Chapter 28 : Sisi

3.2K 293 12
                                    

Mocca's PoV

Hallow tidak pernah tahu, bahwa akhir-akhir ini aku sering bermimpi aneh pada saat aku tidur maupun itu saat aku sedang melamun.

Mimpi aneh yang tidak seperti biasanya. Salah satunya, aku bermimpi melihat diriku sendiri sedang membakar banyak orang dengan api yang muncul di kedua tanganku. Apa aku punya sihir api? Itu tidak mungkin.

Ada satu mimpi aneh lagi. Aku bermimpi di sekitarku terdapat pecahan batu kristal es yang berjatuhan secara lambat. Seakan waktu berjalan lambat kecuali diriku. Tak lama, aku bertemu dengan seorang gadis berambut pirang. Dia mirip sekali denganku. Dan lagi, dia mengatakan kalau dia adalah aku.

Aku tidak percaya dengan ucapannya. Tapi, dia benar-benar mirip denganku. Mulai dari rambut sampai wajah juga dia memakai baju yang sama, seragam sekolah Akademi Housran. Dia juga mengatakan kalau dia adalah sisi lain dari aku. Apa maksudnya?

Aku tak terlalu memperdulikan mimpi itu. Tapi yang membuatku aneh, mimpi itu terus termimpi bahkan saat mataku terpejam sebentar saja, aku melihat diriku sendiri sedang menyeringai.

Sedikit horor dan membuatku penasaran apa maksud dari mimpi itu. Apa ini harus aku ceritakan kepada Hallow? Atau, aku pendam sendiri saja?

“Aku tahu kau sedang memikirkan sesuatu, Mocca.”

Suara Hallow terdengar di sebelahku. Aku menghilangkan keseriusanku memikirkan mimpi itu dan beralih mengarahkan wajahku padanya. Jam istirahat. Aku, Hallow, dan Reo baru saja selesai makan di kantin. Violet lebih suka memakan bekalnya di kelas.

“Aku memang selalu menggunakan otakku untuk berpikir setiap aku membutuhkannya,” kataku asal tapi itu memang ada benarnya juga.

“Hoahaha, tapi ekspresimu tadi lebih serius dibandingkan saat kau mengerjakan tugas sekolah. Ada apa?” tanya Hallow.

Aku terdiam dalam pikiran lagi untuk sementara. Apa aku ceritakan saja, ya? Kalau aku ceritakan, apa Hallow akan percaya? Kalau dia mengerti tentang mimpiku, bisa saja mimpi itu memberitahukan sesuatu padaku. Tapi, aku tidak bisa menebak sesuatu yang merumitkan.

“Aku ... mm ...” Aku ragu. Ceritakan atau tidak, ya?

“Ayo, ceritakan semua yang mengganggu pikiranmu. Aku akan mendengarkanmu sepanjang apapun itu.” Oke, dia mulai menggodaku.

“Sepanjang apapun? Kau yakin?” Aku tersenyum miring.

Hallow tertawa lagi. “Sangat. Eh, itu kenapa yang ada di dekat telapak tanganmu?” Hallow meraih tangan kananku dan melihat pergelangan tanganku.

Ya ampun, gawat. Aku lupa ingin mengobati tanganku di ruang kesehatan. Saat makan di kantin, aku pergi ke toilet sebentar untuk mencuci tangan. Sampainya di sana, aku langsung ditarik oleh Greyina dan Serta. Belum kenal mereka?

Greyina Derhone, gadis berambut pendek yang selalu menggunakan bedak disaat dia menginginkannya. Dia adalah penyihir kelas atas terhebat pada urutan kelima pada tahun ini. Tapi, dia selalu bersikap buruk padaku, seakan aku adalah pembantu dan dia majikannya. Jujur, aku tidak menyukainya. Seandainya dia orang yang baik, pasti aku akan selalu mengaguminya karena dia pandai dalam pelajaran sihir.

Serta Yolandian, si gadis penyuka lipstik. Dia juga termasuk penyihir  kelas atas pada urutan yang keenam pada tahun ini. Sikapnya terhadapku sama persis dengan Greyina. Menyebalkan ditambah aku tidak mampu melawan mereka. Sampai mereka mengeluar sihir mereka untuk menyiksa diriku. Memangnya apa salahku pada mereka? Aku tak mengerti, untung saja aku sudah terbiasa dengan tingkah mereka.

Tapi, sekarang ada Hallow. Perlahan-lahan, dia pasti akan tahu kalau mereka berdua sering menyiksaku. Hallow tidak akan tinggal diam jika mengetahui aku sering diperlakukan secara kasar oleh mereka berdua.

Mocca HallowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang