= Tak Akan Terganti = 2

462 62 0
                                    

Tak butuh waktu lama untuk Yuki mendapatkan teman baru. Bahkan Brandon sudah menobatkannya sebagai sahabat,dan menjadi satu-satunya cewek yang ada di gengnya bersama Rasya dan Verrel. Rasya dan Verrel sama sekali tak keberatan dengan usul Brandon,toh Yuki juga orang yang menyenangkan dan gak jaim. Cocok bergaul dengan mereka yang otak nya suka error.

Tak terasa sudah seminggu Yuki tinggal di Indonesia dan bersekolah di salah satu sekolah berprestasi dan terkenal di jakarta. Tapi kenapa baru hari ini ia di pertemukan dengan seseorang yang amat sangat ia hindari.
' Brugh '
" Sorry gue gak sengaja. " Yuki yang tengah mengambil buku-buku nya yang terjatuh mendadak diam. Tubuhnya terasa kaku,dan entah kenapa ia justru ingin menangis sekarang.
Suara itu,suara itu adalah suara yang sudah dua tahun ini tak ia dengar. Suara yang dulu sangat ia sukai,suara yang bisa membuatnya tenang.


Tapi itu dulu,sebelum si pemilik suara pergi meninggalkannya tanpa alasan dan tanpa penjelasan. Suara itu kini terdengar menyakitkan dan Yuki sama sekali tak berharap untuk bisa mendengarnya lagi. Tak ingin memastikan terlebih dahulu apakah pemilik suara itu adah orang yang di maksud,Yuki beranjak pergi.

" Tunggu !. " Yuki ingin pergi,tapi otak dan hatinya tak sejalan. Pikiran Yuki ingin ia segera pergi,tapi hatinya menyuruhnya untuk tetap tinggal. Dan hatinya menang.
" Yuki ? Lo....beneran Yuki ?. " Yuki berbalik,matanya tepat memandang mata cokelat teduh yang masih sama seperti dulu.
" Yuki. Gue kangen banget sama lo. " Yuki benar-benar tak berdaya sekarang. Ia benci orang ini,tapi ia juga merindukannya.
" Lepasin gue. " Stefan,pria yang tengah memeluknya melepaskan pelukannya dan memandang Yuki tak percaya.


" Yuki ? Lo gak kangen sama
gue ? ".
" Kangen ? Sama lo ? Sama orang yang udah ninggalin gue tanpa alasan. Dan lo masih ngarep gue kangen sama lo ?. Lo mikir gak sih kalau yang lo lakuin itu udah nyakitin gue ?. " Marah,kesal,sedih dan kecewa semua rasa itu tumpah menjadi satu dalam bentuk air mata.
" Gue minta maaf -. "
" Maaf ? Segampang itu lo minta maaf atas semua yang udah lo lakuin ge gue ?. "
" Gue bisa jelasin semuanya. "
" Udah telat,gue gak perduli lagi sama alesan-alesan lo. "
" Tapo gue - ".
" Jangan ganggu hidup gue lagi. Gue benci sama lo. "


" Yuki ?. Lo kenapa ?. "
" Verrel. " Yuki berlari ke arah Verrel dan menangis di bahunya. Verrel mengusap rambut Yuki menenangkan dan melihat ke arah Stefan dengan tatapan tidak suka.
" Lo itu gak bisa kalau gak cari masalah sama anak-anak kelas gue ??. "
" Gue gak ada urusan sama lo. "
" Lo udah buat sahabat gue nangis,dan itu sama aja lo berurusan sama gue. "
" Sahabat ? Lo ? Sama Yuki ?. Sejak kapan lo kenal sama
Yuki ?. "
" Kenapa ? Lo penasaran banget ya ? Makanya jangan jadi babby sitter cewek lo aja. Lo jadi kehilangan banyak momen penting di sekolah ini. "



" Gue tanya baik-baik sama lo,sejak kapan lo kenal sama
Yuki ?."
" Sejak dia pindah ke sekolah
ini. " Stefan semakin merasa bodoh sekarang. Bahkan Yuki sudah berada satu sekolah dengannya,tapi dia sama sekali tidak mengetahuinya. Stefan teringat saat ia merasakan keberadaan Yuki di dekatnya. Jadi itu bukan hanya perasaannya saja,tapi Yuki benar-benar sudah berada sangat dekat dengannya.
" Gue perlu ngomong sama
Yuki. " Verrel merasakan Yuki menggeleng.
" Sorry gue butuh Yuki buat ngerjain tugas. Mungkin lain kali. " Verrel membawa Yuki pergi meninggalkan Stefan yang masih harus menahan rasa rindunya kepada Yuki.

****

" Lo kenal sama Stefan ?. "
" Iya. "
" Kalian... "
" Verrel please,gue males bahas soal dia. "
" Sorry. " Verrel tak ingin memaksa Yuki untuk bercerita bagaimana Yuki bisa kenal dengan Stefan. Jika dilihat dari cara mereka berinteraksi tadi,sepertinya mereka punya masalah pribadi. Mungkin Verrel butuh bantuan dua temannya untuk mencari tahu.

" Apa ? Lo ketemu Yuki ? Dia sekolah disini ?."
" Kok gue bisa gak tau ya ?. "
" Bukan cuma lo Dit,gue juga gak tahu. "
" Dan parahnya lagi Yuki sekelas sama Verrel. "
" Verrel ? Enak banget tuh anak. "
' Plak ' Dengan kesal Ajun menggeplak kepala Adit. Yang kalau bicara kadang gak disaring dulu.
" Dia juga gak mau ngomong sama gue. Dia gak ngasih gue kesempatan buat ngejelasin semuanya. "
" Itu wajar kali Stef,lo kan yang ninggalin Yuki tanpa ngejelasin ke dia alesannya. Pasti Yuki marah dan kecewa banget sama lo. " Stefan tak bisa mengatakan apa-apa,karena yang dikatakan Adit itu benar. Semua adalah salahnya,salahnya yang meninggalkan Yuki begitu saja.

" Kalau gue jelasin semuanya apa Yuki bakal maafin gue ?. "
" Kalau gak di coba ya kita gak tahu jawabannya. "
" Tumben dewasa lo Jun. "
" Gue emang dewasa kalau lo
tua. "
" Serah lo. "
" Gue akan ngelakuin apa pun,asal lo mau maafin gue. Gue masih sayang banget sama lo. "






TBC

Singkat bgt ya ?? Lg gak enk body. Jd mls mkr 😧 Next bkl d buat lbh pnjng ya...😁

☆ Cast's On Story☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang