********
Kirana telah sampai di sekolah barunya. SMA Harapan Jaya. Yang mengharuskannya bersekolah satu atap bersama abangnya.
"Gue gak bisa anter lo ke ruang kepsek, soalnya gue masih ngerjain PR dikelas. lo bisa sendirikan Ran?" Tanya Devan yang sedang memakai ranselnya.
Kirana mengangguk dan tersenyum simpul.
"Iya gue bisa kok." jawabnya."Oke kalau gitu gue diluan ya."
Ia melambaikan tangannya seolah mengucapkan salam perpisahan dengan kakaknya. Kirana menghela nafas panjang dan membatin dalam dirinya. Ayo Ran semangat belajar di sekolah baru!
Ohiya! Gue hampir lupa perkenalkan diri~
Nama gue KIRANA ANASTASYA MAHENDRA, Bisa di panggil Ran dan kakak gue yang gantengnya ga ada tandingannya itu bernama DEVAN SOFYAN MAHENDRA, bisa dipanggil Evan. sedikit penjelasan, gue sebenarnya satu angkatan sama Evan, karna gue aksel:)- - - - - -
Kirana berlari sepanjang koridor sekolah. Tujuan pertama yaitu menemukan letak ruang kepala sekolah untuk tahu lebih lanjut mengenai kelas yang akan ditempatinya.
Dan...
BRUUK!
Tubuhnya yang mungil itu terhuyung begitu saja karna tidak sengaja bertabrakan dengan seorang cowok dengan postur tubuh— cukup besar dibanding dirinya.
"Bisa jalan gak sih lo?!" Tanya cowok itu dengan tatapan tajam.
Kirana menggaruk tengkuknya sambil memperhatikan cowok tersebut yang tengah mengambil beberapa kertas yang berhamburan dilantai usai insiden tabrakan tadi.
"Y-ya maaf, orang ga sengaja juga." Balasnya.Cowok itu menoleh dan menatap wajah Kirana sesaat dan kembali merapikan kertas-kertas yang dibawanya.
"Makanya jalan tuh hati-hati!" Dumelnya.Boleh juga nih cewek. Batinnya dan berdiri dengan kertas yang dipegangnya. Cowok itu kembali menatap Kirana dengan malas. Dipikirnya cewek itu sudah pergi meninggalkannya. Dan ternyata belum. "Lo ngapain masih disini?" Tanyanya.
Kirana mengerjap seketika.
"G-gue kan mau bantu.""Kalau mau bantu ngapain diem disitu? Bantuin pungut kertas dilantai tadi kek, apa kek. Yaudah nih pegangin kertasnya." Ujar cowok itu dan memberikan beberapa tumpukan kertas ke tangan Kirana.
"Ck! Iyaaa iyaaa maaf."
Setelah membantu cowok sensi tadi, Kirana mulai berjalan lagi tanpa arah. Tadi, ia sudah menanyakan ke cowok itu dimana letak ruang kepsek. Tapi sayangnya, cowok itu menolak dan lebih memilih pergi.
"Mana gue tau, cari aja sendiri."
Kirana berdecak begitu mengingat kembali ucapan cowok tadi. Andai tubuhnya sama besar dengan cowok itu, pasti dirinya sudah menonjok mukanya.
"Kalau gini caranya gimana gue bisa tau kelas gue?" Guman Kirana berdecak kesal.
Tidak jauh dari tempat ia berdiri, Kirana melihat seorang cewek yang sedang duduk dikursi koridor sambil memainkan ponselnya.
Kenapa tidak coba tanya ke dia? Tanpa basa-basi Kirana langsung menghampiri cewek tersebut. Mungkin saja ia bisa membantu dirinya.
"Hay, gue boleh nanya ga?" Tanya Kirana sambil memulas senyum manis.
Cewek tersebut menoleh dan menatap Kirana bingung.
"Iya boleh, nanya apa?" Tanya cewek itu."Ruang kepsek dimana ya?"
Cewek itu menjelaskan jalan mana yang harus ia lewati hingga sampai ke ruang kepsek. Kirana kembali tersenyum dan mengucapkan terimakasih ke cewek tadi yang sudah mau membantunya.
Sampai dimana ia berdiri tepat dimana sebuah ruangan yang bertuliskan R.KEPALA SEKOLAH. Ya gusti, padahal dirinya hanya mau mencari ruang kepsek. Tapi kenapa dirinya harus melalui cobaan sial tabrakan dengan cowok barbar berjenis kelamin cewek tadi?:(
- - - - - -
Akhirnya sampailah Kirana didepan pintu kelasnya. Ia diperintah wali kelasnya agar menunggu sejenak didepan kelas sebelum dipersilahkan masuk.
"Baiklah anak-anak, hari ini kita kedatangan siswi baru. Ibu harap kalian semua tenang selagi dia memperkenalkan diri." Ucap Bu Wina dan beralih menatap Kirana dengan memberi kode menyuruhnya segera masuk.
Ia berjalan pelan dan berdiri tepat didepan siswa-siswi yang sedaritadi menatapnya dengan instens. Kirana tersenyum kikuk. "Ehm—hay, perkenalkan nama saya Kirana Anastasya bisa dipanggil Ran. Saya pindahan dari SMA Zenith."
Bu Wina tersenyum. "Baiklah Kirana, kamu silahkan duduk dibangku kosong samping Amira." Pintahnya.
Cewek itu mengangguk kemudian berjalan menuju bangku yang ditunjuk Bu Wina. Ternyata oh ternyata, cewek yang tadi membantunya dikoridor adalah teman sekelasnya yang bernama Amira. Sekarang mereka berdua duduk berseblahan:")
Disisi lain, cowok itu sedang memerhatikan Kirana yang tengah mengeluarkan beberapa buku dari ranselnya.
Itukan cewek yang tadi nabrak gue.
***********
//
Update: "Akhirnya Manda kembali melanjutkan revisi yang tertunda ini."Jalan ceritanya ada sedikit yang berubah!
KAMU SEDANG MEMBACA
DERANA [COMPLETED✔️]
Teen Fiction[MY PERFECT BOYFRIEND NEW VERSION] Perasaan terburuk ketika mengetahui telah dibohongi oleh seseorang yang kamu percaya. DERANA Copyright 2016 - amandrug