*********
Dareen mengelus puncak kepala Kirana dengan pelan.
"Bangun dong, lu gak capek apa tidur mulu?" Ucapnya seolah tengah berbicara sendirian.Tiba-tiba pintu terbuka dan terlihatlah Devan dan Jian yang terlihat sangat khawatir. Bukan Jian nya sih, tapi Devan yang hampir saja nyawanya melayang begitu mendengar kabar dari orang-orang kalau Kirana pingsan dan langsunh dilarikan ke rumah sakit.
"Kirana kenapa? Kok bisa gini?" Devan menempelkan telapak tangannya didahi Kirana yang bersuhu tinggi.
Gawat.
Dareen menghela nafas panjang. "Dia tadi telat olahraga bareng sama gue, trus kita dihukum sama Pak Rangga lari lima kali putar lapangan. Gue udah larang dia ikut karna muka dia pucat banget. Tapi dia tetap ngotot mau ikut olahraga." Jelasnya.
Devan menghela nafas kasar dan segera pergi meninggalkan ruang inap. Jian yang melihat itu lantas mengikutinya dari belakang.
- - - - -
Devan sedang duduk ditaman rumah sakit sambil menatap kosong kedepan. Jian menepuk pelan pundak sahabatnya itu dan duduk disampingnya. "Lu gak apa-apa?" Tanyanya.
Cowok itu menggeleng tanpa menoleh. "Gak apa-apa." Jawabnya samar yang hampir tidak terdengar.
"Lu gak mau cerita sama gue?" Tanya Jian lagi.
Lama Devan terdiam.
"Jangan sembunyiin dari gue lah bro, gue bersedia bantuin kalau lu cerita sama gue." Ucap Jian.
"Gue belum bisa cerita sekarang."
Cowok itu mengangguk mengerti. "Yaudah, kalau lo belum siap cerita sekarang. Gue bakal tunggu sampe lu mau cerita di gue." Ucapnya sambil menepuk bahu Devan dan berdiri berlalu pergi.
Devan menatap langit yang semakin gelap.
Apa penyakit Ran kembali?Endokarditis. Penyakit yang selama ini diderita Kirana. Penyakit tersebut disebabkan bakteri masuk ke aliran darah lalu ke jantung.
Dan sekarang cowok itu sedang merenung, bagaimana jika penyakit itu benar-benar kembali? Bagaimana bisa ia sanggup melihat adiknya yang kesakitan?
- - - - -
Kirana perlahan membuka matanya dan menyesuaikan cahaya yang ada didalam ruangan itu. Aroma obat-obatan telah menusuk indera penciumnya sehingga membuatnya terasa pusing. Ia menggeliat kecil karna tidak nyaman dengan posisinya saat ini.
"Uhm— mom, dad." Panggilnya pelan.
Charlotte yang sedaritadi tengah duduk disofa sambil menunggu Kirana siuman, seketika tertegun dan menoleh kekasur pasien dan ternyata Kirana sudah sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERANA [COMPLETED✔️]
Teen Fiction[MY PERFECT BOYFRIEND NEW VERSION] Perasaan terburuk ketika mengetahui telah dibohongi oleh seseorang yang kamu percaya. DERANA Copyright 2016 - amandrug