36. Shaum

4.5K 511 118
                                    

Serial HAMASSAAD – 36. Shaum

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2016, 6 Oktober

-::-

Rabu ini, sepulang dari kampus, Ben menyetujui ajakan Saad untuk ikut hadir di kajian The Rabbaanians

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rabu ini, sepulang dari kampus, Ben menyetujui ajakan Saad untuk ikut hadir di kajian The Rabbaanians. Dikarenakan Ben ingin punya waktu untuk mengobrol lebih banyak dengan Saad, maka jadilah ia mendaulat Saad—berikut Hamas, tentu saja—untuk naik angkutan umum menuju masjid agung yang berlokasi di Universitas Al Azhar tersebut.

Hamas yang manyun.

Masalahnya, pas naik angkot, Ben langsung mengambil tempat duduk di samping Saad, dan Hamas harus rela duduk di kursi belakang.

"Lo bilang, Senin Kamis itu puasa sunnah, Ad?" tanya Ben setelah mengabaikan Hamas yang bikin heboh di belakang dengan sibuk bersenandung atau mengetuk-ngetukkan jari ke kursi yang diduduki Ben. "Keutamaannya apa?"

"Senin Kamis itu waktu di mana malaikat naik ke langit dan melaporkan amalan-amalan kita," jelas Saad. "Jadi Senin dan Kamis kita puasa, malaikat laporan ke Allah. Allah tanya, bagaimana kabar si Fulan? Malaikat jawab, si Fulan sedang puasa ketika aku naik..."

"Hah?" Ben melongo.

"Lah?" Hamas ikutan bingung. "Bukannya kata lo, Allah Maha Tahu?"

Saad terkekeh, "Allah memang Mahatahu, Mas, tapi malaikat-malaikat memang sudah ada tugasnya masing-masing. Yang kayak gini ngga perlu dipertanyakan."

Hamas mingkem.

Bocah sensi amat, pikirnya. Kan gue cuma nanya...

"Balik lagi," Saad berkata pada Ben yang masih sabar menunggu penjelasan pemuda di sampingnya. "Kita diperintahkan melakukan ibadah ini dan itu, biar kita gampang ditemukan."

"Gampang ditemukan," kata Ben sambil cengengesan. "Kalah dong koinan buat parkir ."

"Hahaha," Saad tertawa, "iya atuh. Misal, dicari di daftar orang yang shalat Jumat, kita ada. Dicari di daftar shalat tahajud, kita ada. Apalagi shalat wajib lima waktu di masjid, nama kita ada di paling atas misalnya. Atau di daftar yang sering sedekah, kita ada juga," jelasnya. "Nah, ibadah shaum atau puasa ini justru yang paling spesial di antara yang lain. Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Kecuali puasa."

Hamas menopang dagu dengan kedua tangan yang bertumpu pada kursi Saad dan Ben.

"Puasa ngga dilipatgandain gitu?" tanya Hamas.

"Kecuali amalan puasa," sambung Saad sambil menarik telinga kiri Hamas, membuat sahabatnya meringis sesaat. "Amalan puasa tersebut adalah untukKu, kata Allah. Aku sendiri yang akan membalasnya, begitu kata Allah," jelas Saad lagi. "Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena Allah. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Hadits muttafaqun 'alayh."

[✓] HAMASSAAD Ukhayya HabibiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang