"Pagi anak-anak teri tercintahhh," sapa Sherley dengan hebohnya. "Astaga jidat miss kenapa? Abis dicium setan ya miss?" Tanya Reyhan.
"Ga mungkin, masa setan suka sama guru somplak," balas murid yang lain sambil terkikik. "Kalian kok jahat banget sih sama mama teri?" Ujar Sherley berpura-pura sedih.
"Kok kita jadi teri sih miss? Ga ada nama yang lebih keceh badai semata bayam lagi apa miss?" Protes seorang siswa.
"Astaga.. Kalian harus bersyukur punya nama teri, daripada ibu namain terong, mau?" Ancam Sherley.
"Enggak," jawab murid serempak. "Okay, sekarang ibu mau memperkenalkan seorang guru yang akan menjadi bapak teri kalian," jawab Sherley membuat kelas ribut seketika.
William langsung melangkah masuk dengan aura mengintimidasinya yang mampu membuat kelas sepi senyap. "Oh jadi ini toh pawang ributnya, kalau tau gitu miss bawa aja bapak teri kemana-mana," ujar Sherley.
"Lebih baik kita mulai kegiatan belajarnya," bisik William membuat Sherley menghela napas. "Baru aja beres napas abis ngelawak pak, masa disuruh langsung ngajar?" Keluh Sherley yang langsung mendapat pelutotan tajam dari William.
"Ya udah, karena papa teri tampangnya udah sangar kaya banci kolong jepitan, jadi kita akan mulai kegiatan belajar kita," ucap Sherley.
"Jembatan," ucap William dan anak murid dengan kompaknya. "Wihh papa sama anak kompak ya," ledek Sherley.
"Sherley," ancam William. Sherley terkekeh dan mulai menuliskan materi di papan tulis.
"Jadi kalau diketahui fungsi posisi, kalian harus menurunkan fungsi tersebut.. Rumusnya adalah AX^n = AnX^n-1," jelas Sherley.
"Coba tolong jabarkan darimana dapat rumus itu," ucap William dingin. "Maaf bapak William, menjabarkan rumus sangat boros waktu," balas Sherley.
"Bukankah penting bagi murid untuk mengetahui darimana rumus itu berasal?" Sindir William. "Pertama, soal olimpiade jarang menekankan pada rumus turunan, apalagi penjabarannya.. Yang kedua, bapak kan guru matematika, kenapa tidak bapak aja yang menjabarkannya?" Jawab Sherley.
"Jadi kamu berani menantang saya ya?!" Geram William. "Saya ga menantang bapak, bapaknya aja yang tersinggung," balas Sherley.
"Ibu teri!!!" Geram William. "Bapak teri!!!" Geram Sherley tak mau kalah.
"Udah dong miss, sir.. Kita ga kuat dikasih adegan dewasa kaya gini," ucap seorang siswi sambil menutup matanya.
Para siswa lainnya tertawa mendengar penuturan siswi itu. "Bahkan perdebatan sir sama miss lebih boros waktu dibandingkan penjabaran rumus turunan itu," celetuk seorang murid.
"Ya sudah, biarkan bapak kalian aja yang menjelaskan," ucap Sherley sambil memberikan spidolnya pada William. "Saya ga perlu spidol dengan gambar suami kamu itu," tolak William angkuh.
William segera berjalan ke depan sambil mengeluarkan spidol dari sakunya. Mendadak seluruh siswa tertawa, Sherleypun tertawa tak kalah kencangnya dari seluruh siswa itu.
"Ada apa?" Tanya William bingung. "Bapak suka sama dorami ya??" Tanya seorang siswa sambil terus tertawa.
"Ya, dia istri saya," jawab William membuat para siswa kembali tertawa. "Darimana kalian tau?" Tanya William curiga.
"Gampang, kami tinggal nanya aja sama celana dalam bapak," celetuk Reyhan. William segera menatap bagian belakang celananya. "Ibu teri!!!" Geram William saat ia menyadari bahwa celana bagian belakangnya robek.
Sherley menggeleng dengan tatapan 'aku tidak berbuat apapun'. William segera melangkah meninggalkan kelas dengan kesal, sementara Sherley dan para anak terinya masih terus tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher In LOVE [COMPLETED]
RomanceSeperti fisika dan matematika yang selalu berkaitan dan tidak pernah terpisahkan, aku dan kamu juga akan selalu bersama selamanya. #59 in Romance : 6 Nov 2016