DERANA - 50

1.2K 73 2
                                    

***************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***************

"Evan!" Kirana menghampiri cowok itu semangat dan memeluknya dari belakang. Membuat Devan dengan terpaksa harus memberhentikan sejenak bermain video gamenya.

     "Ada apa?" Tanya Devan berbalik menatap Kirana yang menyandarkan dagunya dibahu cowok itu. Dengan semangat Kirana memperlihatkan sebuah amplop putih tepat dihadapannya.
     "Lihat!" Ucap Kirana semangat. "Kita dapat surat dari kampus!" Pekiknya lagi-lagi membuat cowok itu merasa gemas dengan tingkah Kirana dan mengacak rambut cewek itu pelan.

     "Ayo duduk disini." Devan menepuk kasur meminta Kirana segera duduk disampingnya. Ia mulai membuka amplop tersebut dan mengambil secarik kertas putih dengan logo universitas yang mereka tuju.
     "Dengan ini kami mengucapkan selamat kepada saudara Devan Sofyan Mahendra dan saudari Kirana Anastasya Mahendra atas diterimanya di univeritas..." Cowok itu melirik Kirana sejenak dan tersenyum lebar. "WOHOOO LOLOS!" Tanpa aba-aba keduanya langsung berpelukan erat.

"Akhirnya bisa menyaksikan kebucinan Evan!" Ujar Kirana didalam dekapan Devan, membuat cowok itu tertawa dan melepas pelukannya.
Ia memegang wajah Kirana menatapnya lekat. "Lu gak tau, kalau acara lamaran gue sama Claudia diadakan tiga hari lagi."

"MOM! DAD! RAN SUDAH BILANG JANGAN PERNAH SEMBUNYIIN SESUATU LAGI!"

- - - - -

Senyum Amira mengembang begitu melihat disudut cafe terdapat Kirana yang sudah menunggunya daritadi. Setelah selesai kuliah dihari pertamanya, Kirana meminta Amira agar segera menemuinya di starbucks selagi menunggu Devan mengurus masalah administrasi di kampus.

"Nathaniel?" Kirana tersenyum begitu melihat seorang cowok berseragam SMA datang menghampirinya bersama Amira. Ia sangat yakin kalau itu Nathaniel, dilihat dari rambutnya dengan model yang masih sama ketika mereka ketemu hanya saja postur tubuhnya yang semakin tumbuh tinggi.

Nathaniel tersenyum. "Long time no see, Kirana." Ia menarik kursi tepat dihadapan Kirana. Sedangkan Amira memilih duduk dikursi kosong samping Kirana. "Lu sedikit berbeda dari segi penampilan, tapi..." Cowok itu memicingkan matanya seraya memperhatikan Kirana dengan teliti. "Lu makin cantik," Lanjutnya yang membuat Kirana dan Amira tertawa.

"Lu bisa saja," Kirana tersenyum. "Gimana yang sudah kelas ujian? Ada kesan dan pesan?"

Cowok itu menghela nafas panjang. "Sedikit malas karena orangtua gue paksa harus kuliah di Jerman. Rasanya gue mau mengulang dari kelas sepuluh, gak mau lulus SMA." Jawabnya.

"Yailah," Amira menyimpan ponselnya diatas meja setelah mengirim pesan ke Devan kalau mereka sudah sampai di starbucks. "Dulu ya gue juga dipaksa begitu, tapi bedanya ortu gue ngotot harus kuliah disini, sementara gue mau susulin Kirana di New York. Ya tapi untungnya gue iya-in kemauan itu dan akhirnya Kirana tiba-tiba pulang ke Indonesia." Jelasnya.
"Coba andaikan dulu gue kuliah di New York dan tiba-tiba Kirana mau pulang ke Indonesia? Apa gak stres ortu gue punya anak kerjanya bikin repot." Lanjut Amira membuat Kirana dan Nathaniel tertawa mendengarnya.

DERANA [COMPLETED✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang