Senyum bahagia tak bisa hilang dari wajah cantik Rachel. Sejak saat itu,saat kejadian di lapangan basket. Hubungannya dan Farel mulai berubah. Tak lagi sunyi dan datar seperti biasanya. Kini Farel lebih bisa memperlakukan Rachel layaknya seorang kekasih. Bahkan kadang Farel memperlakukan Rachel layaknya tuan putri.
Jika biasanya bisikan-bisikan yang terdengar membuat Rachel menangis,kini semua itu sudah berlalu. Kini anak-anak disekolah tak lagi menggosipkan Farel dan Rachel. Walau masih terdengar bisikan-bisikan dari mereka,tapi itu adalah ungkapan kekaguman mereka terhadap cinta Farel dan Rachel.
Seperti pagi ini,Rachel merasa dunia hanya miliknya dan Farel. Farel menggenggam jemari Rachel,berjalan bersama menuju kelas mereka. Tak hanya para siswa yang heboh,Aldi dan Manda pun ikut heboh.
" Farel ? Kamu gak apa-apa kan ?. "
" Memangnya aku kenapa ?. " Farel memperhatikan tubuhnya,dan tidak ada yang aneh.
" Kamu gak risih di liatin orang kayak gini ?. "
" Ohhhh kalau cuma diliatin sih ga apa-apa. "
" Hah ?!. "
" Rachel...kalau cuma diliatin sih gak masalah. Tapi kalau mereka berani nyentuh aku sedikit aja,aku bakal patahin tangannya. " Rachel bergidik ngeri mendengar ucapan Farel. Farel memang anti kalau di pegang-pegang ( ?? ). Maksudnya dia gak suka kalau ada orang terutama cewek yang terlalu agresif. Rachel beruntung karena Farel tak pernah menolak saat ia mengandeng Farel atau memeluknya. Mungkin karena Rachel itu pacarnya.*****
Rachel duduk sendirian di bangku taman sekolah. Rachel menunggu Farel yang sedang latihan basket.
" Hay. Gimana perasaan lo udah berhasil ngerebut cowok gue ?. " Rachel membuang muka,malas meladeni cewek aneh seperti Ariel.
" Farel itu bukan cowok lo lagi,dan gue gak pernah ngerebut siapa pun dari lo. "" Ok,mungkin gue sama Farel emang udah putus. Tapi lo harus tau kalau gue itu masih sayang banget sama Farel. Dan lo adalah satu-satunya orang yang jadi penghalang buat gue balik lagi sama Farel."
" Lo tau kan kalau Farel itu udah males banget sama lo ? ".
" Gue yakin Farel ngomong gitu karena dia kasihan sama lo. Dia gak mau lo malu karena Farel lebih milih gue daridapa lo. "
" Terus sekarang mau lo apa ?."
" Masih sama kayak yang waktu itu,gue mau lo putus sama Farel. "" Dan jawaban gue juga masih sama,gue gak mau putus sama Farel. " Ariel mengepalkan tangannya dan langsung menarik pergelangan tangan Rachel. Ariel membawa Rachel ketempat yang agak jauh agar tak ada orang yang melihat mereka.
" Gue udah minta baik-baik sama lo buat mutusin Farel. Dan kayaknya lo lebih memilih cara kasar. Gue yakin kalau wajah lo gak semulus ini lagi,Farel pasti bakal ninggalin lo. Karena gue yakin Farel gak akan mau punya cewek yang buruk rupa dan cacat. " Rachel melebarkan matanya saat Ariel mengeluarkan sebuah pisau dari tasnya.
****
" Lo langsung pulang Rel ?. "
" Rachel udah nungguin gue dari tadi,mungkin dia mau pergi ke toko buku. "
" Gue salut banget sama lo,udah ganteng setia lagi. Kapan gue bisa kayak lo. "
" Gimana lo mau jadi kayak gue kalo pacar aja lo hak punya Al. Udah ya gue duluan. "Setelah selesai latihan Farel langsung berganti pakaian dan segera menuju taman. Tapi setibanya di taman Farel tak melihat Rachel. Farel mengambil HP nya dan menelfon Rachel. Farel mengedarkan pandangannya,ia berjalan mencari sumber suara yang ia yakin itu adalah bunyi HP Rachel. Farel bingung saat menemukan tas Rachel tergeletak di tanah tak jauh dari tempat yang Rachel janjikan untuk menunggunya. Perasaan Farel tak tenang,ia takut terjadi sesuatu dengan Rachel. Farel pun menelfon Aldi dan memintanya membantu mencari Rachel.
