Sherley menerjapkan matanya saat merasakan sebuah sentuhan pada pipinya. Tubuhnya terasa sakit terlebih pada bagian tangannya.
"Pagi sweety," ucap seseorang membuat Sherley bergidik. Kini mata wanita itu sudah terbuka sepenuhnya dan ia benar-benar terkejut menatap sosok di hadapannya.
"Pak Samuel?" Tanya Sherley tak percaya dengan apa yang ia lihat. Dia menatap miris tubuhnya yang terikat di sebuah kursi kayu. "Senang bertemu denganmu lagi, little Angela," ujarnya dengan seringai menyeramkan. Sherley mengumpat dalam hati, bagaimana bisa selama ini ia tidak mengenali orang yang telah membunuh ayahnya itu.
"Pergi kau pembunuh!" Bentak Sherley dengan penuh kilat amarah. "Akhirnya gadisku menyadari siapa aku sebenarnya," balasnya sambil tertawa.
"Tutup mulut busukmu itu Jack!" Geram Sherley. "Kau yang seharusnya menutup mulut nakalmu itu Sherley.. Kau sekarang berada dalam zona bahaya, dan seharusnya kau memohon padaku bukan memandangku seperti itu," balas pria bernama asli Jack itu dengan tenang.
"Apa sebenarnya motivasimu Jack? Apa kau benar-benar tidak memiliki tujuan hidup sampai-sampai harus melenyapkan keluargaku dan aku?!" Dengus Sherley.
"Apa kau benar-benar ingin tahu Sherley?" Tanya Jack sambil melangkah mendekati gadis itu. Sherley berusaha bersikap tenang, toh ia yakin pria itu tidak akan langsung membunuhnya. Bagaimanapun juga manusia seharusnya memiliki sedikit rasa kasihan, jika tidak mungkin ia bukan manusia.
"Ini semua karena papamu," ucap Jack sambil tersenyum penuh dendam. "Apa salah papaku, Jack? Dia papa yang baik, dia selalu jujur dalam bekerja.. Dia juga tidak pernah berselingkuh dari mama," ucap Sherley yakin.
"Ya mungkin kau benar soal itu.. Tapi sebenarnya, papamu adalah suami ibuku dan itu berarti selama ini papamu berselingkuh dengan ibumu," ucap Jack dengan penuh emosi.
"Apa?!" Teriak Sherley tidak percaya. "Dan aku adalah anaknya, anak pertamanya dari ibuku," jelasnya membuat Sherley semakin bingung.
"Aku tidak percaya papaku akan melakukan hal seperti itu! Jadi tolong jangan mengarang cerita!" Ucap Sherley berusaha menenangkan dirinya sendiri.
"Kau tentu tidak akan percaya, Angela.. Kau terlalu bodoh untuk dibodohi oleh papamu sendiri!" Balas Jack dengan senyum penuh amarah.
"Lalu kenapa kau membunuhnya? Dia juga adalah papamu kan?" Gertak Sherley membuat Jack terdiam. "Aku adalah anak yang tak pernah mendapat kasih sayang dari ayahku, lalu kenapa kau dan adikmu itu mendapatkannya?" Balas Jack.
"Karena dia menyayangi kami, kami adalah anak yang baik tidak sepertimu Jack.. Kamu seorang pembunuh!" Sindir Sherley. "Aku seperti ini karena kau, Sherley!" Bentak Jack sambil mencengkram erat pergelangan tangan Sherley.
"Apa salahku?!" Balas Sherley menantang. "Kau tidak seharusnya hidup! Karena ibuku yang menyelamatkanmu bahkan sampai merelakan nyawanya untukmu!" Ujarnya membuat Sherley terdiam.
"Bagaimana mungkin wanita yang diselingkuhi rela mengorbankan nyawanya untuk anak hasil selingkuhan suaminya sendiri?" Batin Sherley.
"Sekarang kau tahu kan mengapa aku begitu membenci keluargamu?!" Bentak Jack membuat setetes cairan bening mengalir dari mata Sherley.
"Maafkan aku," gumam Sherley sendu. "Percuma Sherley! Ucapan maafmu tidak akan mengembalikan ibuku, rasa benciku tidak akan pernah hilang!" Bentak Jack.
"Setidaknya lakukan ini demi ibumu, Jack.. Dia tidak akan senang melihatmu seperti ini," ucap Sherley sambil menatap dalam ke arah manik pria itu. "Aku yakin ibuku senang dengan semua tindakanku ini!" Balas Jack sambil menampar pipi Sherley.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher In LOVE [COMPLETED]
RomanceSeperti fisika dan matematika yang selalu berkaitan dan tidak pernah terpisahkan, aku dan kamu juga akan selalu bersama selamanya. #59 in Romance : 6 Nov 2016