**********
Kirana dan Devan keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu utama yang bernuansa klasik itu. Ia menekan bel dan beberapa menit kemudian asisten rumah tanggan sudah membukakan pintu.
"Slamat sore non, den." Sapa Bu Tuti.
"Sore bi."
Mereka berdua berjalan menelusuri rumah menuju ruang santai. Ia melihat seorang wanita yang tengah menonton TV tanpa mengetahui kedatangan kedua anaknya.
"Hai mom." Sapa Kirana dan bersandar dipunggung sofa. Sementara Devan, cowok itu sudah nyelonong pergi menuju kamarnya untuk membersihkan badan. Kegerahan cuy.
Wanita itu menoleh dan tersenyum hangat. "Hai sayang, gimana sekolah barunya?" Tanyanya. Charlote Mahendra. Istri dari pengusaha sukses dinegara yang mereka tinggali, dan juga mempunyai cabang perusahaan yang sudah internasional.
"Biasa aja mom." Jawab Kirana malas.
Charlote tersenyum memaklumi sifat Kirana. "Kamu udah makan?" Tanyanya lagi dengan suara yang lembut.
Kirana hanya menggeleng sebagai jawaban.
Charlote bangkit dari sofa bersiap untuk membuat makan malam. "Yaudah, kalau gitu buruan mandi dan jangan lupa turun makan." Ujarnya.
"Okey."
- - - - -
Butuh 20 menit untuk merendamkan tubuhnya didalam bathup, dan sekarang Kirana sedang mencepol rambutnya. Kenapa ya dasteran itu nyaman banget?:")
Ia menuruni anak tangga terakhir dan terlihatlah keluarganya yang sedang berbincang ringan dimeja makan. Adem banget kalau dilihat.
Kirana menarik kursi tepat disamping Devan yang sedang memperhatikannya sedaritadi. "Kenapa?" Tanyanya.
"Gak kok. Cuman ada yang hitam tuh dimuka kamu." Jawab cowok itu sambil menahan tawanya.
Kirana segera mengambil ponselnya dan menatap pantulan dirinya dilayar ponsel. "Hah? Mana? Ga ada kok." Ujarnya.
"Yang bilang aku serius siapa?" Tawa Devan meledak seketika.
Mendengar itu Kirana segara menyubit pinggang kakaknya itu dengan keras. "Kakak ih ngeselin banget!" Dumelnya.
Cowok itu masih tertawa sambil meringis kesakitan akibat ulah Kirana yang menyubit pinggangnya. "Udah—ampun! Mom tolong ini sakit banget aduh!" Serunya.
"Ran, udah sayang. Abang kamu tadi bercanda doang." Tutur Charlote sambil tersenyum.
Kirana mendengus sambil melipat kedua tangannya didepan dada. "Bercandanya gak lucu ih, malas tau sama Evan!" Ujarnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERANA [COMPLETED✔️]
Teen Fiction[MY PERFECT BOYFRIEND NEW VERSION] Perasaan terburuk ketika mengetahui telah dibohongi oleh seseorang yang kamu percaya. DERANA Copyright 2016 - amandrug