☆ Bintang Di Surga ☆

494 50 4
                                    

Cast           : Yuki Kato ( Naya )
                     Stefan W ( Dika )
                     Al Ghazali ( Rio )
                     Rico Tampaty

Genre         : Romamce. Sad. Angst
Leght         : 2 shoot






^ Happy Reading ^







" HAJAR MEREKA "
" SERAAAAANG "
Seorang gadis berbaju biru toska hanya bisa menahan rasa takutnya di saat sekumpulan mahasiswa berlari ke arahnya dengan membawa benda - benda tajam. Gadis itu jatuh terduduk saat seorang pria menabrak bahunya. Dari arah berlawanan ia bisa melihat sekumpulan mahasiswa yang ia yakini adalah lawan dari mahasiswa yang tadi melewatinya. Kakinya terasa lemas dan sulit di gerakkan,gadis itu memejamkan matanya saat menyaksikan adegan kekerasan terjadi di depan matanya.

Seorang mahasiswa berbaju hitam memukul seorang mahasiswa berbaju biru dengan kayu yang cukup besar. Sekali pukulan saja mahasiswa berbaju biru itu langsung terjatuh dengan darah mengalir di kepalanya. Gadis itu ingin berdiri dan pergi dari tempat itu,tapi rasanya sangat sulit. Seluruh tubuhnya seperti mati rasa,tak bisa di gerakkan. Sampai ia merasakan seseorang merangkul bahunya. Tanpa mengatakan apa pun orang itu membantunya berdiri dan membawanya pergi dari tempat mengerikan itu.







Mereka terus berlari saat beberapa orang melihat kepergian mereka dan berusaha menangkap mereka. Si penolong menarik gadis itu ke sebuah ruangan dan bersembunyi disana. Si gadis memeluk erat pinggang pria yang telah menolongnya. Berharap mereka tak tertangkap. Pria itu sedikit melongokkan kepalanya untuk melihat apakah orang - orang yang mengejar mereka sudah pergi atau belum. Dan ia bernafas lega saat tak melihat mereka lagi di sekeliling mereka.

" Kita udah aman. " Gadis itu masih memeluk pria tersebut dengan erat. Tubuhnya masih gemetar.
" Kamu gak apa - apa ? ." Gadis itu terlihat gugup saat pria yang ia peluk menepuk bahunya. Gadis itu pun melepas pelukannya dan minta maaf.
" Sorry. "
" Kamu gak apa - apa ?. "
" Iya. Aku gak apa - apa kok. Makasih ya. "

" Dika. " Pria tadi mengulurkan tangannya dengan menyebutkan namanya.
" Naya. " Gadis itu pun melakukan hal yang sama.
" Yuk,kita bisa pergi sekarang. " Wajah Naya menunduk malu saat Dika menggenggam jemarinya dan membawanya pergi dari tempat persembunyian mereka tadi. Saat sampai di jalan menuju halte bis langkah mereka terhenti. Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan mereka.




Kaca mobil penumpang terbuka dan memperlihatkan seorang pria dengan setelan jas yang menunjukkan bahwa orang itu pasti orang kaya. Dika kaget saat Naya menarik tangan yang sedang ia genggam.
" Makasih buat yang tadi,aku pulang duluan. " Naya buru - buru masuk ke dalam mobil mewah itu dan pergi tanpa melepas pandangannya dari Dika yang masih berdiri di tempatnya sambil tersenyum ke arahnya.



*

*

*



" Siapa laki - laki yang sama kamu tadi ?. "
" Dia temen Naya Pa. "
" Sejak kapan Papa ngijinin kamu berteman sama gembel seperti itu. "
" Pa,dia punya nama. Namanya Dika. "
" Papa gak peduli siapa nama nya,yang Papa mau kamu jauh - jauh dari dia. "

Naya hanya bisa menangis,selalu begini. Ayahnya selalu melarangnya berteman dengan orang biasa. Ayahnya selalu memilih kan dengan siapa Naya boleh berteman. Segala kegiatan pribadi Naya pun di tentukan oleh Ayahnya. Mulai dari sekolah,les dan hal - hal terkecil sekali pun.



*

*

*



Hari ini Naya kembali ke tempat kemarin dia bertemu Dika. Berharap Dika juga ada di sana,jadi Naya bisa memberikan kado yang sudah ia siapkan untuk Dika sebagai tanda terima kasih karena sudah menolongnya kemarin.
Senyum di wajah Naya langsung merekah saat Dika berlari menghampirinya.

