÷ A White Day ÷

552 61 2
                                    


Yuki Kato
Stefan William




* Happy Reading *



White day adalah hari di mana setiap orang boleh meminta sesuatu dari orang lain. Entah itu teman,sahabat,pacar atau bahkan keluarganya.  Setiap orang yang di mintai permohonan harus berjani untuk mengabulkan nya,apa pun itu. Dan hari itu akan datang tiga hari lagi. Sementara Yuki tidak tahu apa yang harus ia minta ? Minta dengan siapa ? Atau siapa yang akan meminta permohonan darinya ? Seperti apa permintaannya ?


Yuki berjalan mondar mandir di kamar nya. Mencoba mencari siapa orang yang bisa di mintai permohonan. Yang pasti Yuki akan meminta satu hal yang tidak biasa. Membelikan nya buaya mungkin ?? Hehehe
Yuki menjentik kan jarinya,ide cemerlang muncul di otak nya. Ia meraih tas nya dan berlalu pergi.

*

*

*

" White day ? Lo percaya sama hal kaya' gitu ?. "
" Ya percaya lah Stef,hari itu tuh hari paling spesial di mana kita boleh minta apa aja dari orang lain. "
" Terus tujuan lo ngasih tau ke gua buat apa ?. "
" Hehehe ya siapa tau aja lo mau ngabulin permohonam gue
gitu. " Yuki berucap malu - malu,setelah di pikir - pikir Yuki tak punya seseorang yang bisa di mintai untuk mengabulkan permohonannya. Kecuali sahabat terbaiknya,Stefan.

Stefan adalah satu - satu nya orang yang bisa menerima ke usilan,ke berisikan dan keanehan sifat Yuki. Jadi tidak ada salahnya kan minta sesuatu dari sahabat sehidup sematinya
( ? )yang tampan ini ? Yang Yuki lupa adalah kalau Stefan itu bukan cowok alay bin lebay yang suka merayakam apa lagi percaya dengan mitos - mitos gak jelas
* menurut Stefan *



" Ogah. Kaya gak ada kerjaan aja,lagian lo ngapain sih percaya sama mitos kaya gitu. Lo sadar gak sih kalo sekarang itu udah tahun 2016. Jaman moderen,gak jaman percaya sama hal gak penting gitu. " Muka Yuki berubah masam,harusnya kalau Stefan tidak mau memenuhi permohonannya tinggal mengatakan ' tidak mau ' . Bukan dengan menceramahinya panjang kali lebar begini.

" Ya udah kalo lo gak mau ngabulin permohonan gue. Gue minta ke Verrel aja. "
Stefan menahan tangan Yuki sebelum gadis blasteran Jepang itu benar - benar pergi.
" Apa ?. "
" Kenapa harus dia ?. "
Yuki memasang wajah bingung.
" Hah ?. "
" Kenapa lo harus minta ke Verrel. "
" Kan lo gak mau ngabulin permohonan gue,ya udah biar gue minta sama Verrel aja. "
" Gak boleh. "
" Eh ? Kenapa ? Gak bisa gitu dong. "
" Bisa. Dan lo gak boleh minta permohonan ke dia. " Yuki semakin tak mengerti dengan jalan pikiran sahabat bule nya ini. Tadi dia menolak menuruti ritual White day. Dan sekarang malah melarang Yuki minta permohonan White day dari Verrel.

Mungkin Yuki lupa kalau Stefan itu memang tidak terlalu suka dengan Verrel. Padahal Verrel itu cowok yang baik dan ramah. Verrel  juga selalu bersedia membantu dan menolong Yuki saat Stefan tak ada. Dan kalau sekarang Yuki minta satu permohonan pada Verrel untuk memperingati White Day pasti Verrel juga akan menurutinya.









" Lo kenapa sih ? Lo kan gak mau ngabulin peemohonan White day gue. "
" Gue mau. "
" Apa ?. "
" Gua bilang gua mau ngabulin permohonan White day lo. " Yuki memperhatikan wajah Stefan dengan teliti. Memastikan apa sahabatnya ini sedang membohonginya atau tidak.
" Kalo lo ngerasa terpaksa mending gak usah deh. " Stefan menatap tak suka ke arah Yuki.
" Gua bilang gua bakal ngabulin permohonan lo. Bilang,lo mau apa dari gua . "
" Serius ?. "
" Ck. Udah deh buruan. "
" OK. Gue mau lo beliin boneka,bunga dan balon. Terus lo harus ngasih kado itu di tengah lapangan waktu istirahat sekolah. Gimana ?. "



Raut wajah Stefan tak tergambar kan sekarang. Bingung dengan permintaan Yuki yang kenapa malah seperti meminta nya menyatakan cinta. Tapi Stefan terlanjur janji,dan sebagai pria sejati Stefan akan menepati janjinya.

☆ Cast's On Story☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang