Pernikahan

18K 651 118
                                    

Maaf untuk segala typo, no edit. Jadi terima jadi aja.


"Kamu yakin mau nikah sama om-om itu?" Tanya Arka untuk sekian kalinya.

"Iyaaa.., bawel banget sih? Yang nikah aku kenapa yang ribet abang" Kata Shevin bersungut-sungut.

"Abisnya kamu masih kecil dek, masa udah mau nikah aja. Sama tuh cecunguk pula, kalo sama abang sih gak apa" Shevin memutar bola matanya bosan melihat tingkah Arka yang menyebalkan.

"Aku udah sembilan belas, gak masalah nikah muda. Lagian Kak Ari serius sama hubungan ini, kalau dia ngajakin nikah kenapa gak?"

"Lagian nih bang, kalau aku nolak untuk nikah sama dia, gimana bisa hidup di negeri orang yang abang tahu sendiri gimana kak Ari. Daripada khilaf mending di sah-in"

Ucapan Shevin membuat Arka memutar ingatannya kala memergoki dua insan yang sedang dilanda kasmaran sedang berciuman mesra. Sialan, pasti Ari yang mengajarkan hal tidak senonoh itu pada adiknya. Ari dan otak mesumnya yang tidak akan bisa dipisahkan yang dapat dipastikan tidak akan kuat jauh-jauh dari Shevin.

"Dengerin abang ya Vin, pokoknya kamu jangan mau tidur bareng sama Ari, nanti kamu hamil" Kata Arka menakut-nakuti.

"Yaelah bang, hamil juga gak masalah. Udah punya suami ini" Jawab Shevin santai.

"Pokoknya enggak boleh"

Shevin gemas dengan tingkah Arka yang semakin berlebihan. "Apaan sih bang, nikah makanya biar gak ngerecokin orang. Pantes jomblo"
Arka hanya dapat menganga mendengar ucapan Shevin yang menusuk sampai dirinya tidak bisa berkata-kata.

"Bundaaa, bang Arka gangguin aku terus nih"

Sang Bunda langsung datang dan menyeret Arka untuk pergi dari kamar Shevin.

Sesungguhnya Shevin tidak ingin dikunjungi oleh siapapun selama dirinya menempuh pendidikannya. Akan tetapi, Ari dan ketiga pelindungnya yang keras kepala ditambah Rafel juga ikut membuatnya pusing dengan terus menerornya setiap hari, membuat hatinya luluh juga.

Ingatan Shevin terlempar ketika Ari melamarnya, ahhh., tidak lebih tepatnya pemaksaan. Hari itu Ari datang ke apartement miliknya seperti biasa, tetapi hari itu Ari sedikit berbeda dibanding biasanya. Ari memintanya untuk menikah dalam waktu dekat yang tentu saja ditolak oleh Shevin mentah-mentah. Tapi Ari dan kepalanya yang sekeras batu memaksa Shevin dengan berbagai macam cara.

Ari mengancam akan memerkosa Shevin bila tidak memenuhi keinginannya dan dibalas Shevin dengan tawa terbahak-bahak. Shevin pemegang sabuk hitam Taekwondo, Aikido dan pernah berlatih Kendo dikalahkan Ari, jangan bercanda. Tapi sayang, kesombonganmu akan membunuhmu tepat untuk situasi Shevin kala itu. Ari dengan akal selicik rubah memasukan sedikit obat perangsang hingga membuat Shevin kehilangan konsentrasinya. Dan berakhir dengan Shevin yang terpaksa menerima permintaan Ari dan dia harus terkena flu di tengah musim semi akibat berendam air dingin.


____💣💣💣💣💣____


Dipihak lain Ari telah siap dengan Beskap Jawa yang membuat dirinya semakin gagah. Berkali-kali Ari mengembuskan napasnya panjang. Sakti yang turut mendampingi Ari terbahak-bahak melihat Ari mengusap keringat yang membasahi keningnya sebesar bulir jagung, Bima yang terbiasa tenang pun tak sanggup untuk tidak tertawa. Mengingat Ari yang terbiasa santai, melihatnya gugup saat ini menjadi pemandangan yang luar biasa menggelikan.

"Kemarin mintanya cepet nikah, giliran mau akad malah kaya nunggu antre sunatan" Ejek Sakti.

"Ck! Lu belum pernah ngerasain sih, nanti kalo lu ada diposisi gue bakal gue ketawain lebih kencang"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PainfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang