Hallow's PoV
Aku keluar dari kelas 2-3. Berlari mencari sosok Mocca menelusuri koridor, melewati kantin, lapangan sepak bola, dan berhenti di depan sebuah pintu lebar yang lumayan tinggi, sehingga membuatku menengadah sebentar untuk melihat seluruh pintu dan mundur beberapa langkah. Di sana, terukir tulisan.
Ruang perpustakaan.
Seketika mataku berbinar takjub. Aku yang sangat suka sekali membaca buku begitu bersemangat mendengar kosakata yang berkaitan dengan buku. Ruang perpustakaan, yaitu sebuah ruangan luas yang berisikan ratusan sampai ribuan buku yang disusun secara rapi dan simetris di rak-rak buku tinggi maupun pendek. Tentu saja, ruangan ini adalah tempat favoritku, karena di dalamnya terdapat banyak macam buku. Aku tak menyangka rupanya sekolah juga punya perpustakaan selain di istanaku.
Aku ingin masuk ke dalam, namun teringat tujuanku mencari Mocca, aku menghela napas. Oh iya, mungkin saja Mocca bersembunyi di dalam perpustakaan. Hampir semua tempat aku kunjungi. Dan sisanya adalah perpustakaan dan toilet wanita yang belum aku kunjungi.
Tanganku melekat ke dua daun pintu itu dan mendorongnya agar terbuka lebar. Aku berseru kecil melihat pemandangan indah yang aku lihat sekarang. Perpustakaan sekolah tidak kalah banyak dan harumnya dengan perpustakaan milikku. Di dalam, terdapat dua tangga meliuk yang menghubungkan ke lantai atas. Di sana juga terdapat banyak buku berjejer rapi. Sudah lama aku tidak melihat pemandangan seperti ini.
Baru beberapa langkah aku masuk ke dalam, seseorang berdeham di dekatku. Aku menoleh ke arah sumber suara dan rupanya yang berdeham ke arahku adalah penjaga perpustakaan. Sepertinya dia juga seorang murid. Dia laki-laki.
"Kau anak baru di sini? Di perpustakaan Housran, ada beberapa peraturan yang harus kau patuhi. Pertama, masuk ke dalam perpustakaan kau harus mencatat namamu di buku daftar pengunjung ini. Kedua, jika ingin meminjam buku kau harus membawa kartu perpustakaanmu untuk meminjam. Dan yang ketiga, jangan berisik," ucap murid lelaki itu memberitahukan peraturan perpustakaan seraya menampilkan sebuah buku bersegi panjang dan menyodorkan sebuah pena bulu angsa.
Aku berjalan menuju mejanya berada. Di meja tebal ini diisi beberapa barang yang dia gunakan. Seperti tanda nama sebagai penjaga perpustakaan, tinta pena, satu buku daftar pengunjung, dan stempel. Aku menerima pena bulu angsanya, mencelupkan sedikit tinta, dan mulai menuliskan namaku.
"Hallow? Nama yang unik," komentarnya selesai aku menuliskan namaku. "Karena kau anak baru, hari ini juga aku akan mengurus kartu perpustakaanmu. Sekarang, tuliskan identitasmu di kertas ini. Isi semua kolom yang wajib diisi."
Sebelum aku menerima kertas formulir itu, aku melihat tulisan di atas namaku. Aku tersenyum membaca nama itu ada di sana. Ternyata dia juga tengah berkunjung ke perpustakaan.
Mocca Lixadian.
Keluarga Lixadian? Oh, jadi itu nama keluarga Mocca. Aku akan mengingat itu di dalam memoriku.
Aku menerima kertas itu dan mengisi semua yang harus dilengkapi. Sesudah itu, aku memberikan kertas itu pada penjaga perpustakaan itu kembali. Dia begitu mengamati hasil pengisianku.
"Mixolydian itu bukannya keluarga dari sebuah kerajaan?" tebaknya membuatku terkejut, bagaimana dia bisa tahu?? "Aku mengetahui itu dari membaca buku tua milik Nenekku di rumah. Di buku itu terdapat banyak sekali nama-nama kerajaan yang masih bertahan maupun punah. Aku lebih suka membaca buku lawas dibandingkan yang baru-baru sekarang."
"Kalau benar, memangnya kenapa?" tanyaku padanya. "Kau telah mengetahui asalku, yaitu dari kerajaan Mixolydian. Aku harap kau bukan orang yang suka menyebarkan berita baru untuk meriuhkan semua penghuni sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mocca Hallow
Fantastik[15+] Pada hari yang menyenangkan sekaligus hari ulang tahun, bagaimana jika hari istimewa itu menjadikan sebuah hari yang menyeramkan sekaligus menyedihkan? Contohnya pada hari Halloween. Di kota Mejiktorn, tempat tinggal para penyihir yang mempuny...