**************
"Serius Evan keracunan?"
Jian menatap Amira seolah tidak percaya sama apa yang cewek itu ceritakan. Tadi, Amira juga sempat terkejut begitu ada banyak murid yang menceritakan Devan kalau cowok itu terjatuh tidak sadarkan diri dan mengeluarkan busa didalam mulutnya."Serius," Jawab Amira sambil mengaduk jus jeruknya. "Ada banyak kok saksinya, mereka juga bilangnya gitu." Lanjutnya.
"Wah parah sih." Jian memegang kepalanya seolah masih tidak percaya sama apa yang ia dengar. "Itu orang makan apa sih sampe bisa keracunan?" Ujarnya.
"Gue juga gak tau." Timpal Amira.
Selang beberapa menit, Karin datang bersama kedua temannya. Ia menarik kursi tepat disamping Dareen yang sedaritadi hanya berdiam diri tanpa mengeluarkan suara.
Cowok itu juga tampak biasa-biasa saja mendengar kabar sahabatnya yang keracunan. Berbeda dengan Jian yang paniknya minta ampun."Kalian bertiga sudah dengar soal Devan?" Celetuk Karin. "Pacarnya mana? Kok belum muncul?" Tuturnya sambil melirik Dareen yang hanya memasang wajah datar.
"Ohiya babe," Jian kembali menatap Amira. "Kirana mana? Kok gak kelihatan? Dia gak bilang apa-apa di lu?" Tanyanya.
Amira menggeleng. "Gak tau, dia juga gak ada kabar."
"Kalian semua gak tau ya?"
Seisi meja sontak menatap Karin yang tersenyum. "Kirana tadi datang telat sama Devan. Ya, wajarlah kalau dia gak ada disini. Orang dia lagi temani pacarnya di uks." Tuturnya sambil terkekeh.Mendengar itu membuat Amira menggeram kesal sambil mengepalkan tangannya. Kehadiran Karin justru semakin memperburuk suasana Dareen yang terus-menerus terjerumus sama omongan cewek itu.
"Gue duluan." Dareen yang berniat beranjak dari kursi, tertahan begitu Karin sudah lebih dulu mencekal tangannya.
"Mau kemana? Makananya belum habis, lho." Tutur Karin. Ia menarik tangan Dareen agar cowok itu kembali duduk ditempatnya semula tanpa membantah.
Melihat itu Amira lantas menatap Dareen yang sedaritadi hanya diam dengan kesal. "Lu sebenarnya sayang gak sih, sama Kirana?" Tegurnya yang membuat cowok itu menoleh menatap Amira.
"Menurut lu?"
Karin menatap Amira sambil menyunggingkan senyum. "Lu kira Dareen cowok apaan yang mau saja diselingkuhin Kirana? Selingkuhnya ambil sahabat Dareen sendiri, pula." Timpalnya yang lagi-lagi membuat Amira rasanya ingin menterkam cewek yang duduk hidapannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERANA [COMPLETED✔️]
Teen Fiction[MY PERFECT BOYFRIEND NEW VERSION] Perasaan terburuk ketika mengetahui telah dibohongi oleh seseorang yang kamu percaya. DERANA Copyright 2016 - amandrug