Serial HAMASSAAD - 48. Cemburu
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2016, 21 Oktober
-::-
Sabtu malam, sekitar jam sepuluh, Hamas dan Saad bertolak dari Bekasi, menuju kontrakan Saad di bilangan Jakarta Pusat. Keduanya baru saja usai menghadiri perhelatan pernikahan teman SMU Hamas di salah satu gedung mewah di sana.
Hamas menyetir dengan kecepatan sedang. Karena selain pencahayaan jalan yang temaram, dia juga agak kelelahan. Saad sendiri berdiam dalam sandarannya di kursi penumpang di sebelah Hamas. Sabuk pengaman melintang menjaga masing-masing tubuh mereka.
Tidak ada perbincangan apa pun yang terjadi, karena keduanya merasa terlalu letih untuk sekadar membuka mulut.
Mengklakson mobil di depannya yang belok kanan secara tiba-tiba, Hamas mendumal sekilas. Saad hanya menoleh dan membiarkan sahabatnya itu mengeluarkan rentetan sumpah serapah. Mata Saad melebar begitu mereka melewati Masjid Al Azhar di kawasan Jaka Permai. Dia beberapa kali mampir ke sana jika bertemu waktu shalat sehabis dari Bekasi.
Tapi kemudian Saad menggerakkan tubuhnya agak condong ke depan, melihat satu pemandangan yang kelihatannya agak aneh di malam-malam begini.
"Mas, coba pelan dikit," Saad meminta Hamas memperlambat laju kendaraan.
Dan Hamas, meski tidak tahu apa maksud Saad, toh menurut juga.
Kepala Saad bergerak menoleh ke samping kanan Hamas, memerhatikan dua orang gadis berjalan tergesa. Tangan yang satu menggamit tangan yang lain, demi mempercepat langkah. Di belakang mereka, ada tiga orang berjalan mengikuti. Yang satu lebih dulu dari yang dua.
"Minggir, Mas!" titah Saad. Dia membuka pintu mobil dengan tergesa begitu Hamas sudah menepi, meninggalkan sahabatnya itu melongo penuh rasa ingin tahu.
Setengah berlari, Saad bergegas memutar ke bagian belakang mobil BMW M3 warna biru milik Hamas yang mesin mobilnya terdengar dimatikan, menyusul kemudian si pengemudi keluar dari singgasananya.
"Ad, mau ke mana sik?" tanya Hamas heran.
Saad tidak menyahut, melainkan memerhatikan satu orang laki-laki tadi sudah berhasil menyejajari langkah dua gadis yang kini terlihat ketakutan tersebut.
"WOI!" teriak Saad sembari menyeberang jalan. Dua lelaki lainnya terlihat waspada.
Hamas apalagi. Dia bergegas menyeberang jalan, menghampiri Saad yang sudah tiba lebih dulu.
"Tolong..." kata satu gadis di sana, dengan suara bergetar dan sudah menangis.
Tepi jalan ini memang agak sepi di jam segini, dan Saad merasa curiga melihat dua orang gadis berjilbab berjalan tergesa dengan tiga orang lelaki di belakang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] HAMASSAAD Ukhayya Habibi
SpiritualSeason 1 Hamas : "Weh, sebagian bab diunpublish, yang mau lengkap, beli dong novelnyeheheew!" Saad : "Tapi dahulukan yang penting ya." Hamas : "Lah, kita kaga penting, nyet???!" Saad : "Astaghfirullaahal'adzhim..." *elus...