= Tak Akan Terganti = 6

494 52 0
                                    

Yuki berdiri di balkon kamarnya,wajahnya murung dan terlihat jelas kalau dia habis menangis. Besok adalah hari pertunangan Stefan dan Icha. Kalau bisa Yuki tak ingin hadir di sana dan menyaksikan orang yang jelas - jelas masih jadi pacarnya akan bertunangan dengan cewek lain. Tapi Yuki sudah terlanjur janji dengan Rasya kalau dia akan datang.

Rasya meyakinkan Yuki kalau besok dia akan mendapat sebuah kejutan besar darinya. Yuki tak yakin,tapi hatinya mengatakan kalau dia harus percaya dengan kata - kata sepupu nya itu. Yuki merogoh saku celananya,mengambil HP nya yang bergetar menandakan pesan masuk. Yuki membulatkan matanya setelah membaca pesan yang tak lain dan tak bukan dari orang yang tadi ia pikirkan.

" Jangan coba - coba berubah pikiran. Besok lo bakal dapet kado spesial dari gue. Happy
B " day  sepupuku yang cantik. "

" Kenapa gue bisa lupa kalo besok ulang tahun gue ya ?. " Yuki menggelengkan kepalanya,bingung kenapa dia sampai bisa lupa tanggal kelahirannya. Yuki kembali melihat HP nya,kali ini telfon dari Stefan.

" Moshi moshi. " Yuki bicara dengan nada ceria nya.
" Happy B'day Yuki,maaf gue cuma bisa ngucapin lewat telfon. Dan maaf juga karena gue gak bisa ngasi kado buat lo sekarang. Tapi nanti,gue bakal ngasi lo kado super duper spesial
buat lo. " Yuki memutar matanya malas mendengar ocehan panjang lebar pacar nya di seberang sana.
" Iya iya gue ngerti kok kalo sekarang itu lo lagi di pingit. Makasih ucapannya,dan soal kado gue tetep ngarep loh. "
Stefan tersenyum sedih,besok Yuki ulang tahun. Dan besok juga dia tunangan dengan Icha. Apa Stefan salah kalau berpikir pertunangan nya adalah kado buat Yuki ? Tapi bukan kado super duper spesial seperti katanya tadi. Melainkan kado super duper menyakitkan.

" Maafin gue,gue gak bisa jadi pacar yang baik buat lo. "
" Stefan. "
" Gue udah ninggalin lo tanpa kabar selama dua tahun. Dan sekarang saat kita ketemu dan gue bersyukur karena lo gak semarah yang gue bayangin,gue malah bikin lo kecewa. Maafin gue,sekarang gue gak akan minta lo buat gak marah sama gue. Bahkan kalo lo mau maki - maki gue atau bahkan mukul gue,gue akan terima. Karena gue udah buat lo kecewa banget. Gue cowok,tapi gue gak bisa ngelakuin apa - apa buat nyelametin cinta kita. "

Mereka sama - sama menangis sekarang. Meratapi perjalanan cinta mereka yang entah kenapa begitu sulit. Tak cukup kah Tuhan memisahkan mereka selama dua tahun ? Dan sekarang mereka harus di pisahkan dengan menjadikan salah satu dari mereka di miliki orang lain ?
" Yuki ,lo tau kan kalo gue cuma sayang dan cinta sama lo ?. " Yuki menyeka air matanya,dadanya terasa sesak bahkan untuk bernafas sekalipun.
" Gue tau Stef,gue tau. Karena gue juga cuma sayang dan cinta sama lo. "
Setelah itu tak ada lagi kata - kata yang terucap dari keduanya. Mereka hanya diam meresai setiap momen kebersamaan mereka. Bahkan mereka berpikir kalau ini adalah terakhir kalinya mereka bisa telfonan dengan status mereka sebagai sepasang kekasih.

Ingin mengelak juga percuma,karena besok Stefan akan menjadi milik orang lain dengan status sebagai tunangan Icha. Bukan kah cinta itu menyakit kan ?? Bukan kah cinta itu penderitaan ?? Walau tak selamanya tapi itu lah yang kini di rasakan StefKi. Menderita dan sakit karena cinta.

****

Pagi - pagi sekali Rasya,Verrel dan Brandon sudah berpakaian rapi. Dengan setelan jas lengkap dengan dasinya menambah kadar ketampanan cowok - cowok kece itu. Andai saja cewek - cewek di sekolah mereka melihat penampilan mereka saat ini,pasti mereka sudah berteriak histeris tanpa henti.

