Flashback Part - Titik Balik

2K 75 5
                                    

Semua ragam kehidupan punya titik balik. Titik balik seorang pendosa adalah ketika dia bosan dengan semua kelakuan buruknya. Titik balik seekor kucing peliharaan adalah ketika dia dibuang pemiliknya. Titik balik sebuah pohon adalah ketika kemarau tiba dan nutrisi makin menipis persediaannya. Titik balik itu pun berlaku dua arah; positif-negatif dan negatif-positif. Tapi kalau kita sadari lebih dalam, semua akan bermuara ke arah yang sama: untuk menjadi lebih baik.

Kemana hidup akan membawa kita? Kita tak akan pernah tahu kapan ujian datang. Ya, hidup ini begitu tak tertebak; seakan Tuhan memang sengaja membubuhkan elemen kejutan di dalamnya. Kejutan-kejutan ini beriringan dengan elemen lain yang tak kalah penting, waktu. Hal-hal tak terduga berjalan berdampingan dengan waktu. Selalu beriringan ke depan, waktu selalu selaras dengan kejutan. Waktu adalah penguji yang teruji. Waktu selalu memberikan ujian. Dan dibalik tirainya, bersembunyi kejutan-kejutan yang tak pernah kita kira-kira sebelumnya.

Kadang, kita tak sadar akan hal ini. Kadang, kita malah jadi orang tolol yang seakan baru menyadari sesuatu ketika menengok ke belakang. Kita terlalu terfokus ke segala hal yang tersaji di depan mata. Dan saat baru mengenang kembali hal-hal yang sudah terjadi, kita kaget setengah mati ketika menyadari apa saja yang telah kita lewati. Kita takjub. Tertegun sejenak, lalu menatap lagi ke depan. Selalu seperti itu. Manusia diprogram untuk berjalan. Ya, karena hidup selalu berjalan ke depan, dengan jalur yang gelap dan tak terbaca. Kita hanya bisa menerka-nerka, seraya terus melangkah maju.

Dan meninggalkan segala kenangan di belakang.

Asik.

Itu bener-bener tiga paragraf pembuka yang keren abis. Gue ga percaya gue bisa bikin kata-kata itu, padahal cuma ngembangin dari dua kata, 'titik' dan 'balik'. Baca sekali lagi ah.

......

Sumpah, itu keren abis.

Iya, gue kepikiran sama kata itu: titik balik. Gue pernah ngalamin beberapa kali titik balik dalam hidup ini. Mungkin ibarat main game balap, namanya check pointkali ya. Gue pernah jadi remaja baik-baik. Kemudian pernah ngalay. Pernah keranjingan game online. Pernah jadi makhluk ansos-anti sosial. Pernah jadi anak bandel. Pernah jadi orang bejat. Pernah punya pacar. Pernah meninggalkan dan ditinggalkan. Pernah galau. Pernah sok keren. Pernah menyakiti dan disakiti. Dan pernah-pernah lain yang, astaga, ternyata banyak pas gue inget-inget.

Nah, dari sekian banyak titik balik itu, malah sekarang gue ragu. Apa gue bener-bener ngalamin titik balik? Atau itu semua cuma sekedar batu loncatan untuk menyeberang? Apa jangan-jangan, justru sekarang ini titik balik gue? Atau, titik balik itu sebenernya adalah serangkaian proses yang ga cuma terjadi sekali-dan bertujuan untuk mengarahkan individunya ke suatu arah tertentu? Who knows.

Kalo dipikir, gue ga pernah -sama sekali ga pernah- sekalipun bela-belain akan sesuatu. Gue biasa ngadepin segala sesuatunya dengan pasrah, ngebiarin keadaan yang nentuin mau dibawa kemana. Gue jarang memperjuangkan sesuatu, dan lebih milih tunggu semuanya membaik sendiri-meski butuh waktu lama. Tapi kalo liat apa yang terjadi sama gue sekarang, rasanya kayak bukan gue yang biasanya deh. *fyuh...*

Sebenernya, dari dalem hati, gue pengen banget jadi Naruto. Dia ga pernah narik kembali kata-katanya. Dia ga pernah nyerah, bahkan ketika tau Sasuke jadi cowok ga tau diri yang meski udah dikejar, tetep milih pergi. Semenjak Sasuke berantem sama Naruto di Valley of the End, gue ilang respek sama Sasuke. Bayangin, nyari temen susah. Terus ada temen yang bela-belain lo abis-abisan meski seluruh dunia nentang, tapi disia-siain. Sasukenya malah lebih milih pergi ke markas Orochimaru biar dia dapet kekuatan buat bales dendam ke Itachi. Cowok macem apa itu, gede ambek.

Ya pokoknya intinya, gue pengen jadi orang yang optimis. Gue pengen berjuang akan sesuatu. Oke, sekarang ini, niat jadi kenyataan. Gue lagi berjuang untuk sesuatu. Seseorang. Manda. Gue yakin ini titik balik gue. Dalam arti sebenarnya.

The MAD TripTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang