Mocca's PoV
BUK!
Nyaris saja tubuhku menghantam tangga. Untunglah seseorang sempat menahan tubuhku dari belakang, merasakan sebelah pundak dan punggungku dipegang.
Aku membuka mata dan menoleh ke arah orang yang di belakangku. Bukan Hallow yang menahanku, namun dia telah meraih lenganku sebelum orang yang di belakang memegangku.
Entah kenapa, rasanya mengecewakan. Tapi, hei! Maksudku bukan berarti aku ingin Hallow yang menangkapku. Sekali lagi BUKAN.
"Ahh, rambut panjang yang indah untuk seorang gadis ramping sepertimu. Tapi, apa tidak kepanjangan, ya?" kata seorang lelaki berambut kuning keemasan bermata hijau yang menahanku dari belakang.
"AAAAA!!!!"
Aku lantas berteriak histeris melihat terdapat banyak bercak darah pada sebelah jas putih yang dia kenakan. Walaupun aku tahu bercak darah itu sebenarnya cuma tipuan, tapi rasa takut langsung meledak begitu saja dan kantukku yang tadinya terus menyerang tiba-tiba saja sirna begitu saja.
Hallow tiba-tiba menarik tanganku, bermaksud menjauhkanku dari lelaki berjas putih itu. Kemudian tubuhku sampai dalam dekapannya.
"Kau membuatnya takut, Jeky. Selain itu, kenapa kau datang ke istanaku? Tengah malam begini?" ucap Hallow pada lelaki itu sambil tetap memelukku.
"Whahaha, kenapa kau harus menanyakan hal itu? Sudah pastilah aku ke sini untuk merayakan malam Halloween denganmu, Raja Mixolydian. Seperti biasa," balasnya santai. "Siapa gadis ini, Hallow? Aku pikir kau tidak akan pernah bisa mengajak seorang gadis ke istanamu. Sepertinya kau menyukai gadis itu. Apa kali ini kau berubah pikiran?"
"Bodoh. Siapa yang mau merayakan malam Halloween tengah malam begini? Semua orang sudah tidur. Rayakan saja sana dengan para hantu!" Hallow tampak tak acuh. "Bukan urusanmu. Kau tidak boleh dekat-dekat dengannya. Dia milikku. Kalau kau sentuh dia lagi, kau aku hajar."
Lelaki bermata hijau itu tertawa lagi, kali ini lebih keras dan lebar dari yang pertama. Tawanya lama sekali. Dia sampai menepuk-nepuk dinding tangga. Aku dan Hallow sampai bosan lihatnya.
Hallow mengangkat tubuhku. Aku pun berada di atas dua lengannya, lebih tepatnya menggendongku. Aku meronta minta diturunkan sampai menyubit lengannya itu, namun hasilnya nihil, dia tetap kuat menggendongku dan terus menatap tajam ke arah lelaki itu tanpa menggubrisku.
"Sudah aku bilang sebelumnya padamu, tidak ada pernah orang yang tidak pernah bisa jatuh cinta. Kau telah membuktikannya sendiri," cerocosnya. "Tapi, whahaha! Hallow, tidak aku sangka kau bisa, whahaha! Jatuh, wahahaha! Cinta, whahahaha!! Whahahahaha!!!!"
Tawanya semakin menggelegar. Dia sampai terduduk di salah satu anak tangga sembari sebelah tangan memegang perut dan sebelah tangannya lagi menepuk-nepuk dinding tangga.
Wajah Hallow merah padam dan terdapat sedikit merah merona pada kedua pipinya. Antara marah dan malu, atau mungkin keduanya. Dia mengeraskan rahang dan menggeram lantaran kesal pada kelakuan lelaki itu.
"SUDAH CUKUP TERTAWANYA!" pekik Hallow sudah sampai pada titik puncak kemarahan. "Aku, Raja Hallow Mixolydian, memerintahkan kau, Pangeran Jeky Phrygian untuk KELUAR dari istanaku SEKARANG juga!!"
Dia berhenti tertawa dengan senyum yang masih sedikit cengengesan dan beranjak dari duduk. Perintah yang tidak bisa dibantah tatkala disampaikan oleh orang yang berkedudukan lebih tinggi, yaitu dari mulut sang Raja.
"Baiklah, Yang Mulia Raja. Tapi, aku akan ke sini lagi besok. Seperti biasa, aku akan mengajakmu bermain!" katanya dengan membungkuk hormat pada awal kalimat. "Oh iya, jaga gadismu itu baik-baik, ya! Hati-hati, apalagi denganku. Hihihihi."
![](https://img.wattpad.com/cover/85524143-288-k31130.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mocca Hallow
Fantasy[15+] Pada hari yang menyenangkan sekaligus hari ulang tahun, bagaimana jika hari istimewa itu menjadikan sebuah hari yang menyeramkan sekaligus menyedihkan? Contohnya pada hari Halloween. Di kota Mejiktorn, tempat tinggal para penyihir yang mempuny...