Kamu suka bintang?
Indah kan?
Lebih indah lagi jika kamu mengklik bintang itu hingga warnanya menjadi oranye.Ingin menelanjanginya hah! Yang benar saja. Ini sungguh penghinaan terbesar dalam hidupnya. Bagi Shevin mereka semua bukan hanya pecundang yang hanya berani kroyokan, tapi lebih rendah dari itu.
Mereka seperti sampah. Jadi sampah harus di daur ulang. Jangan sampai busuknya sampah mempengaruhi orang lain.
Shevin menghindar dengan mudah, tentu saja! Pukulan kecil seperti itu tidak akan mampu menumbangkannya.
Setelah Almira maju menyerang teman-temannya pun ikut menyerang sekitar sepuluh orang di tambah Almira menjadi sebelas orang yang melawan Shevin. Semuanya perempuan yang mungkin bergabung di ekskul bela diri.
Shevin melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 09.30, ia harus segera pulang besok ada olimpiade sains tingkat Nasional. Jika dia terlambat, habislah dia oleh kepala sekolahnya.
Di robeknya gaun hijau yang digunakan, membuat semua serangan berhenti begitu saja. Di dalam gaun Shevin mengenakan baju putih polos dengan celana Army selutut. Dia tidak ingin membuang waktu tidurnya untuk mendaur ulang sampah.
Shevin mengganti flat shoes dengan sepatu kets ang telah di keluarkan dari ransel kecilnya. Shevin menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri menimbulkan suara antar ruas tulang leher dan rahang.
"Ayo sini sampah"
Ujar Shevin.Almira dan teman-temannya mulai menyerang kembali secara bersamaan. Shevin menghindari memukul bagian vital, sebisa mungkin bagian tubuh lain untuk sedikit memberi pelajaran.
Almira terus berusaha melumpuhkan Shevin dibantu pengikutnya, tapi sayang tidak ada satupun pukulannya yang berhasil mengenai Shevin. Bahkan dirinya lah yang lebih banyak terkena pukulan meski tidak menciderainya, namun cukup membuatnya kehabisan tenaga.
Shevin mundur selangkah, menghitung jumlah musuhnya yang terus bertambah, sepertinya siswi Armandu mulai berani. Jika terus meladeni mereka lama-kelamaan tenaganya pun akan terkuras, sebenarnya bisa saja Shevin mengalahkan mereka dengan mudah. Misalnya menggunakan meja untuk memukul mereka sekaligus, tapi tentu saja itu tidak mungkin. Itu akan melukai harga dirinya.
Vino terus mengamati pertarungan para wanita itu dengan seksama. Jujur ia kagum melihat Shevin melawan puluhan siswi sekolahnya tanpa kesulitan sedikitpun, bahkan tampaknya Shevin seperti bermain-main. Tetapi dirinya belum terlalu yakin bahwa Shevin bisa mengalahkan Delta. Nanti akan ia buktikan sendiri, itu pun jika Shevin lolos dari kumpulan Hyena.
Tidak ingin bermain lagi, Shevin langsung melumpuhkan semua siswi Armandanu itu satu persatu. Shevin memukul ringan bagian tengkuk belakangan mereka agar mereka pingsan, ia harus hati-hati salah sedikit bisa memutus otot tulang belakang. Beberapa dari mereka dibuat terkilir agar tidak bisa melawannya lagi. Shevin bergerak begitu cepat, tanpa mereka sadari Shevin telah melumpuhkan meraka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful
ספרות נוערShevina Saphire Anggara adalah anak jenius, kapten basket, pengusaha sukses, intelijen elite, dan segudang bakat lainnya. Shevin biasa dia disapa terlalu sempurna untuk anak 14 tahun. Namun, dia tidak pernah diharapkan oleh keluarganya. Dia lelah de...