DERANA - 6

164K 7.2K 351
                                    

*********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*********

Di lapangan.

Kirana bertugas menyapu lapanagan basket. Sedangkan Dareen bertugas menyapu dilapangan voli. Ohya, SMA Harapan Jaya ini cukup dibilang sangat besar dan memiliki empat lapangan. Sekolah ini bahkan mempunyai aplikasi maps tersendiri— seharusnya saat ia pertama kali masuk, dirinya sudah memakai aplikasi tersebut agar tidak susah payah mencari ruang kepsek. Tapi apa daya ia baru diberitau oleh Amira kemarin:")

Cewek itu duduk ditengah lapangan sambil menghela nafas panjang. Melihat Kirana begitu, Dareen juga melakukan hal yang sama.

"Ini semua ulah lo tau ga!" Sahut Dareen yang sukses membuat Kirana menoleh menatap cowok itu sinis.

"Yang nyuruh lo jemput gue siapa!? Lagian kalau lo gak jemput, kita gak akan dihukum dan gue masih lanjutin mimpi indah gue!" Balas Kirana ketus.

"Kalau gue peduli sama lo gimana?"

Deg!

Kirana terdiam sejenak.

Dareen yang sedaritadi menatap Kirana dan menunggu respon dari cewek itu langsung tersenyum.
Ternyata bikin dia baper segampang itu. Kita lihat seberapa lama hatinya bakal luluh. Batinnya.

Kirana yang diam sedaritadi, langsung beranjak dari tempat yang ia duduki dan berlalu pergi.

Cowok itu tersentak melihat Kirana yang sudah berlalu pergi meninggalkannya. "Woy tungguin gue!" Serunya yang sama sekali tidak direspon oleh Kirana.

Sesampainya dikelas Kirana duduk dibangkunya dengan wajah yang ditekuk. Sudah cukup dirinya dibuat kesal sama Dareen.

Amira menoleh dan menatap Kirana. "Kenapa lo? Bukannya lo masih dihukum bersihin lapangan?" Tanyanya.

"Udah selesai."

Karna moodnya sedang hancur, ia memutuskan untuk menyumbat kedua telingan menggunakan earphone sambil menyetel lagu favoritenya.

Tiba-tiba Pak Faisal masuk ke dalam kelas dan menghampiri Kirana yang tengah memejamkan matanya sejenak. "Kirana Anatasya, tugas kamu bersihin lapangan belum selesai kenapa kamu udah santai-santai disini!" Tegurnya yang sukses membuat Kirana tersentak dan menoleh keasal suara.

Ia menggeleng. "Lapangan basket sudah bersih pak, saya tinggalin karna tugas saya sudah selesai." Ujar Kirana.

"Kalau sudah selesai, kenapa banyak sampah yang masih berserakan ditengah lapangan?! Kamu ngigo tadi bersihinnya? Makanya dibilang bersih padahal masih kotor!" Dumel Pak Faisal.

Pasti ulah dia lagi.

"Saya tidak mau tau pokonya bersihin secepatnya!"

Hadeuh sial, sial.

DERANA [COMPLETED✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang