Pelindung

9.5K 522 11
                                    


"Bilang salam dulu kalo bertamu"

"Hehehe assalamualaikum, adek"

"Walaikummusalam"

"Ngapain kesini bang?"
Tanya Shevin bingung, melihat kedua pria itu ada disana.

"Jengukin adek gembul gue lah, apa lagi. Emang lu gak kangen sama bang Arka?"
Kata pria yang sedang berjongkok dengan tangan kanan yang menopang dagunya.

"Kak Sakti gak ikut, bang?"

"Lagi ada kerjaan di rumah sakit. Yuk pulang udah malem"
Pria yang mengenakan topi hitamlah yang menjawab.

"Mau nginep sama kalian aja, Shevin gak mau pulang kerumah"
Ujar Shevin sedikit merengek.

"Ya udah bagus. Bang Arka, kak Sakti, sama bang Bima kangen banget sama Shevin"

Mereka menuju sebuah mobil hitam merek pajero. Shevin duduk dibelakang bersama Arka, sedangkan Bima menyetir mobil dengan menahan kesal karena dirinya mirip supir.

"Ka, lu kedepan kek. Berasa supir gue"

"Gak ah, gue mau meluk Shevin. Aku kangen adek gembul"
Arka mengeratkan pelukannya pada Shevin yang ada didalam dekapannya.

Setelah itu perjalanan terlingkupi keheningan. Shevin terlelap dalam dekapan Arka yang dagunya berada dipucuk kepalanya. Mobil berhenti disebuah rumah minimalis, lampu taman menerangi sekeliling rumah. Halaman depan tampak asri yang ditumbuhi pohon mangga, akasia dan beberapa pohon jambu biji serta jambu air.

Saat pohon-pohon itu berbuah Shevin, Sakti, Arka, dan Bima akan membuat rujak buah yang dimakan bersama kerupuk mie dan ditambah es kelapa sebagai penetral rasa pedas. Bima dan Sakti yang tidak suka pedas akan mengambil sambal pertama sebelum ditambahkan cabai rawit oleh Arka dan Shevin.

Arka dan Sakti yang akan memetik buah-buahan mengkal. Bima bertugas mencuci dan mengupasn serta memotong-motong buah. Sedangkan Shevin kedapatan membuat sambal rujak. Cabai, gula merah dan dan ditambahkan kacang tanah goreng sebagai bahan pelengkap cita rasa gurih.

Gerbang baja berwarna hitam mengkilap dibukakan oleh Pak Marno, satpam. Mereka disambut oleh Bi Asih, pengurus rumah. Rumah minimalis nan asri itu dibeli mereka untuk rumah tinggal. Sakti, Arka dan Bimalah yang menempati rumah itu, sementara Shevin hanya sesekali berkunjung maupun menginap.

Shevin sering menginap saat semua kakaknya berkumpul. Pekerjaan Bima yang menduduki jabatan CEO sebuah perusahaan ternama mengharuskan untuk sering melancong keberbagai negara untu perjalanan bisnis. Sakti seorang dokter spesialis jantung membuatnya lebih sering menginap di rumah sakit. Terakhir Arka seorang casanova, tidak punya perusahaan ternama maupun profesi yang jelas. Ia hanya orang yang menyukai kebebasan, mempunyai banyak saham diberbagai perusahaan sudah cukup sebagai tambang usahanya.

Arka menggendong Shevin tidak jauh berbeda dari menggendong bayi. Direbahkannya tubuh berisi Shevin diatas ranjang empuk ukuran sedang. Tidak lupa mencopot sepatu serta almamater bercorak militer, almamater itu desain Shevin khusus OSIS. Ketika ia mengusulkan desain almamater itu, ia ditentang oleh Indra. Mantan ketos.

Arka memastikan Shevin sudah merasa nyaman dengan posisi tidurnya, Arka keluar dari kamar setelah meninggalkan sebuah kecupan sayang didahi adik gembulnya itu. Arka mematikan lampu dan menutup pintu sepelan yang dia bisa sehingga tidak menimbulkan suara yang dapat mengganggu tidur Shevin.

Detik berganti menit, menit berganti jam. Rintik hujan mulai terdengar berdenting diluar sana, membasahi bumi yang mulai renta. Tetes demi tetes menyerap dalam tanah dan tertinggal di dedaunan, sayang tak ada suara katak maupun jangkrik yang melengkapinya, hanya deru bising kendaraan sebagai gantinya.

PainfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang