Serial HAMASSAAD – 29. Mengemudi Hati di Jalan yang Lurus
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2016, 23 September
-::-
Pagi pukul delapan lebih dua puluh menit. Masjid kampus sudah ramai diisi oleh beberapa mahasiswa yang menyempatkan waktu untuk menghadiri kajian bulanan yang diselenggarakan keliling kampus-kampus.
Begitu juga Hamas dan Saad, sudah mengambil tempat terbaik di antara para hadirin. Namun agak terusik, ketika terdengar Fajar berbisik sesuatu ke telinga Saad.
"Innalillaahi wa innailayhi rooji'uun..." respons Saad, yang sukses membuat Hamas menolehkan kepala.
"Siapa yang meninggal, Ad?" tanya Hamas dengan kuping tegak.
Tanpa menjawab pertanyaan Hamas, Saad beranjak dari duduk bersilanya, lalu mengikuti Fajar ke ruangan di belakang imam biasa ditempatkan. Dan Hamas, melihat sahabatnya dibawa secara tiba-tiba, tak urung mengekor juga.
Kepo maksimal kan dia mah.
"Baru dikabarin semenitan yang lalu," kata Fajar begitu mereka bertiga sudah bergabung dengan pengurus kerohanian Islam di ruangan tersebut.
"Pusing nih gue, Jar..." keluh Shidiq. "Ibaratnya dikit lagi gol..."
"Lo ngaji aja sana," suruh Bima pada Shidiq. "Isi waktu. Bisa mulai dari Al Mulk, lanjut Ar Rahman."
Shidiq mengangguk setuju, lalu dengan agak gontai, dia menuju pintu, bersiap mengambil posisi untuk tilawah sebentar di hadapan para hadirin.
"Ada apaan sik?" tanya Hamas.
"Ini, Mas," kata Fajar, "Ustadz Abdul kecelakaan pas otewe ke sini."
"Waduh—eh, innalillaahi..." Hamas bergegas meralat ucapannya setelah melirik Saad. "Terus kajiannya batal?"
"Itu dia," Bima nimbrung, "kita lagi galau. Si Fajar ngusulin biar Saad aja yang jadi pemateri."
"Jangan gue lah..." Saad meminta pengertian teman-temannya.
"Ya gimana dong, Ad, acara mesti tetap jalan kan. Lo aja ya? Please lah, Ad, save our masjid..." bujuk Bima. Hamas hanya melongo mendengar percakapan orang-orang di dekatnya.
"Kalau bukan lo, ya masa gue sih, Ad?" tanya Fajar ketika Saad menolak usulan dirinya didapuk sebagai pemateri. "Yang ada nanti jadi pada sesat semua tu hadirin kalau gue yang kasih materi!"
"Pokoknya jangan gue lah, Jar... belum mampu."
"Terus siapa? Hamas?" Fajar sontak melirik Hamas, "Jamaah bisa jadi Ahlut Tawuran nanti dibikin sama dia."
"Weh, anak curut, ti-ati lu kalau ngomong!" Hamas jelas ngga terima.
"Ayolah, Ad, demi kebaikan umat..." pinta Bima lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] HAMASSAAD Ukhayya Habibi
EspiritualSeason 1 Hamas : "Weh, sebagian bab diunpublish, yang mau lengkap, beli dong novelnyeheheew!" Saad : "Tapi dahulukan yang penting ya." Hamas : "Lah, kita kaga penting, nyet???!" Saad : "Astaghfirullaahal'adzhim..." *elus...