[✓] HAMASSAAD Ukhayya Habibi

5. Lebih dari 1M

Serial HAMASSAAD – Lebih dari 1M

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2016, 9 Agustus

-::-

"Barangsiapa yang Allah kehendaki

mendapatkan seluruh kebaikan,

maka Allah akan memahamkan dia tentang agama."

(HR. Muttafaqun 'Alayh)

♥

Kantin kampus ramai pengunjung, tak terkecuali dikunjungi oleh dua orang ganteng yang duduk aja masih paling tinggi. Punggung mereka panjang-panjang gitu kan...

Siapa lagi kalau bukan Sule dan Andre—woi bukaaan!

Hamas dan Saad sedang di kantin kampus mereka. Hamas melahap bakwan dan Saad asik minum bubble tea kesukaannya. Kelas mereka hari ini sudah selesai jam setengah tiga siang, dan kini dengan kepala ngebul, mereka mencoba mendinginkan pikiran. Mengenyahkan rasa-rasa pusing yang menyergap.

"Abis ini mau ke mana?" tanya Saad. Bubble tea-nya masih banyak. Ini gelas ke dua.

Hamas mengangkat bahu, "Pulang paling."

"Nanti malem ada acara?"

Melirik Saad dengan agak curiga, Hamas mendelik samar, "Emang nape?"

"Ada acara ngga?" ulang Saad.

"Ehm... lo mau ngajak gue jalan ke mana?"

"Ada Kajian The Rabbaanians di Masjid Agung Al Azhar."

"Ah elah!" Hamas mengerang, "Ajakin gue futsal kek. Atau ngebasket... kajian mulu lu, Ad!"

"Jadwal futsal lu kan udah banyak, Mas. Kajian lah sama gue," elak Saad. "Bisa kan?"

"Aduh, gimane ye," Hamas mikir-mikir. Telunjuk kanannya yang menempel di pipi kiri, bergerak-gerak. Menandakan ia sedang berpikir perihal tawaran Saad. "Kayaknya gue udah ada jadwal."

"Alesan aja antum," Saad menyeruput minumannya banyak-banyak. Dia lalu meletakkan bubble tea-nya dan beralih mengambil bakwan yang masih terhidang di antara dirinya dan Hamas.

"Bukan alesan, sob..." Hamas masih ngeles.

"Lo tahu ngga," Saad nunjuk-nunjuk Hamas pakai potongan bakwan.

"Kaga," sahut Hamas.

"Ada hadits Nabi begini—"

"Ah si Saad mah suka kampret begini lah. Dikata gue ada jadwal sih!"

"—pada suatu pagi, Nabi berkata pada para sahabat; Wahai sahabat, siapa di antara kalian yang berminat untuk pergi ke Buth-han dan 'Aqiq?" Saad memasukkan potongan bakwan ke mulutnya. Mengunyah dan menelannya perlahan, sebelum melanjutkan. "Lo tahu Buth-an dan 'Aqiq?"