Camelion sibuk dengan ponselnya selagi Olivia menyeduh teh di dapur. Camelion memutuskan untuk tinggal di apartemen Olivia untuk beberapa saat. Mengingat dia masih break dengan Harry.
"Ngapain?"Tanya Olivia sambil menaruh dua gelas teh hangat diatas meja.
"Nyari kontaknya Aunt Gesine,"Jawab Camelion gusar.
Olivia meneguk tehnya perlahan. "Kenapa? Ada apa?"
"Gue mau tanya soal kalung itu. Siapa yang nganterin dan--"
"Chris."
Camelion terbelalak. Ia tidak salah dengar,kan? Benaknya berputar, memori itu kembali terulang di otaknya. Sebegitu bodohkah dia menganggap bahwa apa yang dilakukan Chris selama ini hanyalah bualan baginya.
"Lo bohong,kan?"Camelion menatap Olivia tidak percaya.
"Gue serius,Cam."
Camelion mematung beberapa saat lalu langsung menelfon Aunt Gesine.
"Aunt,"Camelion agak terisak."Kapan Mr.Evans datang ke rumah Aunt?"
"Mr.Evans? Terakhir datang kemari setahun yang lalu,Cam."
"Trus dia dimana sekarang?"
"Kudengar dia masih di New York."
"Thanks aunt."
Camelion langsung berkemas dan memasukan barang-barangnya kedalam koper. Olivia terlihat heran, walau pada akhirnya ia mengerti.
"Beliin tiket pesawat ke New York. Tagihannya kasih ke Harry aja kalo gue udah sama Mr.Evans udah nikah nanti,"Ujar Camelion cepat.
Mata Olivia berbinar."Ini... seriusan? Lo.. lo.. lo buka hati buat dia?"
"Jelas."
"Ta-tap--"
"Beliin cepet,Liv,"Balas Camelion.
●●●●
Camelion telah sampai di New York. Hatinya harap-harap cemas, berharap bahwa ia bisa menemukan Chris secepat yang ia bisa.
Chris sudah tau rahasia terdalamnya. Camelion memiliki seorang kembaran bernama Raven yang sudah berpisah dengannya selama tiga belas tahun. Ayah dan Ibu Camelion bercerai, Camelion ikut dengan mamanya, sedangkan Raven ikut dengan papanya. Tapi Raven merupakan tipikal gadis pendendam dan sampai kapanpun ia tidak akan memaafkan Camelion atas perceraian Papa dan Mamanya.
Dan kalung itu, itu kalung couple mereka berdua yang masih Camelion simpan.
Jadi sudah dapat Camelion pastikan bahwa Chris sudah bertemu dengan Raven.
Camelion menghempaskan tubuhnya keatas ranjang hotel. Ia menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan sayu. Ia masih tidak percaya bahwa Chris menemukan kalung penting itu. Camelion sempat berpikir untuk menelfon Chris, berharap nomornya tidak berubah. Tapi satu yang membuatnya mengurungkan niatnya, gengsi.
"NOMOR YANG ANDA TUJU SEDANG TIDAK AK--"
Camelion membanting ponselnya ke samping. Ia menghela nafas panjang, lalu memejamkan matanya.
Dan alam mimpi pun masuk kedalamnya. Mimpi yang tidak pernah ia harapkan.
Pernikahan Harry dengannya dan Chris yang menggendong bayinya dengan Sabrina.
TBC.
udah mau abis loh. siders keluar ya. udah mau abis. :*
Btw jangan lupa cek works gue yuk! Shawn sound. Asik kok ceritanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Evans
FanfictionCerita tentang gadis cantik bernama Camelion yang membenci Guru Matematikanya. Copyright 2021 All right reserved By -Haizlee11