Serial HAMASSAAD – 27. Dilarang Kepo!
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2016, 21 September
-::-
Hari jelang sore ketika Hamas keluar dari kelas dan menuju tempat parkir, tempat di mana dia membiarkan motornya berdiam selagi ia menjalankan tugas sebagai mahasiswa.
"Oi, baru pulang?" sapa Hamas pada seorang teman futsalnya tepat ketika ia memutar kunci motor. Gerung motor terdengar setelah Hamas menyalakan mesin.
"Iya nih, baru kelar nguber dosen," sahut temannya.
"Dosen diuber," komentar Hamas, "jodoh kapan dooong? Hahaha!"
"Sialan lo!"
Keduanya tertawa, dan Hamas mengangkat tangan kanannya, "Gue duluan yak!"
"Oke. Ti-ati, sob."
Setelah mengucap salam singkat, Hamas melajukan motornya menuju pintu gerbang kampus. Menyapa hangat satpam kampus sebelum melewati gerbang. Tapi baru saja dia hendak memutar gas lebih kencang, perhatiannya teralih pada sesosok gadis berkerudung biru, bertubuh mungil, bermata sipit dengan beberapa jerawat menghias wajah gadis itu.
Mutia.
Hm, sebenarnya ya bukan apa-apa sih. Lihat Mutia di sekitar kampus, kan wajar? Di tepian jalan, siapa tahu sedang menunggu bus.
Tapi yang dilihat Hamas kali ini berbeda, wajah Mutia terlihat merengut tak senang, sementara seorang pemuda tampak tengah berbicara sesuatu dengan pintu mobil mewah terbuka lebar di dekat keduanya.
Sepertinya pemuda itu memaksa Mutia untuk masuk ke dalam mobil.
Tapi Mutia kayaknya ngga mau, pikir Hamas.
Setelah menilik sosok si pemuda yang jelas tidak ada mirip-miripnya dengan Mutia, Hamas menarik kesimpulan bahwa itu bukan kakak atau saudara dari Mutia. Dan sepertinya...
Mutia needs help?!
"Weh, weh, apaan nih?" Melepas helm, Hamas memarkir motornya sembarangan di tepi jalan, persis di belakang mobil yang pintunya terbuka itu.
Dua orang yang sedang ribut kecil tadi menoleh pada Hamas. Mutia terlihat terkejut, sementara si pemuda terlihat seolah merasa terganggu.
"Kak Hamas?" gumam Mutia yang kemudian menoleh lagi pada pemuda di dekatnya.
"Siapa lo?" tanya si pemuda, pada Hamas.
Suara Mutia kembali terdengar, "Jepin, udah sih..."
"Nama gue Jevin, bego," balas pemuda yang ternyata bernama Jevin itu. Hamas mendorong pelan pundak kiri Jevin agar menjauh dari Mutia.
"Eh, santai, bro, sama cewek..." balas Hamas. "Lo berdua ada apaan kok kayaknya ribut-ribut?"
"Bukan urusan lo," sahut Jevin. Rahangnya yang tegas terkatup dan sepasang mata tajamnya menghunjam Hamas yang tinggi tubuh keduanya hampir serupa. Mutia sampai harus mendongak demi menatap bias percikan api yang timbul antara Hamas dan Jevin yang tingginya serupa dengan twin towers.
"Jepin, udah deh, kamu pulang aja sana..."
"Eh, Ti, lo pikir gue mau apa jemput-jemput lo segala? Ada yang perlu gue omongin. Cepetan masuk."
"Kalau orang kaga mau, jangan dipaksa woi!" seru Hamas.
"Lo siapa sih dari tadi? Sengak banget dateng-dateng ngurusin urusan orang?" Jevin menegakkan pungung dan berkacak pinggang, menantang Hamas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] HAMASSAAD Ukhayya Habibi
SpiritualSeason 1 Hamas : "Weh, sebagian bab diunpublish, yang mau lengkap, beli dong novelnyeheheew!" Saad : "Tapi dahulukan yang penting ya." Hamas : "Lah, kita kaga penting, nyet???!" Saad : "Astaghfirullaahal'adzhim..." *elus...