" Kamu di sini ?. "
" Aku cuma mau ngasi ini buat kamu. Anggap aja sebagai ucapan terima kasih. " Naya menyerahkan sebuah papper bag biru untuk Dika.
" Gak perlu repot - repot,aku tulus kok nolongin kamu. "
" Aku tau. Tapi aku tetep mau kamu nerima hadiah dari aku. "
" Ya udah deh,makasih ya. " Mereka saling melempar senyum,hingga Naya merasa malu saat Dika terus memandangi nya.




" Kamu laper gak ? Kita makan dulu gimana ?. " Naya mengangguk dan lagi,Dika menggengam jemarinya. Membawanya ke sebuah warung makan pinggir jalan.
" Sorry ya aku cuma mampu bawa kamu makan di tempat kaya gini. " Dika tersenyum canggung,merasa tak enak.
" Gak apa - apa kok,aku juga suka makan di tempat kaya gini. "
Dika menarik nafasnya saat melihat Naya tersenyum ke arahnya.

" Kamu kenapa ?. "
" Eh ? Gak apa - apa,yuk makan. " Mereka pun menikmati makan siang sederhana nya sambil ngobrol.

Hari sudah mulai sore dan Dika berniat mengantar Naya pulang. Dan lagi,mobil mewah yang kemarin berhenti di depan mereka. Sebelum kaca mobil itu terbuka,Naya menarik tangan Dika dan mengajaknya berlari. Dika yang tak tahu apa - apa hanya mengikuti kemana Naya membawanya.
Hingga mereka berhenti di sebuah taman yang sudah hampir sepi. Dika mengajak Naya duduk di salah satu bangku taman.




" Tunggu bentar. " Dika pergi sebentar dan kembali dengan membawa dua botol minuman di tangannya.
" Nih. " Naya menerima minuman yang di berikan Dika.
" Makasih. "
" Kenapa kamu lari ? Memangnya orang tadi siapa ? "
" Dia Papa ku. " Raut wajah Dika nampak terkejut.
" Terus kenapa kamu malah
lari ? Kan tadi Papa kamu mau jempit kamu. "

" Aku gak mau pulang,aku capek di kekang terus. "
" Tapi -. "
" Papa aku selalu ngatur kehidupan aku. Sekolah,makan,temen bahkan pacar. Aku capek hidup di kekang terus. Aku juga mau ngerasain kebebasan kaya orang - orang. "
" Papa kamu ngelakuin itu karena dia sayang sama kamu. "

" Kalau dia sayang sama aku harusnya dia tanya apa yang aku suka dan bisa buat aku bahagia. Bukan nentuin semuanya sesuai keingin dia tanpa ngerti perasaan aku. " Dika memeluk Naya dan membiarkannya menagis di bahunya. Dika merasa iba dengan Naya,dari sini Dika menemukan pelajaran berharga. Bahwa harta berlimpah tak menjamin seseorang hidup bahagia.




" Terus sekarang kamu mau kemana ?. " Setelah Naya tenang,Dika memberanikan diri untuk bertanya. Karena hari juga sudah gelap dan sebentar lagi malam.
" Aku boleh ke rumah kamu
gak ?. " Mata Dika melotot mendengar ucapan Naya .
" Hah ? Kamu serius ? "
" Gak boleh ya ? ." Dika merasa bersalah saat melihat wajah Naya yang kembali sedih. Padahal hukan itu maksudnya.
" Bu-bukan gitu,maksud aku apa kamu yakin mau tinggal di rumah aku ? Rumah aku gak senyaman rumah kamu lho. "
" Asal ada kamu aku pasti ngerasa nyaman kok. " Dika melengos,merasa kalah cepat dari Naya.

" Kamu nyindir aku ya ?. "
" Idih,nyindir apa ?. "
" Udaaah bilang aja kalo kamu lagi kasi kode ke aku buat nembak kamu. Iya kan ? ."
" Yee itu mah kamu aja yang baper . "
" Jadi aku gak perlu minta lagi kan ?. "
" Minta apa ?. "
" Itu. "
" Itu apa ? ." Dika mengacak rambutnya,dia yakin Naya mengerti maksud nya.
" Kamu mau kan jadi pacar aku. "
" Enggak. "
" Eh ??!. "
" Enggak nolak. " Mereka tertawa dan melangkah pergi dari taman.









TBC




New story !! Tapi gak panjang kok. Cuma 2 episode.☺ Terinspirasi dari sebuah video yang gak sengaja aQ tonton di YT.

☆ Cast's On Story☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang