Mocca's PoV
Aku mengalihkan mataku ke arah yang Beethov tunjuk. Lima orang asing berpakaian serba hitam kecuali pada bagian jubah merah mereka. Hallow tampak memandang benci kepada mereka.
“Siapa mereka, Hallow?” tanyaku.
“Mereka adalah lima kesatria kerajaan Ferlendian. Dan mereka semua adalah vampir. Tetaplah berada di dekatku. Mereka gesit dan juga cepat. Kalau lengah sedikit saja, mereka bisa menghisap darah kita sampai mati,” jawab Hallow seraya mengeratkan rengkuhannya padaku.
Apa mereka seberbahaya itu sehingga Hallow terlihat tidak sudi jika kelima vampir itu mampu menyentuhku? Mungkin, karena apa yang aku dengar dari Hallow, vampir itu berbahaya. Tapi, penampilan mereka berlima tampak biasa-biasa saja. Aku pikir vampir itu mengerikan.
Vampir berambut putih itu melangkah maju mewakili keempat anggotanya. Membungkuk hormat kepadaku dan Hallow. Lalu keempat anggotanya juga ikut membungkuk.
“Sudah lama sekali kita tidak bertemu, Yang Mulia Raja, Hallow Mixolydian. Kau terlihat sehat-sehat saja. Ah, aku mencium aroma cinta di sini,” kata vampir berambut putih itu melalui suara lembutnya yang tajam. Mata kuning keemasan itu menatap mataku. “Sepertinya kami berlima harus memperkenalkan diri. Perkenalkan, saya Keinz.”
Keinz melangkah mundur. Kembali pada posisi sebelumnya. Vampir di samping kirinya melangkah maju. Membungkuk seraya memperkenalkan diri.
“Perkenalkan, nama saya Dehan,” kata vampir berambut ungu itu tersenyum tipis padaku namun kedua taringnya masih bisa aku lihat dari mulutnya.
Lalu, vampir di sebelah Dehan pun memperkenalkan diri. “Nama saya Zero. Anda sangat cantik dengan mata biru itu,” kata vampir berambut coklat memuji warna mataku.
Setelah itu, vampir di sebelah kanan Keinz melangkah maju. Membungkuk seraya memperkenalkan diri seperti yang teman-temannya lakukan.
“Na-nama saya Lei,” kata vampir berambut hitam itu terdengar gugup dan menatapku takut.
Vampir yang terakhir, di samping Lei. Senyumannya lebar, sehingga kedua taring itu mudah sekali terlihat. Mereka berlima memang vampir. Lelaki berambut pirang berkucir pendek ini pun memperkenalkan diri. “Haha! Nama saya Aram! Salam kenal!”
Masing-masing mempunyai karakter yang berbeda-beda. Aku tidak bisa berteman dengan mereka, karena mereka adalah orang-orang dari kerajaan Ferlendian yang Hallow ceritakan. Dengan kata lain, mereka berlima adalah musuhku.
Aku ingin membalas memberitahukan namaku kepada mereka berlima, tapi Hallow tiba-tiba mencegahku untuk tidak perlu menyebutkan namaku.
“Tidak perlu. Mereka tidak pantas mengetahui namamu. Aku tidak ingin kau ternoda oleh vampir kotor seperti mereka.” Begitulah yang Hallow ucapkan. Langsung saja aku menutup mulutku rapat-rapat.
“Hahahaha!!” Tiba-tiba saja Aram tertawa-tawa tanpa ada yang lucu. Lantas Dehan menjitak kepalanya.
“Apa yang kau tertawakan, bodoh?” kata Dehan dengan nada dingin.
“Aku tahu alasan Aram tertawa,” kata Keinz dengan senyuman. Dia menjauhkan tangan Dehan dari kepala Aram lalu mengelus-elus kepala Aram. “Karena Aram dan aku saling mengerti.”
“Pfff!!” Aram menahan tawa.
Dehan, Zero, dan Lei hanya menatap kedua teman mereka dengan tatapan aneh sekaligus heran. Reo, Beethov, Greethov, dan Hallow masih siaga dengan apa yang akan kelima vampir itu lakukan kepada kami. Glitter biru yang terbang berkilau di sekitar tangan kanan Hallow, menandakan dia telah mengaktifkan sihirnya untuk menyerang kapan saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/85524143-288-k31130.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mocca Hallow
Fantasía[15+] Pada hari yang menyenangkan sekaligus hari ulang tahun, bagaimana jika hari istimewa itu menjadikan sebuah hari yang menyeramkan sekaligus menyedihkan? Contohnya pada hari Halloween. Di kota Mejiktorn, tempat tinggal para penyihir yang mempuny...