☆ Cinta Sebenarnya ☆ 6

810 118 0
                                    

Yuki benar-benar sudah tidak sabar untuk segera teraphy. Yuki ingin segera bisa berjalan lagi. Dan Yuki akan tunjukkan pada Icha bahwa dia bisa sembuh. Yuki curiga kalau Icha adalah orang yang telah mengatur semua rencana jahat terhadap Yuki. Mulai dari kecelakaan,dokter-dokter yang bilang bahwa Yuki tak punya harapan untuk sembuh. Sampai Yuki harus menjauhi Epam.

Yuki duduk termenung di kursi rodanya. Ia berpikir andai saja Epam ada disini,menemaninya teraphy. Pasti Yuki akan lebih semangat dan lebih cepat untuk bisa berjalan lagi.
" Kuy kamu udah siap? . "
" Udah dong. "
" Hmmmm kayaknya ada yang semangat banget mau teraphy. Mau cepet-cepet ketemu pangeran bulenya yaaaa...".
" Ihhhhh Verrel apaan sih. Udah yuk berangkat,ntar dokternya nungguin lho. "
" Iya-iya. Lets Go !!."

******
Baru hari pertama,Yuki merasa kakinya akan patah. Ternyata teraphy nya tak semudah yang Yuki bayangkan.
" Urat kaki kamu jadi kaku karena kamu gak pernah coba gerakin kaki kamu selama ini. " Dokter Adipati agak kasihan melihat Yuki yang menahan sakit sampai berkeringat.

" Gimana dia mau gerakin kakinya dokter,Yuki itu langsung patah semangat sejak gak ada satu pun dokter yang bisa ngobatin dia. " Verrel berjalan mendekati Yuki,mengelap keringat di dahinya.
Yuki hanya bisa diam karena apa yang Verrel katakan itu benar. Sejak dokter memvonis dirinya tak punya harapan lagi,Yuki merasa tak ada gunanya dia terus mencoba untuk berjalan.

Di tambah lagi satu-satunya orang yang bisa jadi semangat untuknya juga pergi meninggalkannya. Bukan,bukan kemauan orang itu meninggalkan Yuki. Tapi Yuki lah yang memintanya untuk meninggalkannya. Karena Yuki tak ingin orang itu membuang waktunya dengan sia-sia.
" Tapi kalau Yuki punya niat dan semangat untuk sembuh,saya yakin dalam waktu kurang dari sebulan Yuki sudah bisa berjalan lagi. " Yuki nampak sumringah mendengar ucapan dokter Adipati.

Secepat itukah dia bisa pulih ? Asal dia punya tekat untuk sembuh ?
"Aku harus berusaha sekuat tenaga biar aku bisa cepet jalan lagi. Dan ini semua demi kamu Pangeran Bule,aku mau nebus kesalahan aku. "
" Ok kita lanjut lagi. "

******
Yuki memandangi Verrel yang sedang membereskan pakaiannya. Besok Verrel akan berangkat ke Indonesia untuk mengambil hasil laporannya. Yuki ingin sekali ikut,Yuki ingin bertemu mamanya yang sudah seminggu ini tak ia temui. Tapi Verrel melarangnya karena Yuki harus teraphy dengan teratur. Dengan sedikit ancaman Yuki pun akhirnya menurut.

" Kalau kamu pulang ke Indonesia kamu bakal telat teraphynya. Dan itu artinya kamu akan semakin lama buat sembuh. Dan itu artinya lagi,kamu bakal makin lama buat ketemu sama Epam. " Begitulah ancaman dari Verrel. Dan ia bersyukur Yuki mau mendengarnya.

"Kamu jangan lama-lama ya di sana. Ntar aku kesepian." Yuki memasang wajah memelas,berharap Verrel berubah pikiran.
" Udah deh gak usah modus,aku tau kamu lagi usaha ngerayu aku kan ? Gak bakal berhasil Kuy. " Yuki memonyongkan bibirnya kesal,kenapa Verrel bisa membaca pikirannya.

" Ya pokoknya kamu cepet balik lagi kesini. Kalau gak aku gak mau teraphy. " Yuki pura-pura ngambek.
" Ohhhh gak mau teraphy ya....Ga apa-apa sih. Tapi resikonya kamu bakal liat Pangeran Bule kamu itu di rebut sama si Icha. Mau ??."
Lagi-lagi Yuki kalah debat dengan Verrel. Tak ingin terus di bully sahabatnya sendiri Yuki memilih pergi ke kamarnya. Verrel tersenyum menang melihat Yuki yang memang keras kepala kini jadi penurut ( walau agak susah ) hanya dengan menyebut kan satu nama.

Yuki memandang kepergian Verrel dengan sedikit kesal. Usahanya untuk ikut berakhir dengan ancama-ancaman gila dari Verrel.
" Kamu liat aja Rel,waktu kamu balik nanti kamu bakal dapet kejutan dari aku. "


TBC

☆ Cast's On Story☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang