Sherley menerjapkan matanya berulang kali. Bau obat-obatan langsung menyeruak memasuki indera penciumannya. "William," gumamnya.
Cahaya yang masuk ke dalam ruangan itu membuat ia harus memicingkan matanya sekilas agar dapat melihat ke sekelilingnya. Berbagai ingatan buruk tentang kecelakaan itu merasukinya membuat dadanya terasa sesak seketika.
"Aku di sini," ucap sebuah suara berat di samping Sherley. Sherley segera menoleh dan mendapati pria itu sedang berdiri sambil tersenyun kepadanya. Pria dengan balutan pakaian rumah sakit namun tetap terlihat sempurna di mata Sherley.
"William," ucapnya sambil menatap William tak percaya. "Iya aku di sini sayang," ucap William sambil mengelus rambut Sherley.
"Aku sudah mengingat segalanya, William," ucap Sherley mengusap wajah pria itu. "Aku sudah tahu," jawab pria itu sambil ikut tersenyum. Seketika Sherley terpana dengan senyuman itu. Senyuman yang selama 2 tahun ini tidak ia lihat.
"Mengagumiku?" Tanya William sambil menaikkan sebelah alisnya. "Tidak," bohong Sherley sambil mengalihkan tatapannya.
"Lalu kenapa menatapku seperti itu?" Tanya William membuat Sherley berpikir keras. "Ehm.. Itu.. Itu karna aku mengira kau adalah hantu," jawab Sherley sambil terkikik.
William segera menjitak dahi Sherley. "Aww!! Kamu kira jidatku samsak apa, pakai dipukul-pukul segala," gerutu Sherley.
"Ih biarin dong, tangankan tangan aku kenapa jadi kamu yang ngatur?" Balas William sambil menatap Sherley sengit. "Lha kok jadi aku yang salah? Fix dengan kekuatan bulan ku kutuk kau jadi pacarku selamanya," ujar Sherley membuat William terkekeh.
"Demi gajah koprol, aku kutuk kau menjadi istriku," balas William. "Demi kecoa kesurupan, aku kutuk kau untuk tidak pernah meninggalkanku selamanya," ucap Sherley sambil tertawa geli.
William segera menarik Sherley ke dalam pelukannya. Senyum kebahagiaan tak pernah pudar dari wajahnya. "Aku tidak akan meninggalkan kamu lagi, Sherley," ucap William terdengar tulus. Sherley memejamkan matanya merasakan kehangatan yang sangat ia rindukan.
"Aku pegang ucapanmu itu Mr. Skierley," ucap Sherley dengan nada mengancam. "Siapa takut? Lagipula aku sudah terkena kutukan kecoa kesurupanmu itu," jawab William sambil mengacak-acak rambut Sherley.
"Oh iya bagaimana kau bisa pulih secepat ini?" Tanya Sherley dengan penasaran. "Bukan aku yang cepat pulih, tapi kamu yang sakit terlalu lama.. Bayangkan 2 tahun aku menunggumu," jawab William sambil geleng-geleng kepala.
Sherley terkekeh. "Ya maaf, jangan salahin aku dong," ucap Sherley dengan puppy eyesnya. "Ya sudahlah, yang penting aku sudah bisa berdansa denganmu semalam," ucap William dengan senyum kemenangannya.
"What? Jadi kamu yang maksa aku dansa waktu malam itu? Pantas saja!" Ucap Sherley terdengar kesal. "Memangnya kenapa?" Tanya William dengan wajah polosnya.
"Rasanya seperti sedang berdansa dengan kulkas.. Tapi aku senang, setidaknya itu berarti aku sudah memberimu hukuman karena membiarkan aku pergi dengan heelsku," ucap Sherley sumringah. "Kamu yang pergi kok aku yang dihukum?" Tanya William sambil geleng-geleng kepala.
"Ya iyalah, harusnya kamu kasih tau aku kalau sebelumnya aku sangat mencintaimu.. Kalau begitukan aku tidak akan menderita selama ini," dengus Sherley.
"Menderita kenapa?" Tanya William. "Merindukanmu Mr. Kulkas!" Jawab Sherley geram.
"Selamat kau baru saja kalah taruhan karena mengatakan merindukanku.. Mulai saat ini kau akan jadi milikku selamanya dan kau tidak boleh pergi dariku sampai Tuhan memanggilku untuk pergi dari dunia ini," ucap William dengan senyum kemenangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher In LOVE [COMPLETED]
RomantikSeperti fisika dan matematika yang selalu berkaitan dan tidak pernah terpisahkan, aku dan kamu juga akan selalu bersama selamanya. #59 in Romance : 6 Nov 2016