Serial HAMASSAAD – 31. Almautu Haq
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2016, 25 September
-::-
"Di kamar berapa?" tanya Saad begitu mereka memasuki rumah sakit.
Ahad bakda Magrib tadi Hamas meminta ditemani untuk menjenguk paman dari Hamas yang kini dirawat di rumah sakit. Kabarnya paman dari Hamas itu sudah dirawat sejak dua hari yang lalu dan kini kondisinya bukan membaik, malah kian memburuk.
Jadilah jelang jam sembilan malam ini mereka tiba di rumah sakit yang dimaksud.
"Kak Hanun belum jawab nih. Kak Fitri juga ditelepon kaga diangkat!" gerutu Hamas. "Pusing dah ah!"
Mendengarnya, Saad mengedarkan pandangan. "Sakit apa, Mas?"
"Nah itu dia. Gue kaga tahu. Katanya kolaps aja tiba-tiba. Om Harun kan emang punya riwayat sakit jantung. Asma, darah tinggi, terus apalagi tuh... kaga paham deh gue. Soalnya udah lumayan sering dirawat."
Mengangguk paham, Saad kemudian menunjuk papan penunjuk dengan dagunya. Wajahnya tertutup masker sebab dia memang sedang flu dan tidak ingin terserang sakit lebih lanjut dengan berkeliaran di rumah sakit tanpa masker pelindung.
"Lantai lima kayaknya tuh..."
"Halo? Wa'alaykumussalaam, Kak Fitri?! Om Harun dirawat di mana? Gue udah sampe RS nih!"
Tak menggubris Saad, kini Hamas tampak sibuk dengan ponselnya. Kakinya bergerak menuju lift.
"Oh, oke. Otewe. Iye ini juga udah gue bawain! Iya, Kak. Iya..."
Hamas menyudahi percakapannya dan menggamit tangan Saad untuk masuk ke dalam lift yang terbuka. Angka lima menyala begitu Hamas selesai menekan tombolnya.
"Lantai lima, ruang 508," gumam Hamas. Jemarinya bergerak-gerak, "Roti cokelat udah, air mineral, susu kotak, permen... ya Allah, Om Harun..."
Saad diam saja mendengar sahabatnya bermonolog. Dari apa yang ia dengar ketika Hamas tiba di kontrakannya tadi, bahwa kemarin... orang yang dipanggil Hamas dengan sebutan Om Harun ini terkena serangan jantung atau sejenisnya lah. Pulang shalat Jumat, Om Harun kejang hingga tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Lift tiba di lantai lima dan Hamas langsung berlari kecil menuju kamar yang dimaksud. Petugas keamanan membukakan pintu ruangan berisi kamar-kamar, untuk mereka, dan segera saja Hamas berlari menuju kamar 508, meninggalkan Saad yang berjalan cepat menyusul kaki-kaki panjang Hamas.
"Hamas!"
Seorang perempuan tinggi berhijab merah dengan tubuh agak berisi bangkit berdiri dari duduknya begitu melihat Hamas. Dan Hamas bergegas meraih tangan perempuan tersebut, mencium tangannya dengan hormat. Saad menduga perempuan itu adalah Fitri, menilik dari keberadaan seorang bocah lelaki yang bergelayut manja di kaki si perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] HAMASSAAD Ukhayya Habibi
SpiritualSeason 1 Hamas : "Weh, sebagian bab diunpublish, yang mau lengkap, beli dong novelnyeheheew!" Saad : "Tapi dahulukan yang penting ya." Hamas : "Lah, kita kaga penting, nyet???!" Saad : "Astaghfirullaahal'adzhim..." *elus...