***********
"Gue gak mau tau." Karin melepas kacamatanya menatap Revon intens. "Singkirkan Kirana dari Dareen."
Cowok itu tampak memejamkan mata sambil menghela nafas panjang. "Gue harus gimana? Gak semudah itu gue lakuin." Jawab Revon. Ia berdiri dan sejenak menoleh menatap Karin yang masih duduk dikursi taman. "Lu gak bisa segampang itu ambil kebahagiaan oranglain." Ujarnya dan melangkahkan kakinya meninggalkan taman.
"Ck! Sial."
- - - - -
"Ran,"
Kirana menoleh menatap Devan yang sudah rapi dengan seragamnya.
"Lu pergi sama Dareen?" Tanya cowok itu yang diberi anggukan Kirana pelan. Ia bahkan belum bilang ke Dareen soal ini."Yasudah kalau gitu." Devan meraih tasnya yang tergeletak di sofa dan memakainya disatu bahu. "Gue pergi duluan ya." Pamitnya kemudian berjalan menuju pintu. Dari teras rumah, sudah terlihat mobil berserta temannya itu diluar pagar.
Dareen berjalan disepanjang pekarangan rumah dan menghampiri Devan yang masih berdiri ditempat sambil memperhatikannya. "Kok lu belum pergi?" Tanya Dareen.
"Lah?" Devan mengernyit. "Gue baru saja mau pergi. Ngapain lu kesini?" Jawabnya.
Dareen menggaruk tengkuknya. "Niatnya gue mau jemput Kirana, gue tungguin di taman tapi dia gak muncul-muncul." Ujarnya. "Makanya gue kesini sekalian bareng sama lu perginya."
"Lu gak chat dia?"
"Gak."
"Yailah." Devan menepuk jidatnya. Bukan, bukan karena memaklumi kalau sahabatnya yang satu ini sangat bodoh, tapi dia telah dibohongi oleh Kirana.
"Yuk, cabut." Ucap Dareen.
"B-bentar dulu." Cowok itu segera merongoh saku celananya mengambil ponsel. Dengan cepat ia mengetik pesan untuk Kirana yang masih ada didalam rumah.
"Ck!" Dareen berdecak. "Ayolah, gue malas telat. Nanti saja balas chat Claudia."
"Gak." Devan kembali menyimpan ponselnya ke dalam saku celana. "Tadi habis ngechat sedot WC. Toilet gue tiba-tiba mampet." Ujarnya yang samasekali tidak ditanggapi Dareen karena ucapan sahabatnya itu yang diluar akal sehat.
"Lu mau barengan sama gue?" Tanya Dareen
"Yakali." Devan mendahului Dareen pergi menuju garasi. "Mau taruh dimana Claudia pas pulang? Lu yang pangku?" Balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERANA [COMPLETED✔️]
Teen Fiction[MY PERFECT BOYFRIEND NEW VERSION] Perasaan terburuk ketika mengetahui telah dibohongi oleh seseorang yang kamu percaya. DERANA Copyright 2016 - amandrug