Serial HAMASSAAD - 35. Pekan Spesial
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2016, 5 Oktober
NOTE !!
UNTUK MUHARRAM 1439H, PEKAN SPESIAL sebagai berikut:-::-
Tubuh Hamas tersentak kaget begitu dirasa ada sesuatu mengguncang pundaknya. Hamas menggelengkan kepala cukup keras untuk menyadari bahwa ia terbangun dari tidurnya, dan bukan berada di kamar pribadinya, maupun kamar Saad.
Hamas terbangun dan berada di Masjid Baitul Ihsan di bilangan Jakarta Pusat.
Di sisi kanannya ada Saad dan Ben yang tampak merapikan tas mereka masing-masing. Dan sekarang Hamas baru sadar, bahwa semalam tadi ia bermalam di Masjid Baitul Ihsan demi mengikuti kegiatan Mabit atau Malam Bina Insan dan Takwa yang diselenggarakan oleh Daarut Tauhid Jakarta dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam.
Ini pertama kalinya Hamas merayakan malam tahun baru Islam di masjid. Tidur bersama banyak orang setelah mendengarkan kajian hingga batas pukul sebelas malam. Terbangun jam dua pagi untuk melaksanakan qiyyamul lail berjamaah dan terus sampai waktu Subuh tiba. Dan agaknya, ia jatuh tertidur diiringi sayup-sayup kuliah Subuh oleh pemateri Mabit.
"Udah hampir jam sembilan tuh, Mas," kata Saad begitu dilihatnya Hamas masih kriyep-kriyep.
"Hmmm..." Hamas menopang punggungnya dengan dua tangan ke belakang. Dia mendongakkan wajah, demi melihat jam dinding di bagian tengah depan masjid. Memang sudah jelang jam sembilan.
"Laper nih," kata Ben yang tasnya sudah siap dibawa pulang.
"Dhuha dulu, Ben," ucap Saad.
Pundak Hamas ditepuk Saad sekilas. Mengajaknya untuk mengambil wudhu lagi.
"Gue ngantuk, Ad..." keluh Hamas, yang benar-benar mengantuk akibat begadang dari jam dua pagi sampai jelang jam enam, tanpa tidur siang di hari sebelumnya... sungguh menguji daya tahan kelopak matanya.
"Dhuha, Dhuha... antum kelewatan Isyraq malah tadi," kata Saad.
Lah, apaan lagi itu?
Mengabaikan apa itu Isyraq, Hamas meggeliat sebentar. "Lu kaga ngantuk apa, Ben?"
Ben nyengir, "Gue minum kopi sebelum tahajud."
"Alig," gerutu Hamas. Sebab dia mana berani minum kopi dini hari. Bisa mules seharian nanti.
Ben juga pertama kalinya menginap di masjid. Atas ajakan dan rayuan Saad yang tadinya justru diajak Ben untuk kongkow di kafe secara besok kuliah libur. Nyatanya, Ben menurut dan lumayan penasaran atas apa yang Saad maksud dengan mabit atau itikaf.
Ternyata asik juga, pikir Ben.
"Cuma pegel doang ini, soalnya semaleman berdiri tahajud. Hebat si Saad, ngga tumbang," kata Ben lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] HAMASSAAD Ukhayya Habibi
SpiritualSeason 1 Hamas : "Weh, sebagian bab diunpublish, yang mau lengkap, beli dong novelnyeheheew!" Saad : "Tapi dahulukan yang penting ya." Hamas : "Lah, kita kaga penting, nyet???!" Saad : "Astaghfirullaahal'adzhim..." *elus...