*********
Kirana dan Devan menghempaskan tubuhnya di sofa secara bersamaan. Mereka baru saja sampai ke rumah setelah menginap di puncak kemarin.
Berhubungan mereka semua mengira rumah Devan dan Kirana satu kompleks, jadi Dareen mengantar Devan dan Kirana turun ditempat yang sama.Padahal bukan satu kompleks lagi, melainkan satu rumah wkwkwk.
"Lu setiap kali diantar Dareen cuma sampai taman?" Devan menoleh menatap Kirana yang tengah memejamkan mata.
Kirana mengangguk tanpa menoleh. "Mau gimana lagi,"
Cowok itu menghela nafas. "Memang apasih yang bikin lu rahasiakan ini semua? Malu gitu punya kakak kayak gue?" Tanya Devan.
Kirana refleks menoleh menatap Devan cemberut. "Siapa bilang malu? Gue gak mau di tau dulu, nanti mereka kiranya gue pansos karna gue adik lu." Jelasnya.
"Apa sih?" Devan mengernyit.
"Cuma itu yang bikin lu insecure karna saudara sama gue? Gue gak perduli ya, mereka mau anggap lu apa. Kalau sampai gue dengar itu langsung, mereka harus tanggung jawab sama perkataannya itu." Tuturnya.Cewek itu terdiam. Dia juga terkadang bingung kenapa sampai mengambil tindakan ini. Tapi menurutnya ini semua benar untuk dirinya.
"Dareen sama Jian nanti malam kesini. Lu mau gimana? Sembunyi di kamar atau sambut mereka?"
"A-apa?!"
- - - - - -
"Astaga!" Cewek itu tersentak begitu mendengar bunyi suara klakson mobil diluar rumah. Ia segera berlari menuju pintu dan mengintip dari balik gorden.
"M-mereka." Kirana berlari menuju dapur menghampiri Bi Tuti yang tengah menyiapkan makan malam."Bi," Panggil Kirana dengan nafas yang tidak beraturan. "Ada tamu Ave diluar, bibi suruh tunggu aja di ruang tamu nanti aku yang panggil Ave." Ujarnya. Kirana berlari menaiki tangga menuju kamar Devan.
Fyi, Ave itu nama panggilan Kirana untuk Devan semasa mereka kecil. Karna dulu cewek itu susah untuk menyebut nama Devan, jadi diputuskannya memanggilnya Ave agar lebih gampang.
Kalian semua baru tau kan? Wkwkwk. Jujur dia juga sudah tidak terbiasa memanggil Devan dengan sebutan Ave, berhubung teman-temannya memanggilnya Evan, dia jadi terbiasa dan ikut memanggilnya dengan sebutan Evan saja. Sekian penjelasannya.Kirana membuka pintu kamar Devan dan terlihatlah cowok itu yang baru saja selesai memakai baju dengan rambut yang masih sedikit basah.
"Mereka udah datang." Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERANA [COMPLETED✔️]
Teen Fiction[MY PERFECT BOYFRIEND NEW VERSION] Perasaan terburuk ketika mengetahui telah dibohongi oleh seseorang yang kamu percaya. DERANA Copyright 2016 - amandrug