*********
"Oi Van lepasin tangan gue napa."
Devan tersadar dan langsung melepaskan cengkramannya dari tangan Jian. Ia menghela nafas dan berjalan menuju parkiran.
"Van tungguin gue!" Teriak Jian dan berlari mengejar cowok itu yang sudah semakin jauh dengannya. Ia memegang pundak Devan yang membuatnya memberhentikan jalannya.
"Mau kemana sih lu?" Jian berusaha menetralkan kembali nafasnya yang tidak beraturan.
"Ke sekolahlah bego."
Cowok itu berdecik. "Ya kan tungguin Dareen dulu baru barengan." Tutur Jian.
"Lu gila ya? Lu berduakan udah siap, lah gue mandi aja belum." Balas Devan. "Dah lah, lu berdua duluan ke sekolah ntar gue nyusul." Sambungnya dan berjalan menghampiri mobilnya meninggalkan area rumahsakit.
Depret = Devan Kampret.
Jian menghela nafas kesal melihat mobil Devan yang sudah melaju meninggalkannya. Ingin sekali ia menjitak kepala sahabatnya itu tapi apa daya nyalinya tidak sekuat itu:") Ia membalikkan badan berniat untuk mencari sosok Dareen dan ternyata cowok itu sudah berdiri dibelakangnya.
"Devan kemana?" Tanya Dareen.
"Pulang mandi. Yaudalah kita ke sekolah aja, ntar juga dia nyusul." Jawab Jian yang diberi anggukan Dareen. Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan melaju ke SMA Harapan Jaya.
- - - - -
Amira menghampiri bangku Jian dan Dareen yang tengah sibuk dengan ponsel masing-masing. "Gimana kabar Kirana?" Tanyanya.
Jian menoleh menatap Amira. "Dia fine fine aja." Jawabnya dan mengancungkan jari jempolnya.
Tiba-tiba Devan muncul dan langsung menghampiri mereka. "Woi lu pada gak ke kantin?" Tanyanya.
Jian menghela nafas malas. "Tadinya sih mau, cuma lu liat aja noh si Dareen lagi chattingan sama Kirana sampe senyum-senyum sendiri kayak orgil." Tunjuknya ke Dareen yang sedaritadi hanya diam dan sesekali tersenyum.
Devan bergidik ngeri. "Dareen pdktan sama Kirana?"
Jian mengangguk dengan pede. "Kalau gak pdktan dia mana mau lagi rela-relain sampe jenguk Kirana." Celetuknya dan kembali menatap Amira yang sedaritadi tercengang mendengarnya. "Lu jangan bongkar rahasia. Awas aja lu sampe sebarin gosip ini ke semua orang." Sambung Jian.
Amira melotot. "Lu kira gue lambe yang suka sebarin gosip?!" Dumelnya.
"Ya kan siapatau. Lu kan cewek, pasti kalau udah denger gosip gitu mulutnya gatal banget mau sebarin ke semua orang. Biar disangkan up to date." Timpal Jian.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERANA [COMPLETED✔️]
Teen Fiction[MY PERFECT BOYFRIEND NEW VERSION] Perasaan terburuk ketika mengetahui telah dibohongi oleh seseorang yang kamu percaya. DERANA Copyright 2016 - amandrug