" Gimana,gue makin ganteng
gak ? " Celetuk Rasya dengan PeDe nya.
" Iya ganteng,tapi tetep gak lebih ganteng dari gua lah. " Brandon merapikan dasinya dengan gaya sok cool. Tak lupa kaca mata bening yang selalu menghiasi wajah nya yang sebenarnya lebih ke cute di banding ganteng.
" Udah pasti kita ganteng lah,ya kali kita di bilang cantik. "
" Cucooook. " Tiga cowok tampan itu kompak tertawa dengan tingkah mereka sendiri.

" OK kalian siap menjalan kan misi kita selanjutnya ?. " Rasya memandang Verrel dan Brandon bergantian.
" Siap. "
" Siap. " Mereka pun ber tos ria kemudian melangkah menuju mobil Rasya yang sudah terparkir apik di halaman rumahnya.

****

Tok...tok...tok...
Tok...tok...tok..
Brandon menjitak kepala Rasya secara tiba - tiba.
" Aww. Lo apa - apaan sih ? Sakit tau. " Rasya mengusap - usap kepalanya yang terasa nyeri.
" Noh,ada bel nya. Sampai besok subuh juga belum tentu ada yang buka kalo lo cuma ngetok pintunya doang. "
" Ya tinggal bilang aja kali gak pake kekerasan. "

" Aduuuh udah dong. Kalian nih ribut mulu deh kerjaannya. Jadi mau ngelanjutin misi kita apa kalian mau ngelanjutin berantem nih ?. " Verrel heran melihat kedua temannya yang sudah seperti Tom & Jerry kalau sudah bersama. Dengan setengah hati Brandon mengalah dan memencet bel rumah mewah yang saat ini mereka kunjungi.

" Eh ? Kalian ?. "
" Pagi Om. "
" Pagi Om. "
" Om pagi. " Sepertinya Brandon tak mau menyamai kedua sahabatnya.
" Pagi,kalian temen nya Icha
kan ? ".
" Iya Om,Icha nya ada ?. " Rasya menahan mual saat bicara dengan nada sok manis begitu. Apa lagi menyebut nama Icha yang biasanya ia panggil nek lampir,lidahnya seperti kesetrum sesaat.

" Ada,yuk masuk. " Orang yang membuka pintu sekaligus menyambut kedatangan tiga pangeran itu adalah Papa nya Icha. Orang yang sekonyong - konyong menggunakan kekuasaan nya demi kebahagiaan anaknya. Tanpa memperdulikan kebahagiaan orang yang di manfaatkan nya. Tiga pangeran itu menunggu Icha di ruang tamu. Rumah Icha terlihat biasa saja karena acara pertunangannya memang tidak di langsungkan di sini. Tapi di salah satu hotel mewah di Jakarta.

" Tumben kalian kesini,ohh gue tau. Pasti kalian mau mohon - mohon sama gue supaya gue ngebatalin pertunangan gue sama Stefan kan ? Terus minta gue jadian sama salah satu dari kalian ? Uhhhhh kacian,sorry ya guys gue cuma cinta sama Stefan. Jadi mendingan kalian nyerah aja deh ya. " Ke tiga pangeran itu nyaris muntah darah mendengar ocehan panjang lebar nek lampir tak tau malu Icha. Tai mereka harus sabar,demi misi rahasia mereka.

" Lo gak sepenuhnya bener sih,tapi gak salah juga. Kita ke sini mau ngajak lo ke suatu tempat. Yaaaa anggap aja sebagai tanda perpisahan gitu. " Kalau soal bicara sama cewek Rasya emang jagonya. Jadi Brandon dan Verrel cukup meng - iya - kan saja dan menambahi seperlunya.
" Hah ? Kalian mau ngajak gue kemana ? Kalian tau kan kalo hari ini tuh hari pertunangan gue ?. "

" Ya tau lah,makanya anggap aja ini acara perpisahan kita. "
" Tapi - ".
" Kita gak lama kok. Mau yah ?. " Ketiganya tertawa puas dalam hati saat berhasil membujuk Icha. IT'S SHOW TIME !!



TBC

Hihihi tadinya mau End di sini,tapi udah seribu kalimat. Jadi Tbc lagi deh.....CU

☆ Cast's On Story☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang