palsu. Hal ini direncanakan saat Hermione sedang diculik. Tanpa sepengetahuan kalian, DiKereta minggu lalu, Aku memasukkan Tongkat replika itu ke Koper Hermione dan memimpin Death Eaters untuk menyerang Selatan Kota. Ini semua karena apa?Ini semua Karena aku mencintaimu Drac!"
Harry dan Draco terperangah. Kini terungkap sudah siapa dalang dari semua ini. "Tapi kalian, Tidak punya bukti apa-apa bukan." Pansy tersenyum licik. Ia menepuk tangannya lalu Para Auror datang dan membawa Harry serta Draco pergi
"Maaf Drac, Aku melakukan ini, Karena aku tidak ingin Hermione Lepas, Dan merebutmu kembali, Pertunangan akan dilangsungkan Besok Juga!"
Tbc...
Wkwk Apa Coba Nih Crta:v
Gpp lah ya biar pada kepo
Btw Nanti ya sesi Romance nya:vVote Vote Vote Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione-Love Story [COMPLETED]
Fanfiction[Completed] Hermione J Granger. Draco L Malfoy. Mereka berdua dipertemukan oleh waktu,Waktu yang kadang baik dan kadang buruk.Hanya sekedar Love Story untuk mengingatkan kalian,Seberapa Besar Cinta Draco kepada Hermione. Read And Leave A Vomment...