Hari ini semua berjalan lancar bagi Shevin, hanya ada beberapa wali murid yang datang menemuinya mengenai pemasalahan beberapa waktu lalu. Selebihnya baik-baik saja. Tidak ada rapat menjadi lebih baik lagi.
Tepat pukul empat sore Shevin tiba ditempat latihannya, dekat stadion olahraga Gelora Bung Karno. Klub basket yang dinaunginya termasuk klub basket terbaik diIndonesia, dan sekarang meduduki posisi pertama untuk itu.
Sebelumnya tim basket putri hanya jalan ditempat, tidak ada peningkatan yang signifikan, cenderung tidak berkembang. Namun, 4 tahun belakangan prestasi mereka meningkat drastis.
Sejak Shevin resmi bergabung dengan tim inti basket putri, perubahan besar terjadi. Ia dikenal sebagai pemain serba bisa, semua posisi dalam basket dikuasainya, tidak peduli menjadi Center, Point Guardian, starter ataupun lainnya.
Shevin pemain cerdas, si anak emas pelatih dan pemilik klub sejak awal bergabung, saat itu usianya 9 tahun tepat kelas 5 SD. Bakatnya ditemukan pemilik klub yang melihatnya bermain basket bersama Arion lapangan terbengkalai yang didepannya terdapat sebuah toko barang bekas yang sama usangnya dengan lapangan basket.
Pemilik klub langsung menawari mereka untuk bergabung dalam klub miliknya, yang langsung ditolak mereka tanpa pikir dua kali.
Seperti pejabat yang tak bosan korupsi, begitu pula pemilik klub basket membujuk mereka untuk bergabung meski harus menahan kesal karena selal mendapatkan penolakan dari anak kecil.
Tetapi kata orang, usah keras akan membuahkan hasil manis. Begitu juga yang didapatkan pemilik klub, dia berhasil merekrut Arion dan Shevin untuk menjadi anak asuhnya.
Dan sampai sekarang ia tidak pernah menyesal menghabiskan uangnya untuk menyogok dua bocah nakal yang selalu meminta ditraktir makan bakso mang Kumis, atau membeli beberapa batang cokelat serta beberapa bungkus keripik kentang, ataupun merelakan mobil barunya tergores gantungan kunci Shevin, ataupun ketika dia menahan kesal karena kalah saat bermain Uno sebagai persyaratan untuk merekrut mereka. Ia tidak menyesa. Sungguh. Karena hasilnya sangat memuaskan.
Pelatihan Shevin termasuk cepat hanya butuh dua tahun baginya untuk menguasai semuanya, mencoba berbagai posisi dalam tim. Menjadi cadangan di tim inti. Beberapa kali pula ikut masuk menggantikan pemain inti yang cedera saat pertandingan.
Masuk SMP, ia pun resmi masuk kedalam tim inti basket putri, awalnya banyak senior yang menentangnya karena dianggap belum pantas. Lalu, diadakan pertandingan one-on-one dengan andalan tim dan berakhir dengan kemenangan Shevin.
Enam bulan pertama menjadi awal yang buruk masuk tim inti, banyak yang iri padanya meski sudah lama menempati dibangku cadangan. Enam bulan berikutnya dia berhasil mengubah opini semua orang, dengan membawa tropi emas meski tanpa adanya sang kapten.
Tahun kedua permainan tim sudah selaras, tidak ada lagi bermain sendiri. Mereka selalu membawa pulang membawa emas. Kadang posisi kedua, atau ketiga, selalu juara umum.
Shevin bahkan disebut-sebut Shooter terbaik dalam tim, si pencetak tembakan tiga angka. Shevin sendiri selalu menyebut dirinya titisan Midorima Shintaro didunia nyata, semuanya percaya. Sama-sama tsundere.
Tahun ini banyak senior yang memutuskan tidak memperbarui kontrak, mereka berhenti dari klub dengab berbagai alasan. Tapi tidak berhenti bermain basket. Hanya Erika yang masih bertahan diklub, ia masih butuh gajinya dari klub untuk membayar perawatan adiknya yang gagal ginjal. Shevin sudah menawarkan bantuan, namun ditolak.
Tahun ini tim 'Santika' berganti nama menjadi 'Arthemis'. Sama halnya nama, kapten pun berubah saat ini jabatan kapten dipegang Shevin. Ia pemimpin sang dewi pemburu. Alam liar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful
Teen FictionShevina Saphire Anggara adalah anak jenius, kapten basket, pengusaha sukses, intelijen elite, dan segudang bakat lainnya. Shevin biasa dia disapa terlalu sempurna untuk anak 14 tahun. Namun, dia tidak pernah diharapkan oleh keluarganya. Dia lelah de...