Hermione Pov
'Expercto Patronum'"Draco, Draco." Aku berusaha membuka pintunya, Namun tidak berhasil. Sial, Pintunya terkunci. Bagaimana ini? Aku lupa membawa Tongkat sihirku.
"Alohomora."
Brak...Sebuah tubuh tumbang tepat dihadapanku. "Draco, Draco sadarlah." Wajahnya pucat sekali. Oh tidak, Dia pasti terkena kecupan dementor terlalu lama. Aku harus cepat membawanya ke Hospital Wing.
"Draco bertahanlah."
"Wingardium Leviosa."
Dengan tongkat draco, Kuterbangkan tubuhnya, Aku tak sanggup menggendongnya. Aku bukan lelaki kau tau!? Kuturuni anak tangga sembari memegang draco agar tetap melayang disisiku.Ketika anak tangga terakhir, Disanalah sang ketua murid pria sedang berbaring. Wajahnya pucat, Namun lebih pucat dari Draco. "Wingardium Leviosa." Kuterbangkan juga dia, Dengan begitu aku lebih mudah membawa keduanya ke Hospital Wing. Letak Hospital wing tidak jauh dari sini. Kuharap kami cepat sampai.
"Mione."
"Harry." Harry menghampiriku dan membantuku menuntun ketua murid pria. "Apa kau terserang Juga?"
"Harry kumohon, Jangan tanyakan apapun dulu, Keselamatan Drac...Ehm keselamatan mereka lebih penting." Sial, Bisa-bisanya aku menyebut nama Draco disaat bersama Sahabatku sendiri. Apalagi Harry, Hubungannya dengan Draco memang buruk, Sejak dulu.
Kamipun berjalan dalam diam. Pintu Hospital Wing kubuka asal. "Ya tuhan" Banyak sekali para siswa disana. Madam Pomfrey tampak kewalahan. Kasian dia, Aku harus membantunya. Draco kubaringkan di Ranjang yang berada di sudut ruangan.
"Hermione, Beruntunglah aku, Bantu aku, Bawakan Bergelas-gelas Coklat Panas untuk para siswa yang sudah sadar." Madam Pomfrey memandangku. Kulihat ia mulai kewalahan, Kasihan. "Baiklah." Dengan gesit aku menuju Dapur Hospital Wing untuk menyiapkan beberapa Coklat panas.
5 gelas coklat panas sudah siap. Aku lalu membawanya dan menaruh satu Batang coklat diatas setiap gelas.
"Mione."
"Eh,Astaga,Harry kukira siapa, Ada apa?"Tanyaku singkat. Aku berjalan terburu-buru. Pastinya diikuti Harry.
"Apakah kau Menyukai Draco?"
"Oh Harry, Kumohon aku sangat berterimakasih jika kau menolongku membuatkan beberapa Coklat panas lagi!"
Harry mengangguk dan berjalan menuju Dapur lagi. Aku memberikan Beberapa Coklat Panas kepada mereka yang baru saja sadar. Tampak kesedihan dalam wajah mereka. Tunggu, Draco Bagaimana keadaannya. Aku mencarinya disudut ruangan. Dan sampailah pada seseorang berambut pirang dengan Jubah Slytherinnya. Wajahnya masih sangat pucat, Madam Pomfrey sedang menanganinya. Kuharap, Draco segera siuman. Aku hanya ingin berterimakasih.
"Mione, Bantu aku."
Lalu Malam itu kuhabiskan waktuku dengan membantu Madam Pomfrey. Memang hari ini kami masih dibebaskan tanpa pelajaran. Ketika hampir semua siswa sudah kembali ke Asramanya masing-masing. Aku, Harry dan Madam Pomfrey masih mengurus satu pasien. Ya, Dialah Draco Malfoy.
Lelaki yang satu ini, Menurut penuturan Madam Pomfrey, Dia sangat parah. Terlebih wajahnya sangat pucat serta dingin. Aku takut terjadi sesuatu padanya. Sedari tadi, Tanpa sadar aku terus Mondar-mandir layaknya Setrikaan.
"Mione,Ada masalah?" Harry menarikku kearah pintu Hospital Wing.
"Aku hanya,Hanya.."
"Mengkhawatirkan Draco?"
"Ehm,Bukan itu,Sebenarnya aku,Itu.."
"Mione,Issue itu sudah tersebar,Kau tak usah menutupinya. Apalagi,Didukung dengan Kejadian tadi Siang." Ujar Harry. Aku terdiam, Masih menundukkan wajahku. Aku malu Harry, Apa kau tidak tau itu.
"Mione,Jawab aku."
"Bisakah kau tidak memaksanya berbicara Harry!"
Draco!?Aku menoleh kesumber suara. Kulihat dia sudah siuman. Madam Pomfrey terlihat sangat senang. Iapun memberikan segelas coklat panas untuk Draco. Aku tersenyum kearahnya. Dia membalas senyumku. Ahh Kurasa Wajahku memanas.
Harry menghampiri Draco. Ia memukul sedikit pergelangan tangan Draco. Apa yang kau lakukan Harry!eh kenapa aku semarah itu!?
"Kau membuat Sahabatku sangat kacau!? Bahkan apakah kau tau? Dia juga terluka parah, Namun dia tidak ingin diobati. Ia sangat angkuh dan ingin menunggumu sedari tadi!? Kau gila? Bahkan dia tidak mau makan sedikitpun."
Harry benar, Tapi dia sedikit berlebihan. Lalu sekarang,Aku Malu. Oh tuhan, Bodohnya dia!?
Draco tersenyum lebar. Ia mencoba bangkit, Aku masih tetap kaku disini. Rasa maluku tidak terbendung lagi. Sial, Awas kau Harry.
Tanpa kusadari, Ia sudah berdiri dihadapanku. Sedikit membungkuk, Ia membersihkan luka dikakiku dengan Kain putih miliknya. "Ssh.."
"Aku tau ini sakit, Tapi bertahanlah." ia merapalkan mantra penyembuh pada luka dikakiku. Sakit sekali,Air mataku keluar tanpa bisa terbendung.
Ia menatapku. Sesaat rasa sakit itu hilang. Sorot pandang matanya membuatku merasa nyaman didekatnya. Ia melangkah maju, Lebih dekat lagi. Reflek, Aku menutup mataku.Terasa sesuatu yang dingin menyentuh Sekitar mataku. Ia membersihkan air mataku.
"Lalu kau jadikan apa aku disini!?Teganya kalian."
Harry menepuk pundak Draco, Ia pergi tanpa diminta. "Ehm,Draco lebih baik, Kau beristirahat. Tubuhmu masih belum terlalu pulih." Ujarku. Ia mengangguk "as you wish, Granger, Atau bolehkah?Mione?" Aku mengangguk, Apa salahnya dia memanggilku dengan nama depan. Toh Dia temanku. iyakan?
"."
Pagi datang, Rasanya aku baru memejamkan mataku beberapa menit lalu. Huh, Kalau bukan pelajaran Herbologi yang kusuka pagi ini, Aku akan kembali memasang selimutku.Aku menghabiskan sarapanku dengan cepat. Mengapa? Ini semua karena Harry, Dia memandangku usil sedari tadi, Huh rasanya aku mulai malas berada di Meja Gryffindor, Bisakah aku berada di meja Slytherin saja! Apa yang kau Fikirkan Mione! Huh habiskan saja makananmu.
Profesor Sprout memulai pelajaran dengan baik pagi ini. Aku sangat senang mendapat poin tambahan untuk asramaku pagi ini. Harry dan Ron mengajakku menuju pondok Hagrid. Jujur aku senang bisa bersama mereka lagi. Walaupun sebenarnya aku takut ada satu dan lain hal yang membuat kami terpisah, Nantinya.
"Mione, Kau mau mematung disitu atau membantuku mengetuk pintu ini? Hagrid sedang apa sih? Lama sekali membuka pintu." Ujar Ron. Ia menyeretku untuk membantunya mengetuk pintu. Aku hanya tertawa melihat Tangan Harry yang sudah memerah.
"Kenapa kalian tidak menggunakan mantra saja Huh?"
"Kau benar, Biar aku lakukan." Ron memimpin. Aku dan Harry hanya bisa mundur, Kau tau, Mantra Ron tidak selalu bekerja dengan baik.
"Alohomora."
Cklek pondok Hagrid terbuka.Kulihat sesosok yang besar itu (Hagrid) sedang meringkuk dibalik kursi raksasanya. Ada apa sebenarnya.
"Hagrid?Kau kenapa?"Tanya Harry.
"Kalian masuklah dulu, Jangan lupa Kunci Pintunya." Ron mengangguk dan mengunci pintu pondok Hagrid.
"Ceritakan!" Ujar Harry.
"Kau tau penyerangan Dementor tadi malam?" Tanya Hagrid. Aku mengangguk bersamaan dengan Ron dan Harry.
"Dalang dari penyerangan itu, Kemarin malam datang kepondokku dan mengacak acak Pondokku." Ujarnya. Aku, Harry dan Ron terperangah tidak percaya.
"Kau mengenalnya?" Tanya Harry
"Tidak, Aku tau itu, karena semalam pondokku berantakkan. Dia mencari sesuatu di Pondokku."
"Tapi mencari apa Hagrid?" Tanya Ron.
"Aku tidak tau itu, Yang jelas Barang ini benar-benar berharga"
______________________________
Tbc...
Nanti aku Revisi Kok 😳
Masalahnya ini masih berantakan Yakan:vVote ya dan Response please
Aku lgi semangat nih wkwk
![](https://img.wattpad.com/cover/83231782-288-k622077.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione-Love Story [COMPLETED]
Fanfiction[Completed] Hermione J Granger. Draco L Malfoy. Mereka berdua dipertemukan oleh waktu,Waktu yang kadang baik dan kadang buruk.Hanya sekedar Love Story untuk mengingatkan kalian,Seberapa Besar Cinta Draco kepada Hermione. Read And Leave A Vomment...