|14| Hello, Rain!

21.6K 919 18
                                    

14. Hello, Rain!

"Izinkan aku menjadi hujan. Izinkan aku menjadi hal yang paling kamu sukai di dunia ini. Izinkan aku pecah. Izinkan aku jatuh di hati kamu dan kamu nggak akan bisa menghindarinya."


~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~

"Weekend ini kamu ada kegiatan nggak, Ai?" tanya Arka. Setelah mempersembahkan La Vie En Rose, mereka tetap melakukan agenda utama, yaitu membuat Aira bisa memainkan satu lagu dengan piano. Bukan lagu yang susah, hanya Twinkle Twinkle Little Star, namun karena Aira adalah seorang pemula, waktu yang dihabiskan ternyata sampai hari hampir merengkuh gelap.

Ketika akhirnya Aira bisa memainkan Twinkle Twinkle Little Star, jam di dinding menunjukkan pukul setengah lima sore. Masih ada satu jam setengah lagi sampai langit benar-benar menjadi gelap, namun karena mau hujan, langit sudah dikerumuni oleh awan kelabu. Sebelum hujan benar-benar turun, Arka akan mengantar Aira pulang.

Hari ini sudah cukup. Ia sudah cukup bahagia bisa bersama Aira sampai jam setengah lima sore.

"Hmm ... belum ada sih, kenapa?" jawab Aira.

"Aku mau bawa kamu ke suatu tempat."

"Ke mana?" tanya Aira antusias.

"Nanti juga bakal tahu kok," dibalas Arka dengan nada penuh rahasia.

"Kamu mau buat kejutan ya?" Aira tidak tahu kalau masa PDKT itu bisa dipenuhi oleh rasa menyenangkan seperti ini.

"Aku suka buat kamu penasaran biar kamu jadi menebak-tebak tiap waktu dan secara nggak langsung bakal kepikiran aku deh," jawab Arka sambil mengerling jahil.

Aira berdecak kecil. "Bisa saja idenya." Langsung dibalas cengiran oleh Arka.

Arka membuka pintu, mempersilahkan Aira keluar dari rumahnya terlebih dahulu. Ia menyusul di belakang setelah menutup pintu. Saat keluar, mereka baru menyadari kalau langit sudah benar-benar gelap, bukan sekedar awan kelabu lagi.

Setiap bersama Arka, semesta suka sekali memberi ia hujan. Pertemuan pertama mereka, pertemuan kedua mereka di halte depan sekolah, semuanya selalu disertai oleh hujan, seolah-olah semesta mendukung mereka bersama. Mengetahui kenyataan itu membuat Aira jadi tersenyum. Hujan dan Arka adalah kombinasi yang bagus karena mereka adalah kedua hal yang Aira sukai.

"Aku baru tahu kalau kamu punya kembaran."

Langkah Arka tiba-tiba terhenti. Membuat Aira yang berada selangkah di depan Arka juga ikut menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke belakang.

"Tahu dari mana kalau aku punya kembaran?"

Dahi Aira jelas jadi berkerut. Sepanjang hari mereka habiskan waktu bersama di ruang keluarga dan di sana jelas terpajang agung nan mewah foto keluarga Nugraha. Siapa pun bisa melihat itu, termasuk Aira yang selalu berada di samping Arka. "Oh, pasti foto keluarga ya," ucap Arka ketika sadar sudah menanyakan pertanyaan bodoh. Kemudian ia mengusap tengkuk lehernya, terlihat salah tingkah. "Tapi, aku belum bilang kalau dia kembaran aku."

Hello, Rain!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang