Harry dan Ron terus merenung tanpa mau membagi isi otaknya kepadaku. Masalah Pondok Hagrid dan juga Serangan Dementor membuatku semakin takut. Dan entah kenapa, Ketakutanku semuanya menjurus Ke Draco. Aku tau dia pernah berkomplot dengan Death Eaters dan Voldemort. Tapi apakah ini Mungkin?
"Mione--"
"Hermioneeee"
"Ah ya,Apa?"
"Kau Melamun!?"
"Maafkan aku Harry dan kau juga Ron."
Mereka mendengus kesal lalu pergi begitu saja. "Oh astaga Hei, Bisakah kalian Menungguku."
"Makan siang tidak bisa ditunda." Ron menyahut. Syukurlah, Kukira mereka benar-benar marah.
"."
Kelas Ramuan hari ini, Menguras otakku. Bukannya aku tidak bisa, Hanya saja aku sempat gagal dan membuat Ramuan itu dari ulang!bayangkan!
Tumpukkan Perkamen, Tinta dan bulu, Serta Tumpukkan buku mengenai Ramuan memimpinku untuk menyelesaikan tugas dari kelas ramuan ini.
Setelah cukup lana berkutat dengan tugas ini. Aku memutuskan untuk pergi ke Aula. Waktu makan Malam hampir tiba.
Ditengah perjalanan. Tepat ketika aku mencoba merapihkan rambutku yang terlihat sangat Ugghh...Berantakkan. Aku melihat dua buah manusia sedang berjalan kebawah tangga. Siapa dia?
Karena rasa penasaranku yang terlalu menggebu-gebu, Aku mengikuti bayangan itu. Tanpa suara sedikitpun. Bahkan, Aku juga tidak mendengar suara dibalik bayangan itu.
"Mmmhhh.." Aku terperangah. Sial siapa yang berani Making Out di Hogwarts. Aku memberanikan diriku dan mengintip.
"Demi Janggut Merlin, Draco!?"
Ya, Draco, Lelaki itu sibuk menciumi atau lebih tepatnya memberikan beberapa tanda pada tubuh sang gadis. Sial, Kenapa ini. Tanpa sadar sesuatu yang hangat menetes dipipiku. Aku berbalik dengan terburu-buru. Perasaan apa ini!? Rasanya seperti sakit yang teramat sakit.
Aku benci Ferret Pirang Slytherin
"."
Harry Pov
Masalah pondok Hagrid serta Penyerangan Dementor ini terlalu menyita waktuku. Sebagai pelajar tingkat akhir, Aku juga harus lebih fokus NEWT sudah didepan mata. Dan sialnya aku belum siap.Belum lagi Issue tentang kedekatan Hermione dengan Draco. Issue itu semakin menggila. Aku tidak tau bagaimana cara agar Issue itu mereda.
Sekelebatan bayangan terlihat. Tunggu, Bayangan itu seperti... Hermione? Aku mengikuti bayangan itu dengan tergesa-gesa. Benar saja, Hermione terlihat, Kacau?Ada apa ini? SIAPA YANG BERANI MENYAKITINYA!?
"Mione,Ada ap--" Tanpa diminta ia memelukku, Memelukku sangat erat. Kubiarkan ia menangis dipundakku. Tak lama, Tangisnya mereda. Aku tau Mione pernah seperti ini. Dia pernah menangis di tahun ke-uhmm aku Lupa. Yang jelas itu sudah sangat lama. Dan siapa orang yang bisa membuat Hermioneku menangis lagi. Bukan Ron!? Ini bukan dia.
"Harry, Apakah aku berlebihan?" Ia berkata, Walau suaranya masih sangat serak. "Apanya Mione, Aku tidak mengerti." Dia masih diam. Tidak mau menjawabku. Kuputuskan untuk menunggu, Dengan perlahan kutuntun dia menuju ruang Rekreasi Gryffindor.
"Entah kenapa, Ini terlalu menyakitkan untuk kuceritakan Harry." Ujarnya. Sial, Aku benar-banar marah sekarang.
"Mione, Jawab aku, Siapa yang melakukan ini?"
Dia masih diam, Tidak mau berkata namun masih mengeluarkan isakkan dan air mata yang perlahan mengucur.
"Ini semua..Karena kejadian barusan Harry, Entah sebodoh apa aku ini, Tapi hatiku sangat sakit Harry."
"Mione sakit kenapa?Oleh siapa?"
"Draco, Ia Make out dengan entah siapa itu Harry. Dan dengan bodohnya aku menangisinya seperti ini."
Draco!? Ah sial, Ternyata benar, Hermione benar-benar mencintai pria brengsek itu. Entah bagaimana caranya, Tapi aku akan menghajarmu Musang Pirang sialan.
"Tidurlah, Aku akan membawakanmu makanan." Hermione mengangguk lemah, Ia pergi menuju kamar Asrama Putri. Aku benar-benar marah Draco! Sudah lama aku tidak melihat Hermione menangis, Dan dengan mudahnya kau membuatnya menangis? Sial.
"."
Draco Pov...Sial, Bagaimana ini, Kenapa aku bisa tidak terkendali. Hermione, Apakah dia Menangisiku. Kalau iya? Aku sangat Bodoh!
Dengan asal kuacak rambutku. Duduk ditangga menuju aula sudah menjadi kebiasaanku disaat aku Frustasi seperti ini.
"Kau Bodoh Malfoy, Kalau bukan karena Mcgonagall, Sudah kuucapkan Avada Kedavra barusan." Harry meninju pelan pundakku. Ia memandangku dengan sengit.
"Ada urusan apa kau Mr.Potty."
"Cih, Masih angkuh seperti biasa Malfoy, Kau membuat Sahabatku, Menangis setelah bertahun-tahun ia tak menangis. Kau Gila!?" Dia meninjuku kali ini lebih keras.
"Ssh, Ada salah apa aku denganmu Mr"
"Kau memang tak ada salah denganku, Tapi kau membuat Hermione menangis--"
"Cukup." Hermione, Itu suaranya. Aku menoleh kesumber suara. Matanya, Memerah. Penampilannya sungguh berantakkan. Oh Draco kau memang Bodoh!
"Harry, Kita ke Aula saja, Tidak baik terlalu lama disini bersama PUREBLOOD." Penekanan dikata Pureblood membuatku tau bagaimana perasaannya sekarang.
"Hermione, Aku tidak--"
Ia menutup mulutku dengan tongkat sihirnya. "Kau buka lagi Mulutmu itu, Kujamin kau mendekam di Hospital Wing Selamanya."
Hermione Granger, Semarah itukah kau Padaku?
______________________
Tbc...
Ini Ga panjang 😂
Sumpah pegel Ngetik,Pegel ati juga Sama Draco!?Gondok sendiri nulisnya.
Dan okelah Ini udh cepetkan. BTW MAKASIH VOTE DAN SUPPORTNYA 😘FF ini lanjut gak ya 😂
Jujur ya Ini Ff seru gak sih:vLanjutan?Secepat nya dan Sepanjangnya:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione-Love Story [COMPLETED]
Fanfiction[Completed] Hermione J Granger. Draco L Malfoy. Mereka berdua dipertemukan oleh waktu,Waktu yang kadang baik dan kadang buruk.Hanya sekedar Love Story untuk mengingatkan kalian,Seberapa Besar Cinta Draco kepada Hermione. Read And Leave A Vomment...