DERANA [COMPLETED✔️]

DERANA - 45

*************

f l a s h b a c k
O N

     Revon terkejut begitu mendengar bunyi suara tembakan yang berasal dari arah berlawanannya. Tidak lama ia sudah mendengar suara jeritan yang berasal dari perkumpulan Kirana. Niatnya yang ingin menghampiri mereka semua terhenti begitu melihat seorang cewek tiba-tiba berlari keluar dari tempat persembunyiannya.
      Cowok itu langsung mengejar cewek itu dari belakang sambil menghubungi polisi, hingga mereka sampai di sebuah apartment mewah yang terletak dipusat kota.

     Bella buru-buru mengambil tas berisi uang tersebut dan tanpa sadar kalau sedaritadi seseorang sedang mengikutinya sampai di dalam apartmentnya.

     "M-mau apa lu?" Bella menatap tajam Revon yang sudah berdiri diambang pintu sambil berkacak pinggang.

     "Gue bawa mereka." Jawab Revon dan menggeser tubuhnya memperlihatkan polisi yang sudah berdiri dibelakangnya. Polisi tersebut langsung masuk ke dalam apartment serta menemukan barang bukti berupa pistol yang ia pake buat menembak Kirana, ponsel, dan tas yang berisikan uang.

     "Lepasin! Gue gak ada hubungannya sama ini, gue cuman orang suruhan!" Seru Bella ketika tangannya sudah diborgol polisi.

     "Jelaskan ini semua ke pihak yang berwajib, nona." Ujar polisi dan menuntunnya keluar dari dalam apartment.

     Bella sejenak menatap Revon. "Gue yakin, lu juga bakal bernasib sama seperti gue. Ingat itu!" Ucapnya sebelum akhirnya ia diamankan oleh polisi.

O F F
f l a s h b a c k

- - - - -

     Devan masuk ke dalam ruangan Kirana yang masih belum sadarkan diri setelah insiden penembakan empat bulan yang lalu. Setelah berita Kirana adalah adik kandung Devan, kasus pembunuhan berencana Karin dan Bella membuat satu sekolah geger dan disorot banyak media.
     Bahkan dikantor keluarganya sangat sering didatangan oleh infotainment untuk dimintai keterangan kasus penembakan Kirana.

     Tersangka utama, Bella dan Karin yang sempat melarikan diri ke London satu hari sesudah insiden, telah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dan denda ratusan juta rupiah.

     Demi kenyamanan keluarga mereka, akhirnya Mahendra memutuskan membawa keluarga mereka pindah ke New York dan fokus dengan pengobatan Kirana sampai pulih.

     Cowok itu menarik kursi dan duduk tepat disamping ranjang Kirana. Ia mengecup punggung tangan Kirana sambil tersenyum hangat. "Sudah empat bulan lu tidur, gak capek? Gak kangen sama gue?" Tanyanya yang sudah tau pertanyaan itu tidak akan terjawab.