****
" Mungkin lo gak tau siapa gue dan gimana kepribadian gue. Perlu lo tau,kalau gue akan ngelakuin apa pun untuk ngedapetin semua yang gue mau. Termasuk nyakitin lo,orang yang udah ngerebut kebahagiaan gue. " Rachel melangkah mundur saat Ariel melangkah mendekatinya dengan pisau ditangannya.
Rachel hanya bisa berdoa semoga ada orang yang menolongnya.****
" Gue udah telfon Manda,tapi dia juga gak tau Tachel dimana. " Farel terus berlari mengelilingi taman,hingga matanya menemukan keberadaan Rachel. Dan Rachel tidak sendiri,dia bersama Ariel.
Farel langsung berlari saat Ariel akan melukai Rachel dengan pisaunya." Rachel !!!. "
" Aaaaaakkkh. " Rachel menutup matanya erat,tak berani melihat apa yang terjadi di depan matanya.
" Aaaakkhhhh....Rachel ? Ka..mu..gak..apa-apa ?. " Rachel memberanikan diri membuka matanya. Dan ia langsung menangis saat menyadari keadaan Farel." Farel !! Kamu gak apa-apa ??." Rachel melihat bagian perut Farel yang berdarah. Aura wajah Rachel berubah seketika. Ia berdiri dan mendorong Ariel hingga terjatuh.
" Elo !! Lo udah buat Farel celaka !! Gue gak akan maafin lo !!. " Rachel memukuli tubuh Ariel tanpa ampun. Sementara Ariel hanya bisa diam tanpa melawan. Ariel telihat syok karena sudah melukai Farel. Tak lama Aldi dan Manda datang dan langsung menghentikan aksi Rachel." Rachel udah,sekarang yang penting itu kita harus nolongin Farel dulu. Biar dia Aldi yang urus. " Rachel berlari menghampiri Farel yang hampir tak sadarkan diri.
" Farel ?? Kamu masih bisa denger aku kan ? Jangan tinggalin aku Rel,aku mohon. "
" Kita harus bawa Farel kerumah sakit secepatnya. "****
Rachel tak henti-hentinya berdoa untuk keselamatan Farel. Aldi sudah melaporkan kejadian ini ke polisi dan pihak sekolah. Ariel di keluarkan dari sekolah dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di penjara. Manda dengan setia menemani Rachel dan terus berusaha menenangkannya." Kalian keluarganya Farel ?. "
" Kita temen sekolahnya dok. "
" Luka Farel gak terlalu parah,cuma perlu beberapa jahitan. "
" Jadi sekarang kita boleh jenguk Farel dok ?."
" Boleh,tapi Farel belum sadar mungkin efek obat bius. "
" Iya,makasih dok. "Rachel masuk ke ruang rawat Farel dan duduk di kursi di dekat Farel. Mengenggam tangan Farel dan kembali berdoa. Manda tak ingin mengganggu Rachel dan Farel,ia pun memutuskan menunggu di luar. Rachel membuka matanya saat Farel mulai menggerakkan tangannya dan mulai membuka matanya.
" Alhamdulilah akhirnya kamu sadar juga. Aku takut kamu kenapa-napa Rel. Apa lukanya masih sakit ?." Farel hanya tersenyum dan kembali menutup matanya.
" FAREL !! "
" Astaga Rachel...aku baru sadar,jangan teriak-teriak dong. "
" Abisnya kamu bikin aku takut,aku pikir kamu.. "
" Kamu pikir aku bakal nutup mata selamanya ? Gak secepet itu Rachel. Kalau pun aku mati aku bakal bawa kamu biar aku gak kesepian di sana. "
" Issss kamu ngomong apa sih. " Farel meraih kembali tangan Rachel yang sempat terlepas dan menggenggamnya.
" Ariel. "
" Dia dikeluarin dari sekolah dan harus menjalani hukuman di penjara. "
" Baguslah. Cewek gila kayak dia emang bahaya kalau dibiarin berkeliaran. "
" Aku mau tidur,sekarang giliran kamu jaga'in aku. " Farel menutup matanya dengan menggenggam tangan Rachel di dadanya." Makasih ya Rel,makasih karena udah ada di dunia ini. Makasih atas cinta kamu buat aku. Dan makasih karena kamu udah banyak banget berkorban buat aku,termasuk ngorbanin nyawa kamu. I Will Always Love You Farel. "
" I Will Always Love You To Rachel ".
THE END
Chapter terpanjang yg pernah aQ buat. Pdhl crta awalnya gak gini 😅 Tp mlh jd begini.....yaaah smga suka ya readers....C U
KAMU SEDANG MEMBACA
☆ Cast's On Story☆
AcakYuki kato Stefan William Verrel Bramasta Brandon Salim Al Ghazali Shawn Adrian Adipati Dolken Teuku Rasya Atc