Mengejar Cinta Anak Komandan

617 81 1
                                    

^ Bonus Part ^

Yuki berjalan mondar mandir menyiapkan susu hangat,bubur dan beberapa jenis obat. Dari obat flu,batuk,demam,encok,asam urat,sampai obat kuat. Stefan memang hebat bisa menjalani semua tantangan dari papanya. Tapi akibat nya Stefan jadi klenger AKA tepar seketika. Seolah tak terjadi apa-apa Pak KM malas asik main PS dengan Kevin. Yaah itu sudah jadi rutinitas mereka di hari libur.

" Nih makan dulu,abis itu minum obat. " Yuki menyuapi Stefan bubur yang tadi dia beli di gang depan.
" Pasti badan kamu sakit semua ya ? Maafin papa aku ya. "
" Gak apa-apa kok,demi dapet restu buat dapetin kamu apa pun aku lakuin. " Yuki nyengir gaje mendengar ucapan Stefan. Sementara Kevin dan Pak KM malah menjulurkan lidahnya,merasa enek dengan gombalan Stefan.

Makan sudah,minum obat juga sudah. Tapi stefan masih belum berniat meninggalkan rumah Yuki. Pak KM yang sudah bosan main game berjalan menghampirinya.
" Kamu kenapa masih disini ? Gak takut di cari'in nenek kamu ?. "
" Saya sih maunya pulang om. Tapi..."
" Tapi apa ? Ohhhh soal itu,iya saya setuju kok kamu pacaran sama Yuki. "
" Tapi ingat ! Kamu harus bertanggung jawab sepenuhnya atas anak perempuan saya. Kalau kamu buat dia lecet dikit aja apalagi sampai buat dia nangis,saya gerek kamu di tiang bendera. "

" Yes !! Makasih om. "
" Ya udah pulang sana. " Stefan mencoba berdiri tapi...
'Kreteek'
" Adooowwww !!. Aduuhh pinggang ku. " Stefan kembali duduk sambil memegangi pingangnya yang sepertinya keseleo.
" Ck,kenapa lagi ?. "
" Pinggang saya om...aduuuhh. "
" Manja banget sih baru gitu doang. " Yuki yang baru kembali dari dapur menatap panik Stefan yang merintih kesakitan.

" Eehhh kamu kenapa ? Disiksa papa lagi ?. "
" Huss. Enak aja,emang papa ibu tiri apa,pacar kamu encok tuh. Bawa ke salon sana. "
" Ihhh papa,orang encok itu bukan dibawa ke salon,tapi ke tukang jahit. " Kevin dan Pak KM cengengesan melihat penderitaan Stefan.
" Papa sama kak Kevin tuh sama aja,udah tau Stefan lagi encok ya harus di bawa ke tukang urut lah. "
" Itu tau,udah buruan bawa sana. Sebelum pacar kamu ini berubah jadi aki-aki. " Pak KM melenggang pergi ke kamarnya,udah waktunya bobok siang katanya.

" Kak Kevin bantuin dong. "
" Iya iya. " Kevin membantu Yuki memapah Stefan masuk ke mobil nya. Kondisi Stefan tidak memungkinkan untuk naik motor. Jadi Kevin juga kebagian tugas mengantar ke tukang pijat. Setelah lima belas menit perjalanan mereka sampai di sebuah rumah yang katanya milik tukang urut profesional. Jangan kan cuma keseleo,terkilir,patah tulang,patah tebu,patah semangat sampai patah hati pun bisa di atasi disini.

" Permisi. "
" Masyuuk. " Yuki,Stefan dan Kevin memasang wajah horor mendengar nada bicara si tukang urut. Kalau di liat dari namanya yaitu Mbah Marjan,harusnya sih cowok. Tapi suaranya agak lentik-lentik gimana gitu ya. Berhubung sudah terlanjur sampai disini dan Stefan juga sudah sekarat,mereka memilih masuk.

" Waaakk ada bule-bule nih,sini-sini sama tante. " Stefan yang sudah sekarat makin sekarat karena harus berhadapan dengan tukang pijat yang ternyata neneknya cabe-cabean. Kevin dan Yuki memilih keluar dan menunggu di teras,meninggalkan Stefan yang sedang memelas minta di selamatkan.
Beberapa menit kemudian....

" WADOOWWWW "
" ANJ**&$$#*₩'< "
" 36(*?;€%《÷× "
Kevin dan Yuki sampai menutup mata,telinga dan hidung nya saat mendengar teriakan super sangar dari dalam. Siapa lagi kalau bukan Stefan,pasti di dalam Stefan sedang di 'uleni' sama si nenek cabe. Kevin dan Yuki saling pandang saat tak lagi mendengar suara teriakan Stefan.
Tak lama Stefan muncul dalam keadaan yang....
Rambut berantakan,wajah memerah,hidung kembang kempis,mata juling dan wajah penuh bekas lipstik.

" Hmpppuahahahahaha. " Kevin langsung tertawa heboh,sebenarnya Yuki juga ingin tertawa tapi di tahan. Sampai tawanya keluar juga,tapi bukan dari mulut,melainkan dari lubang angin.
" Stefan kamu di apain ?. "
" ........ "
" Pake nanya,udah tau keadaan nya kaya' gitu,pasti dia abis di perkosa sama si mbah hahaha. "
" Hah !!!? Di perkosa ??! Beneran Stef ?. "
" ....... " Si mbah pun keluar sambil membenarkan kutangnya yang ntah apa isinya.

" Ehhhh cyiin kalo ngomong jangan sembarangan yey. Saya kan cuma mijit doang gak pake plus+. "
" Terus kenapa pacar saja penampilannya acak-acakan gini kaya' tempat sampah abis di jajah kucing. "
" Abisnya dia gemesin sih,abis saya pijit saya kasi bonus deh biar inget terus sama saya hihi ".
" Inget kamu mah inget sama malaikat pencabut nyawa mbah." Celetuk Kevin,yang membuat si mbah kegirangan karena menemukan satu mangsa lagi.

" Ehhh ada satu bule lagi,yuk pijit yuk. Buat yang kedua gratis deh. Yuk mau ya. " Si mbah Marjan menarik-narik tangan Kevin supaya mau di pijat gratis olehnya.
" Hiiiii ogah,emang eke cowok apaan. " ( Ala-ala banci )
" Adoooh makin aneh aja nih cerita. Udah ya mbah nih ongkos nya,makasih udah ngobatin pacar saya. " Yuki menyerahkan segepok uang dan langsung menarik Stefan kabur dari tempat penyiksaan membawa berkah itu.
Sampai di mobil Stefan langsung menangis.

" Hueeeee keperjakaan aku di ambil nenek cabeeee. "
" Ah elaaah cuma di cium doang gak ngaruh kali sama keperjakaan. " Kevin masih fokus nyetir sambil tertawa.
" Tetep aja tuh dukun udah menodai diri ku. " Mendadak Yuki jadi mual dengan kelakuan pacarnya.
" Udah yang penting kan sekarang kamu udah sembuh. "
" Hehehe biar makin sembuh cium dong Yuki. "
" What ??! Cium ??! Di pipi bekas mbah sirup itu ? Yang ada ntar aku ikut sarap kaya' dia Stef. "
" Tega banget sih. "
" Ya udah ntar kalau kamu udah mandi,udah ganteng baru aku cium deh. "
" Yes !!. "
" Tapi dalam mimpi. "
' GUBRAKKK '
" HAHAHAHAHAHA "

REAL END

☆ Cast's On Story☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang