Serial HAMASSAAD - 39. Fenomena Sosial Media
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2016, 10 Oktober
-::-
Senja baru akan menghampiri daerah tempat tinggal Saad ketika duo ganteng ini berada di kontrakan Saad, menunggu waktu berbuka puasa.
Saad sendiri mengisi waktu dengan menyibukkan diri mengerjakan tugas kampus di laptop, sementara Hamas... apalagi kalau bukan ribet dengan ponsel dan sosial medianya. Kadang dia mengernyitkan kening, kadang cekikikan, kadang geleng-geleng kepala.
Alig.
"Kak Hanun ini apa seh, postingan IG isinya cuma quotes. Udah kayak motivator," kata Hamas bermonolog. Dia menekan sejumlah hati pada beberapa postingan milik sepupunya tersebut. "Ini apaan lagi dah, ngasi komen cuma LFL? Apaan? Like for like? Nge-like tuh yang ikhlas, najis! Gue juga kaga butuh woi, like dari elu!"
Sumpah, Hamas bicara sendiri pada layar ponselnya dengan raut kesal. Masalahnya banyak sekali orang yang meninggalkan komentar di postingannya hanya agar Hamas membalas memberi love pada postingan mereka juga. Bahkan beberapa minta di-follow balik.
"Ngga suka kalau semisal gue ngga follback, ya ngga usah follow gue, mak lampir!"
"Apa sih lo, Mas?" Saad menoleh sejenak, meninggalkan fokusnya dari layar laptop.
"Ah kaga, Ad," Hamas menggeleng. "Cuma iklan..."
Hamas nyengir, dan membiarkan Saad berfokus lagi ke tugas yang agaknya masih belum selesai. Bosan dengan postingan IG-nya, Hamas beralih ke Facebook. Mendapati postingan Bima tentang pengalamannya menjadi bagian dari santri khidmat di Istiqlal pada Ahad kemarin.
Dan layar ponsel Hamas kembali bergulir, menampilkan beberapa postingan teman-teman Hamas yang terdiri dari lelaki dan perempuan juga. Saad sendiri tidak punya facebook. Baginya, punya IG saja sudah merepotkan.
Sebuah gambar perempuan bercadar dengan hanya mata yang terlihat mengarah ke arah samping titik kamera, tiba-tiba membuat Hamas menghentikan guliran ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] HAMASSAAD Ukhayya Habibi
SpiritualSeason 1 Hamas : "Weh, sebagian bab diunpublish, yang mau lengkap, beli dong novelnyeheheew!" Saad : "Tapi dahulukan yang penting ya." Hamas : "Lah, kita kaga penting, nyet???!" Saad : "Astaghfirullaahal'adzhim..." *elus...